Baca Juga

Jumat, 13 November 2020

Temu Ramah Kepala BNNP Aceh dengan Pemkab Bireuen dan Komunitas Sepeda

BY GentaraNews IN



Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bireuen menggelar Talkshow P4GN dengan mengusung tema #hidup100persen bersama Komunitas Sepeda di Kabupaten Bireuen dengan narasumber Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Drs Heru Pranoto M.Si Bupati Bireuen, Kapolres, DPRK dan Tokoh Agama. Jum'at (13/11/20).

Dalam sambutan nya, Kepala BNNP Aceh mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Bireuen atas jamuan dan dukungan nya dalam Program P4GN, sebagaimana diketahui kabupaten bireuen merupakan satu-satunya yang mendapatkan penghargaan P4GN dari BNN RI dalam rangka Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) tahun 2020. Serta kepada komunitas sepeda yang terus menggelorakan kampanye hidup 100% sadar, sehat, produktif dan bahagia dengan bersepeda keliling ke desa-desa.

Kegiatan berlangsung di ruang tamu pendopo bupati bireuen diawali makan malam bersama dengan di hadiri Forkopimda Kabupaten Bireuen, Kepala BNNK Sabang, Kepala BNNK Pidie Jaya, Kepala BNNK Pidie, Kepala BNNK Lhokseumawe dan Kepala BNNK Langsa.

Dalam acara tersebut juga disematkan pin relawan dan juga penyerahan plakat kepada masing-masing komunitas sepeda yang diserahkan secara simbolis kepada Ketua ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia) Kabupaten Bireuen.(LEP)







Jagung Jadi Solusi “Program GDAD” Di Kabupaten Bireuen

BY GentaraNews IN

Sebagai solusi terbaik untuk merubah mindset dan kebiasaan masyarakat menanam ganja, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia kembali mengoptimalisasi Program Grand Design Alternative Development (GDAD) di wilayah – wilayah yang rentan akan bahaya narkotika, salah satunya di Kabupaten Bireuen.

Melalui program GDAD tersebut, masyarakat dapat melakukan pengembangan komoditi alternatif pengganti tanaman narkotika jenis ganja dengan tanaman produktif yang memiliki nilai jual tinggi dan tidak melanggar hukum.

Salah satu lokasi yang menjadi pilot project dari program GDAD yang dilakukan satker Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat adalah di wilayah Kabupaten Bireuen dengan jumlah lahan yang diolah menjadi lahan produktif sebanyak 30 hektar lahan yang terdiri dari 10 hektar di Dusun Teupin Panah, Balee Daka, 5 Gampong Meunasah Bungo, dan 15 hektar Blang Samagadeng. Hal ini merupakan bentuk sinergi Implementasi GDAD sejak tahun 2019 dan juga sebagai bentuk Rencana Aksi Penguatan GDAD dalam Impres Nomor 2 tahun 2020.

Di sela-sela Kegiatan Bimtek “Life Skill” bagi masyarakat pedesaan di Balee Daka, Kab. Bireuen, Direktur Pemberdayaan Alternatif Brigjen Pol Teguh Iman Wahyudi S.H., M.M, berkesempatan langsung mengunjungi lahan penanaman jagung seluas 10 Hektar yang berada di Dusun Teupin Panah, Balee Daka dan Gampong Meunasah Bungo. Jum'at (13/11/20)

Di lahan seluas 10 hektar tersebut rencananya akan ditanami jagung bantuan dari Dinas Pertanian Provinsi Aceh, dimana bantuan bibit dan saprodi sudah diterima namun belum ditanami sembari menunggu datangnya musim hujan.

Namun lahan masih dalam pembersihan dan selanjutnya siap untuk ditanami. Sedangkan lahan yang terletak Gampong Meunasah Bungo sekitar 5 hektar yang sudah ditanami jagung, baru 4 hari ditanam oleh warga sehingga baru tumbuh tunas kecil dibibitnya.

Direktur Dayatif juga mengunjungi masyarakat binaan yang dulu pernah dilatih life skill pada tahun 2019 yang dilatih membuat kawat bronjong.

Program ini cukup membuahkan hasil karena mulai bermunculan pengusaha lokal seperti Bapak Harmaili yang menampung hasil pembuatan kawat bronjong dari masyarakat sekitar.

Direktur Dayatif juga menyempatkan diri meninjau warga yang membuat batako hasil pelatihan life skill tahun 2019 oleh BNNK Bireuen. Usaha batako tersebut masih terus digeluti hingga saat ini. Kebanyakan pesanan datang dari warga lokal Kabupaten Bireuen.

“Saya berharap masyarakat dapat memajukan pertanian yang positif, menggunakan lahan yang telah diberikan oleh pemerintah ini dengan maksimal dan berharap dikemudian hari warga sudah bisa menikmati hasil dari bantuan ini tanpa mengajukan bantuan yang kedua dan seterusnya”, ujar Direktur Dayatif Drs.Teguh menutup wawancaranya. 

Program Pelaksanaan Grand Design Alternative Development (GDAD Tahun 2016-2025. Banyak agenda yang telah dilaksanakan oleh BNNP Aceh dalam rangka menyukseskan kegiatan GDAD yang dipelopori oleh BNN RI sebagai proyek percontohan nasional di Indonesia.

Program GDAD yang di desain adalah program khusus untuk mengubah dan mengubah tanaman menjadi tanaman produktif dan mengubah penanam ganja menjadi petani produksi unggulan diberbagai sektor pertanian.

Proyek Percontohan Nasional BNN RI senantiasa mendampingi BNN RI dalam hal ini diwakili oleh ke-Deputi-an Dayamas melakukan data data awal dilapangan, diskusi kelompok fokus, dialog membangun sinergitas dan rapat koordinasi dengan stakeholder di Provinsi Aceh.

Kondisi yang diharapkan dengan munculnya GDAD 2016-2025 ini adalah terwujudnya Aceh yang bersih dari produksi ganja dan sejahtera. Melalui GDAD ini, BNN, K / L, Pemerintah Aceh, dunia usaha dan komponen dapat bersinergi dalam pengembangan sosial budaya, menegakkan lingkungan dan ketertiban, menjaga lingkungan dan hutan serta meningkatkan ketahanan pangan dan membangun agrowisata di Provinsi Aceh, khususnya di tiga kabupaten. (LEP)







Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Polres Rejang Lebong Amankan 4 Orang Terduga Bandar Sabu

BY GentaraNews IN

Polres Rejang Lebong berhasil menangkap 4 tersangka bandar Narkoba di Jalan Lintas Curup- Lubuk Linggau Desa Air Apo Kecamatan Binduriang. Para tersangka yang diamankan inisial DF (33) Warga Desa Air Apo Kec Binduriang, Seorang Ibu Rumahtanggal berinisial SE (28) Warga Desa Air Apo. MR (37)warga Jalan Sawa Baru Kelurahan Jalan Baru, Curup Kota dan AN (35) warga Talang Babatan Kecamatan Seberang Musi Kepahiang.


Kapolres Rejang Lebong, AKBP Puji Prayitno, mengatakan, "ke 4 tersangka tersebut ditemukan barang bukti berupa 1 Paket besar narkotika jenis Sabu Sabu, 4 paket Sedang Narkotika jenis Sabu-sabu, 23 Paket kecil Narkotika jenis sabu, 1 unit timbangan digital warna hitam, 2 buah korek api gas, 1 buah skop warna merah muda dan uang senilai Rp 1.565.000, 1 unit hp merk Vivo y 15 warna biru, 1 unit hp merk oppo a92 warna biru ungu serta 1 lembar kantong plastik warna hitam," jelasnya dalam keterangan tertulis Jumat (13/11/20)

“Ke empat tersangka ini sudah kita amankan ke Mapolres Rejang Lebong untuk penyelidikan lebih lanjut,” kata Kapolres

"Pengungkapan ke 4 tersangka tersebut berawal dari adanya informasi masyarakat bahwa akan terjadi transaksi narkoba di wilayah Jalan Lintas Curup- Lubuk Linggau. Mendapat informasi ini, tim Sat Narkoba Polres Rejang lebong langsung melakukan penyelidikan. Setelah memastikan bahwa ciri ciri pelaku sesuai dengan informasi yang didapatkan, Tim Sat Narkoba pun melakukan penangkapan terhadap ke 4 tersangka " tambah Kapolres

“Pada saat petugas melakukan pengeledahan, petugas pun mendapati barang bukti dari tangan tersangka dan tersangka juga mengakui bahwa barang tersebut adalah miliknya,” kata Kapolres.

Kapolres juga menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan upaya penidakan terhadap penyalahgunaan Narkotika diwilayah Hukum Polres Rejang Lebong.

“Kami berharap masyrakat terlibat dalam melakukan pemberantasan peredaran narkoba di Wilayah Hukum Polres Rejang Lebong. Sekecil apa pun informasi dari masyarakat terkait peredaran narkoba ini sangat kami harapkan karena penyalahgunaan narkotika ini akan berdampak besar bagi masyarakat,” pungkas Kapolres.

Tersangka bersama saksi, katanya, saat ini masih dalam pemeriksaan penyidik guna mengetahui asal barang serta mengungkap jaringan peredaran narkoba di wilayah itu. (LEP)

Pelajar Urutan Dua Tertinggi Pengguna Narkoba Di Cirebon

BY GentaraNews IN


Cirebon dianggap lokasi strategis bagi kurir narkoba untuk sakadar melepas lelah. Sebelum lanjut antar barang haram ke lokasi tujuan.

Mayoritas akan dikirim ke luar Jawa Barat. Sasaran utamanya menuju pariwisata terbesar di Indonesia. Yakni Bali. 

“Di Cirebon hanya singgah sebentar untuk istirahat,” ujar Kepala BNN Kota Cirebon Yaya Satyanagara kemarin. 

Sementara di wilayah Cirebon penggunaan narkotika jenis sabu masih sulit dicari. Selain diakui pola penyebaran yang belum bisa diendus secara menyeluruh dan masif. Yang pasti, kasus di Cirebon tak jauh dari obat-obatan murah. Pola penyebaran sistem tempel. Ketemu di satu tempat yang telah disepakati. Pastinya sepi.


“Orang Cirebon maboknya murah. Belinya miras oplosan, lem aibon, obat-obatan,” katanya.

Pelajar menempati urutan dua tertinggi sebagai pengguna narkoba yang paling banyak direhabilitasi di Kota Cirebon. Posisi pertama ditempati oleh pekerja. Disusul mahasiswa dan pengangguran.

Statistik itu merujuk pada data BNN Kota Cirebon sepanjang tahun 2019 dan akhir Oktober 2020 kemarin. Dengan jumlah total penyalahgunaan yang direhabilitasi sepanjang dua tahun kurang itu, mencapai 75 orang. 39 di antaranya tahun 2019.

Sementara jenis narkoba yang digunakan bermacam-macam. Mulai dari sabu, ganja, putau dan paling banyak obat-obatan. Rentang usia variatif. Mayoritas 21 hingga 30 tahun. Urutan dua tertinggi adalah usia 11 hingga 20 tahun.

Kasat Narkoba Polres Cirebon Kota (Ciko) Iptu Muhammad Ilham mengatakan, penyebaran narkoba di wilayah hukumnya terpola khusus. Di setiap wilayah memiliki potensi penyebaran. Paling umum diungkap adalah sabu-sabu dan obat-obatan yang masuk daftar G.

BNN Amankan 141 Kg Ganja 5 Orang DItagkap

BY GentaraNews IN


Badan Narkotika Nasional RI menangkap lima orang terkait kasus narkoba di Medan, Sumatera Utara. Sebanyak 141 kilogram ganja kering yang disita dalam penangkapan ini. 

"Tersangka lima orang. Barang bukti narkotika ganja kering berat 141 kg," ujar Deputi Bidang Pemberantasan BNN Arman Depari kepada wartawan, Jumat (13/11/2020). 

“Ada dua lokasi barang bukti ganja ditemukan di Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan. Lokasi kedua yakni di Gudang Kapur, Kelurahan Asam Kumbang, Medang Selayang. Kelima tersangka itu adalah Amril, Zulfikar, Suwarti, Surya Agustami, dan Salamudin.” Ungkap Arman Depari

“Penangkapan berawal dari informasi soal pengiriman ganja dari Aceh ke Medan. Tim BNN kemudian melakukan penyelidikan dan menangkap Amril, saat mengendarai sepeda motor, karean dicurigai membawa ganja.” Jelas Arman Depari 


"Setelah digeledah, ditemukan ganja 5 kg. Atas keterangan Amril, tim mengembangkan kasus tersebut," Tambah Arman Depari 

Tim BNN kemudian bergerak ke lokasi lain. Setelah melakukan pemeriksaan, tim BNN menemukan 136 kg ganja yang ditanam dalam tanah. 

"Barang Bukti narkotika ganja kering total berat 141 kilogram, sepeda motor, dan handphone," ungkapnya.

"Selanjutnya tim melakukan penangkapan terhadap empat tersangka yang lainnya, saat ini tim masih mengembangkan jaringannya," tutur Arman. (LEP)






SS Ditangkap Terkait Penyalahgunaan Narkoba

BY GentaraNews IN



Polres Metro Jakarta Barat menangkap selebgram berinisial SS (24) diduga terkait kasus penyalahgunaan narkoba. SS (24 Tahun) yang di duga bernama Syaima Salsabila seorang Selebgram dan youtuber yang ditangkap di salah satu apartemen mewah di kawasan Tanjung Duren, Jakarta Barat. Rabu  (9/11/2020).

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Audie S Latuheru, membenarkan terkait penangkapan tersebut.

"Ya benar anggota kami telah melakukan penangkapan terhadap seorang wanita yang diketahui yang bersangkutan merupakan seorang selebgram," kata Kombes Audie S Latuheru, Jumat (13/11/2020).

Sementara itu, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Ronaldo Maradona menjelaskan, penangkapan tersebut bermula ketika petugas mendapat informasi terkait adanya penyalahgunaan narkoba.

"Saat dilakukan penggeledahan di unit apartemen tersebut ditemukan narkoba jenis daun ganja," tutur Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat. 

Kendati begitu, kata Ronaldo, pihaknya belum bisa merinci berapa banyak barang bukti yang diamankan dalam kasus tersebut. Adapun hingga saat ini polisi masih melakukan penyidikan. (LEP)




Kamis, 12 November 2020

Kementerian Keuangan Sebar Lulusan STAN di Kementerian/ Lembaga dan Pemda, Wujudkan Good Government

BY GentaraNews IN


Kerja kolaborasi terus dilakukan pemerintah guna menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik. Kolaborasi tersebut salah satunya dilakukan dalam kerja sama penempatan lulusan Politeknik Keuangan Negara atau yang dikenal dengan STAN.

Sebanyak 54 Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah secara serentak melakukan penandatanganan nota kesepahaman secara virtual dengan Kementerian Keuangan selaku pengampu para lulusan STAN tersebut. BNN yang juga mengambil bagian dalam kerja sama turut melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan diwakili oleh Sekretaris Utama BNN, Drs. Dunan Ismail Isja, M.M. di ruang kerjanya, di kantor pusat BNN, Cawang, Jakarta Timur. Kamis (12/11/20)

Adapun beberapa poin kesepakatan yang tertuang dalam ruang lingkup nota kesepahaman meliputi pelaksanaan pemenuhan kebutuhan, penempatan, dan pengangkatan CPNS dari lulusan Politeknik Keuangan Negara, pemantauan program penempatan dan pembinaan pegawai, serta pemenuhan aspek kepastian hukum ikatan dinas.

“Saya kira ini sangat membantu untuk BNN, Kementerian/Lembaga lain dan Pemerintah Daerah, karena secara spesifikasi kompetensi para lulusan tersebut memang sudah diarahkan oleh Kementerian Keuangan, sehingga sangat membantu dalam rangka mewujudkan good government,” tutur Dunan saat diwawancarai usai prosesi penandatanganan.

Menurut Sestama BNN tersebut, kerja sama penempatan lulusan STAN di BNN bukanlah kali pertama, melainkan sudah tiga kali. Sementara itu, untuk tahun ini BNN mengajukan permohonan sebanyak 24 orang untuk tenaga-tenaga yang membidangi keuangan dan barang milik negara. Namun demikian, Dunan menyampaikan terkait berapa jumlah pasti akan diberikan masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan. (LEP)






 

Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Oknum Polisi Ngamuk Bawa Badik di BNN Bone Positif Narkoba

BY GentaraNews IN

Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) resmi melaporkan oknum anggota polisi berinisial AN yang mengamuk di Kantor BNNK Bone. AN dinyatakan positif mengkonsumsi narkoba dari tes urine. Rabu (11/11/20)

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala BNNK Bone, AKBP Ismail Husein saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/11/2020).

Oknum AN berpangkat Brigadir ini diduga mengamuk setelah permintaan untuk melepas rekannya yang tertangkap sebelumnya oleh Petugas BNNK Bone yang ternyata tidak dikabulkan.

Tak hanya itu, Oknum Polisi AN ini juga disebut sempat mengeluarkan badik ke pegawai, namun langsung dihadapi oleh salah seorang anggota BNNK di dalam kantor hingga akhirnya memilih pulang.

"Kejadian kemarin yang diduga oknum anggota polisi mengamuk, sudah kami laporkan ke Polres Bone," katanya. 
 
Ia melapor bersama anggota BNNK yang melihat kejadian tersebut. Pihaknya pun menjelaskan fakta dan kejadian yang terjadi ke pihak Polres Bone. 

"Saya sebagai pihak korban yang didatangi, telah sampaikan fakta dan kejadiannya seperti apa," tuturnya. 

Ismail menyerahkan proses hukum oknum polisi tersebut kepada Polres Bone. Ia meminta agar AN diproses sesuai aturan yang berlaku. 

"Soal oknum polisi mengamuk, kapolres Bone akan menindaklanjuti. Saya minta diproses sesuai ketentuan yang berlaku," tegasnya. 

Sementara Paur Humas Polres Bone, Ipda Rayendra Mukhtar mengatakan pihaknya telah menangani oknum polisi tersebut. 

"Sejak tadi malam diambil keterangannya. Sementara dalam penanganan," katanya melalui sambungan telepon. 

Ia memastikan, pihak Polres Bone tidak akan melindungi anggota yang berbuat kesalahan, apalagi jika perbuatannya melanggar hukum. 

"Jelasnya kami tidak akan melindungi yang berbuat kesalahan dan melanggar hukum," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang oknum polisi berpangkat brigadir mengamuk di Kantor BNNK Bone pada Rabu (11/11/2020) pagi. 

Saat tiba di Kantor BNN Bone, ia langsung naik ke lantai dua untuk melihat rekannya yang ditangkap oleh petugas BNN Bone.

Ia kemudian turun ke lantai dasar dan mengamuk. Ia juga berteriak meminta agar rekannya yang ditangkap di Kelurahan Palattae, Kecamatan Kahu dilepaskan.  

Bahkan, ia sempat mengeluarkan senjata tajam berupa badik. 

"Dia teriak-teriak dan sempat kasih keluar badiknya saat turun di lantai satu, dan dihadapi salah seorang anggota. Akhirnya AN kembali dengan meraung-raungkan kendaraannya dengan knalpot bogar di depan Kantor BNNK hingga keliling Stadion," ungkap A, salah seorang saksi lainnya. (LEP).

Kuatkan Komitmen Sinergitas Perangi Narkoba Semua Unsur

BY GentaraNews IN


Dalam rangka upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN), Prajurit TNI dan PNS Komando Distrik Militer (Kodim) 0712/ Tegal mengikuti kegiatan sosialisasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal, Bertindak sebagai narasumber, Kepala BNN Kota Tegal, Sudirman, S.Ag., M.Si. Kamis (12/11/20).

Selain sebagai wujud sinergitas antar lembaga, kegiatan yang diselenggarakan di lapangan indoor Kodim 0712/ Tegal merupakan wujud komitmen TNI dalam mendukung gerakan anti narkoba.

Peredaran narkoba saat ini sudah masuk ke dalam seluruh lapisan, mulai dari kalangan anak-anak hingga orang dewasa, pelajar sampai mahasiswa bahkan di kalangan pekerja swasta / Instansi pemerintah, TNI maupun Polri. 

Dandim 0712/ Tegal, dalam sambutannya yang dibacakan oleh Palakhar Kasdim Kapten Arh Asep Koswara menyatakan bahwa kegiatan ini merupakansalah satu upaya untuk memerangi peredaran gelap narkoba yang dirasa menjadi ancaman serius bagi masyarakat.

Termasuk untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan terlarang bagi prajurit khusunya di Kodim 0712/ Tegal, Dandim juga memerintahkan kepada seluruh prajurit dan PNS serta Satdisjan Kodim 0712/ Tegal untuk bersama sama mencegah peredaran narkoba dengan mengefektifkan pengawasan internal dan perorangan agar keluarga dan masyarakat tidak terjebak ke dalam tindak penyalahgunaan narkoba.

Sementara, Sudirman memberikan apresiasi yang setinggi tingginya kepada TNI, khususnya Kodim 0712/ Tegal. Sinergitas merupakan sebuah kekuatan untuk mendukung dan menghasilkan hal hal positif khusunya dalam rangka menciptakan Kota Tegal yang bersih narkoba.

“Persoalan narkoba saat ini, makin mengkhawatirkan sehingga butuh komitmen dan kerja sama dari semua unsur sebagai upaya pencegahan,” Jelas Sudirman.

Apalagi, saat ini modus sindikat peredaran narkoba selalu berkembang dan bervariasi, yang mana beberapa hari yang lalu telah ditemukan dan berhasil diungkap oleh BNNP jawa Tengah, jenis narkoba yang dikemas dalam bentuk permen dan cairan, yang tentu target dan sasarannya adalah anak-anak dan para pengguna rokok elektrik. (LEP).







Rabu, 11 November 2020

Polisi Berhasil Ungkap Kasus Narkotika Jenis Sabu 3.147 Gram Di Batam

BY GentaraNews IN


Polda Kepulauan Riau melaksanakan kegiatan konfrensi pers yang dihadiri oleh Dir Resnarkoba Polda Kepri Kombes Pol. Muji Supriadi, S.H, S.I.K., M.H., Kasubdit 2 Kompol Andar Sibarani dan Kaur Mitra Subbid Penmas Bidhumas Polda Kepri AKP Syarifuddin, S.H, Polisi berhasil menggagalkan pengiriman narkotika melalui jalur ekspedisi di Batam, Kepulauan Riau. Dua tersangka pun diamankan beserta barang bukti narkotika jenis sabu-sabu seberat 3.147 gram. Bertempat di Media Center Bidhumas Polda Kepri. Rabu (11/11/20).

"Polisi mendapat informasi dari masyarakat akan adanya pengiriman narkoba jenis sabu menggubakan jasa ekspedisi J&T Expres Kota Batam, tanggal 28 Oktober 2020 sekira pukul 17.00 WIB," jelas Dir Resnarkoba Polda Kepri Kombes Pol. Muji Supriadi, S.H, S.I.K., M.H.

"Tim Opsnal Subdit 2 melakukan pengecekan di Kantor J&T Expres tersebut ternyata benar ditemukan 1 (satu) buah kardus yang di dalamnya berisikan 2 (dua) bungkus diduga narkotika jenis sabu," tambah Kombes Pol. Muji Supriadi

Dalam pengembangannya, Tim Opsnal Subdit 2 melakukan terhadap pengirim paket tersebut. Sekira Pukul 19.50 Wib dilakukan penangkapan terhadap 1 (satu) orang laki-laki yang bernama berinisial MI Di Parkiran New Hotel Kec.Lubuk Baja Kota Batam. Selanjutnya dilakukan penggeledahan badan dan kendaraan ditemukan barang bukti 1 (Satu) bungkus diduga Narkotika jenis Sabu.

Kemudian pada hari Kamis tanggal 29 Oktober 2020 sekira pukul 00.45 WIb dilakukan pengembangan dan penangkapan terhadap 1 (satu) orang laki-laki yang bernama berinisial JM Di depan Pos Siskamling RT 01 RW 03 Kel. Lubuk baja kota Kec. Lubuk baja Kota Batam.

Modusnya pemesan barang menawarkan pekerjaan melalui media sosial dengan memberikan upah yang menggiurkan yaitu sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) per orang. 


Menurut kedua tersangka, MI dan JM situasi pandemi ini susah mendapatkan pekerjaan,  mengambil tawaran pekerjaan tersebut untuk mengambil barang di Kota Batam dan mengirim barang tersebut melalui jasa pengiriman barang tujuan Makassar Sulawesi Selatan dengan mendapatkan upah masing-masing sebesar Rp. 25.000.000,- (dua puluh lima juta rupiah) yang dibayarkan setelah barang tersebut tiba di Makassar Sulawesi Selatan, Ucap Dir Resnarkoba Polda Kepri Kombes Pol. Muji Supriadi, S.H, S.I.K., M.H.

"Jumlah keseluruhan barang bukti yang diduga narkotika jenis sabu yang berhasil diamankan dari kedua orang tersangka tersebut adalah seberat 3.147 gram," pungkas Kombes Pol. Muji Supriadi

Atas perbuatanya, kedua tersangka diterapkan UU No.35 tahun 2009 tentang Narkotika Pasal 114 ayat (2) dan atau Pasal 112 ayat (2) dengan Ancaman Pidana mati / Penjara seumur hidup, atau paling singkat 6 Tahun dan paling lama 20 Tahun, serta pidana denda maksimum Rp.10.000.000.000,- (sepuluh miliar rupiah). (LEP)

Permen Sour Patch Kids Mengandung Narkoba Sari Daun Ganja

BY GentaraNews IN


Permen tersebut terbungkus kemasan plastik bertuliskan ‘Sour Patch Kids’. Terdapat dua kemasan sama, dan tulisannya berwarna-warni mencolok mirip jajanan anak-anak. Begitu pula permen tersebut juga berwarna-warni, dengan ukuran panjang sekitar dua sentimeter dan lebar satu sentimeter.

Ini merupakan modus baru. Permen yang berbahaya terhadap anak anak, mengakibatkan kecanduan.


Permen bermerek Sour Patch Kids baru ditemukan di Indonesia secara ilegal, nyatanya Sour Patch Kids tersebut telah disita di negara lain, seperti Inggris. Diketahui, berbagai insiden dialami anak muda yang mabuk karena permen yang mengandung ganja telah dilaporkan di Lake District.

Dikutip dari Live Science, THC, atau tetrahydrocannabinol, adalah bahan kimia yang bertanggung jawab atas sebagian besar efek psikologis mariyuana. Ini bertindak seperti bahan kimia cannabinoid yang dibuat secara alami oleh tubuh, menurut National Institute on Drug Abuse (NIDA).

THC merangsang sel-sel di otak untuk melepaskan dopamin, menciptakan euforia, menurut NIDA. Ini juga mengganggu bagaimana informasi diproses di hipokampus, yang merupakan bagian dari otak yang bertanggung jawab untuk membentuk ingatan baru.

THC dapat menyebabkan halusinasi, mengubah pemikiran dan menyebabkan delusi. Rata-rata, efeknya bertahan sekitar dua jam, dan dimulai dalam 10 hingga 30 menit setelah konsumsi. Namun, gangguan psikomotor dapat berlanjut setelah rasa tinggi berhenti.

"Dalam beberapa kasus, efek samping THC yang dilaporkan termasuk kegembiraan, kecemasan, takikardia, masalah ingatan jangka pendek, sedasi, relaksasi, pereda nyeri, dan banyak lagi," kata A.J. Fabrizio, seorang ahli kimia ganja di Terra Tech Corp, sebuah perusahaan pertanian California yang berfokus pada pertanian lokal dan ganja medis.

6,4 Kg Ganja Asal Medan Diungkap BNNP Sulsel, 8 Orang Ditangkap

BY GentaraNews IN


Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan menggagalkan proses pengiriman 6,4 kilogram ganja asal Kota Medan, Sumatera Utara. Delapan orang diduga pengedar turut ditangkap. Masing-masing, DT (24), FF (22), RHN (30), MIZ (30), MZA (29), TR (26), ER (26), dan AA (26). 

"Yang ditangkap 8 orang," kata Kepala BNNP Sulsel Brigjen Ghiri Prawijaya saat ditemui wartawan di kantornya di Makassar, Rabu (11/11/2020). 

Pengungkapan 6 kg ganja tersebut berawal dari koordinasi tim BNNP Sumatera Utara. BNNP Sulsel melakukan penangkapan pertama di Jl Saputan, Sorowako, Luwu Timur, pada Kamis (29/10). Total 446 gram ganja disita dari 2 orang pengedar, yakni DTT (24) dan FF (22). 

"Terhadap kedua tersangka dilakukan control delivery," tutur Brigjen Ghiri. 

BNNP Sulsel  melakukan control delivery sehingga berhasil menangkap 3 orang pengedar ganja lainnya di Jl Urip Sumoharjo, Makassar. Para tersangka ialah berinisial TFQ (26), EW (26), dan AA (26).

Selanjutnya, pada Rabu (4/11), BNNP Sulsel kembali meringkus 3 orang pengedar di Jl AP Pettarani, Makassar. Mereka yang ditangkap ialah RHN (30), MIZ (30), dan MZA (29). 

"Barang bukti (yang disita) 2.000 gram ganja," tutur Brigjen Ghiri. 

Di mengatakan pihak BNNP Sulsel saat ini masih akan mendalami jaringan dari para pengedar ganja tersebut. 

"(Jaringannya) masih didalami, karena kan baru 5 hari," katanya. 

Ghiri menyebut, pengungkapan berawal dari penangkapan dua tersangka DT dan FF di Sorowako, Kecamatan Nuha, Kabupaten Luwu Timur, Kamis, 29 Oktober 2020 lalu. Keduanya ditangkap setelah petugas BNNP Sulsel bersama petugas Bea dan Cukai Lutim mengamankan paketan ganja seberat 440 gram.

Ganja dikirim dan ditujukan ke alamat seseorang yang masih diselidiki keterlibatannya. Dua tersangka berperan untuk mengambil barang tersebut. 

 "Setelah kita amati, kita kembangkan dua orang ini langsung kita amankan. Kemudian kita kembangkan lagi dan amankan yang lainnya," ucap Ghiri.

Enam tersangka lainnya, lanjut Ghiri, ditangkap di berbagai tempat di Kota Makassar, Rabu, 4 November 2020 lalu. Hasil pemeriksaan, para tersangka mengaku bahwa ganja berasal dari satu sumber atau jaringan yang sama di Mandailing Natal. "Masih akan kita kembangkan sampai di pemasoknya," tegas Ghiri.

Tersangka dan barang bukti ganja 6,4 kilogram langsung dibawa ke kantor BNNP Sulsel. Para tersangka, kata Ghiri, bakal diserahkan ke BNN Pusat untuk pengembangan lanjutan. "Mereka ini jaringan lintas nasional, bandarnya diduga ada di Sumatra, makanya kasusnya akan kami serahkan ke pusat," paparnya.

Kedelapan tersangka tersebut bakal di dikenakan pasal 114 ayat(1) jo pasal 132 ayat(1) subsider pasal 111 ayat(1) jo pasal 132 ayat (1) UU nomor 35 tahun 2019 tentang narkotika. Ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup. (LEP)


Bedah Buku Kitab Anti Suap Bersama KPK dan LKPP

BY GentaraNews IN


Tindak Pidana Korupsi merupakan salah satu masalah utama yang saat ini dihadapi oleh Bangsa Indonesia. Terungkapnya berbagai kasus korupsi yang dilakukan oleh para penyelenggara negara, pejabat BUMN hingga korporasi menjadi catatan buruk bagi orde reformasi yang pada awalnya bertujuan untuk melawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme.

Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan bertajuk “ Untukmu Para Pahlawan Anti Korupsi “, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyelenggarakan Webinar Bedah Buku Kitab Anti Suap dengan pembicara yang salah satunya adalah Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Pol Heru Winarko. Rabu (11/11/20).

Keynote Speaker kegiatan ini, Adnan Pandu Praja, yang merupakan Komisioner KPK tahun 2011-2015 menyampaikan bahwa korupsi telah menjadi musuh bersama bagi bangsa Indonesia, dari statistik penindakan korupsi diketahui bahwa dominasi (lebih kurang 65%) jenis korupsi adalah tindak penyuapan. Dalam rangka merespon hal tersebut, Pemerintah menyusun Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) dengan salah satu aksinya adalah Penerapan Manajemen Anti Suap di Sektor Pemerintah dan Swasta.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa korupsi masih terjadi dimana-mana dan tidak sembuh-sembuh maka dunia membuat standarisasi pencegahan korupsi pada 2016. Buku ini membantu menjelaskan salah satu standar Sistem Manajemen Anti Penyuapan berbasis SNI ISO37001:2016 dan bagaimana cara menerapkannya dari pandangan praktisi,” ungkap Adnan.

Kepala BNN RI, Heru Winarko, yang juga bertindak sebagai pembicara menyampaikan apresiasinya atas peluncuran Buku Kitab Anti Suap. Ia juga menyampaikan pandangannya kepada peserta Webinar bahwa dengan adanya buku ini bagaimana kita menjaga marwah instansi.

“Pertama-tama kita menjaga marwah instansi baru kita membangun budaya organisasi. Ini yang sebenarnya perlu kita budayakan bukan hanya di KPK tapi juga diseluruh instansi, kalau sudah kita dapatkan budaya organisasi, itu yang harus kita kerjakan bersama-sama,” ujar Kepala BNN.

Dalam paparannya ia menyampaikan yang sangat diperlukan adalah di BNN adalah Integritas, sesuai dengan budaya organisasinya “Berani, Nasionalis, Netral, Responsif dan Inovatif. Selain itu ia juga menjelaskan bahwa bisnis Narkoba di Indonesia sangat menggiurkan, sehingga diperlukan petugas-petugas yang kuat tidak menerima suap dalam bentuk apapun.

“bagaimana kita membuat sdm-sdm yang benar tangguh di lapangan, keteladanan dan komitmen merupakan hal yang terpenting. Saya juga mencoba mengajak teman-teman semuanya untuk menjadikan BNN sebagai benteng terakhir permasalahan Narkoba,” ungkapnya.

BNN memiliki pengawasan internal yang disebut Inspektorat Utama, dimana Inspektur Utama membawahi empat Inspektur yang salah satunya adalah Inspektur Khusus untuk mengawasi adanya berbagai macam penyimpangan.

“pengawasan inilah yang nomor satu yang kita fokuskan untuk maping isu internal, khususnya menentukan orang-orang yang mempunyai integritas kuat untuk menghadapi godaan-godaan narkoba, Selain itu, kesejahteraan bukan hanya gaji tapi juga keselamatan dan kesejahteraan terkait karir mereka karena SDM adalah asset kita.” tandasnya.

Peranan internal audit sangat diperlukan, untuk itu Irsus yang merupakan auditor profesional memiliki kewenangan khusus dan harus tegas. Rewards dan punishment sangat penting dalam suatu organisasi. Jika ada penyimpangan maka akan diberlakukan sanksi. Bagaimana peranan dari pengawas internal ini harus benar-benar diberdayakan dan harus ada output yang dicapai.

“Marwahnya organisasi ini tergantung dari pengawas internal,” tutupnya.

Dengan hadirnya buku ini diharapkan para pembaca dapat menggunakan sebagai panduan penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan secara mandiri atau memahami apa itu Sistem Manajemen Anti Penyuapan dan mendapatkan gambaran bagaimana menerapkannya. (LEP)








Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Selasa, 10 November 2020

Penyelundupan Sabu 33 Kg Jalur Laut Berhasil Diamankan BNNP Kepri

BY GentaraNews IN

Badan Narkotika Nasional Propins Kepulauan Riau berhasil mengungkap penyelundupan 33 kg sabu melalui jalur laut dari Malaysia menuju Tembilahan, Riau dengan menahan 3 orang tersangka, masing masing inisial inisial S (49 Tahun), I (34 Tahun) dan A (46 Tahun). Senin (9/11/20)

Dalam rilisnya Kepala BNNP Kepri, Brigjen Pol. Drs. Richard M Nainggolan mengatakan,”BNNP Kepri mendapat informasi warga masyarakat bahwa diperairan depan pantai Nongsa akan terjadi transaksi sabu yang berasal dari Malaysia, Jelasnya. Rabu(11/11/2020). 

“Selanjutnya kira kira jam 18.00 petugas BNNP Kepri meluncur menuju ke perairan Pulau Putri dan sekitarnya jam 19.30, pada koordinat 1,22282430 dan 104,1541510 petugas melihat speedboat berjalan dari arah Malaysia melintasi kapal petugas, petugas melakukan pengejaran guna melakukan pemeriksaan. Akan tetapi, speedboat tersebut menambah kecepatannya hingga kapal petugas pun harus menambah kecepatan,” tambah Kepala BNNP Kepri

“Ketika kapal petugas berhasil mendekat tekong, speedboat tersebut meloncat ke laut dan membiarkan speedboatnya tetap berjalan. Karena petugas telah melihat ada barang bukti Narkotika diduga jenis sabu di dalam speedboat tersebut, sehingga petugas lebih dahulu mengejar barang bukti,”beber Richard M Nainggolan.

“Saat petugas akan mengambil barang bukti, speedboat tersebut mulai karam sehingga petugas hanya bisa menyelamatkan barang bukti Narkotika sedangkan speedboat tersebut tenggelam,” tambahnya

“Kemudian petugas melakukan pencarian terhadap tekong tersebut di area laut, hingga pukul 02.00 WIB. Pada Selasa (10/11/2020), petugas belum dapat menemukan tekong tersebut,” terangnya.

BNNP Kepri melakukan pengembangan berdasarkan informasi dari masyarakat pelaku yang melarikan diri, bahwa tersangka yang lompat ke laut adalah bernama inisial S (49) seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berprofesi sebagai nelayan beralamat di Belakang Padang.

Pengembangan terus dilakukan. Dari hasil interogasi pelaku, petugas BNNP Kepri kembali mengamankan iskandar. Ketiga pelaku merupakan sindikat peredaran narkoba yang tergabung dalam jaringan malaysia.

“Modusnya, mereka mengambil barang haram ini di perairan OPL. Rencananya akan dibawa ke Palembang menggunakan kapal speed boat, sabu tersebut merupakan pesanan dari SR, warga Palembang yang saat ini masuk dalam daftar DPO,” jelasnya.

Untuk membawa sabu dari periaran perbatasan indonesia dan malysia, pelaku mendapatkan upah Rp 30 juta per kilogram atau sejumlah hampir Rp 1 miliar untuk 33 kilogram yang mereka bawa.

“Tiga pelaku ini merupakan kurir yang diupah untuk membawa sabu masuk ke Indonesia, dan mengantarkan ke daerah sesuai pesanan,” tambahnya. 

Tersangka S yang bertindak sebagai kurir telah melakukan pengiriman narkoba sebelumnya sebanyak 2 kali, pengiriman pertama pada bulan Agustus 2020,” pungkas Jendral Bintang Satu yang sebelumnya menjabat Kepala BNNP Maluku Utara. 

Barang bukti yang diamankan lainya 1 buah fiber box warna merah dan 4 unit handphone. 

Dari hasil tes urine tersangka S dan positive Amphetamne dan methapetamine, sementara A negative.

Para tersangka dijerat Pasal 112 jo Pasal 114 Undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana penjara seumur hidup, atau 20 tahun penjara, dan atau hukuman mati atau seumur hidup.

Dari hasil pengungkapan kasus ini BNNP Kepri telah menyelamatkan 174,240 orang anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan narkotika. (LEP).

Operasi Laut Interdiksi Terpadu 2020, BNN, Bea Cukai Dan Polairud Menjadi Langkah Nyata Sinergitas Aparat

BY GentaraNews IN

Badan Narkotika Nasional kembali menggelar operasi laut interdiksi terpadu bersama dengan Dit. Polair Baharkam Polri dan Direktorat Penindakan dan Penyidikan Ditjen Bea Cukai. Pembukaan operasi gabungan dilakukan oleh Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H., secara virtual didampingi oleh Deputi Pencegahan, Drs. Anjan Pramuka Putra, S.H., M.Hum. selaku penanggungjawab operasi. Selain pejabat BNN, pembukaan operasi gabungan juga dihadiri oleh perwakilan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai dan Dit. Polair Baharkam Polri. Selasa (10/11)

Dalam pembukaan tersebut, Kepala BNN menyampaikan bahwa sampai saat ini laut masih menjadi jalur favorit para bandar narkoba. Panjangnya garis pantai dan luasnya wilayah pengawasan membuat sindikat narkoba memanfaatkan kelengahan aparat dalam menyelundupkan narkotika. Oleh sebab itu, menurut Heru Winarko sangat penting untuk bekerjasama dalam memfokuskan perhatian di wilayah perbatasan laut Indonesia.

“Operasi gabungan ini menjadi wadah awal untuk berkolaborasi, bekerjasama, dan bersinergi sehingga pemberantasan peredaran gelap narkotika dapat dilakukan dengan lebih efektif,” ujar Kepala BNN.

Sebanyak 223 anggota gabungan dan 11 kapal milik Ditpolair dan Ditjen Bea Cukai diterjunkan dalam operasi ini. Kepada para tim di lapangan Heru Winarko berpesan untuk menjaga kesahatan dan patuhi protokol kesehatan.

“Saya berdoa semoga seluruh pelaksana operasi senantiasi dilindungi dan disertai Tuhan Yang Maha Esa dalam menjalankan tugas mulia ini,” tutup Heru Winarko dalam sambutannya. (LEP)






Biro Humas dan Protokol BNN RI

Kepala BNN Tegaskan Budaya BNN RI Tidak Dibuat Secara Top Down Dalam Induction Training

BY GentaraNews IN

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Drs. Heru Winarko, SH, membuka kegiatan Induction Training secara virtual. Induction Training atau Pelatihan Induksi merupakan pelatihan tahunan yang diadakan khusus untuk Pegawai yang baru bergabung maupun Pegawai yang sudah bergabung namun kurang dari 1 tahun. di ruang kerja kepala BNN, Cawang, Jakarta Timur. Senin (9/11/20)

Dalam sambutannya, Heru winarko mengungkapkan bahwa budaya yang ada di BNN tidak dibuat secara Top Down dan bukan given. Pegawai yang ada di BNN itu cukup kompleks. Ada yang berasal dari berbagai Instansi di luar BNN maupun ada yang Pegawai organik BNN. Sehingga BNN membutuhkan suatu budaya yang menjadi kesepakatan bersama bagi seluruh Pegawai yang bekerja di BNN. Pembentukan budaya BNN telah dilakukan cukup lama, dan akhirnya mampu terbentuk dan terdapat pelatihan yang mewadahinya.

Pada tahun 2019, Pelatihan diadakan secara tatap muka sehingga para peserta dapat diajak berkunjung ke Pusat Laboratorium Narkotika. Selain itu dalam Pelatihan Induksi tahun lalu tersebut, kepala BNN Kolombia pun turut memberikan materi dan berbagi pengalamannya dalam kegiatan penangkapan Pablo Escobar, yang merupakan gembong narkoba di Kolombia.

Untuk tahun ini, dikarenakan pandemi covid 19, Pelatihan Induksi dilaksanakan secara virtual. Walau demikian, diharapakan nilai-nilai dan budaya organisasi ini tetap dapat diterima dan diresapi oleh seluruh peserta. Atribut-atribut Instansi asal peserta, diharapkan dapat ditinggalkan dan digantikan oleh budaya-budaya BNN selama yang bersangkutan bekerja di BNN.

Salah satu budaya BNN yang harus diterapkan yaitu Berani, Nasionalisme, Netral, Responsif dan Inovatif. Budaya ini harus diterapkan hingga tingkat Pegawai di BNNP dan BNNK/Kota, baik Pegawai yang baru bergabung maupun Pegawai yang sudah lama bergabung sehingga seluruh Pegawai mampu menjadi satu kesatuan yang utuh dan satu persepsi.

Kepala BNN juga berharap dengan adanya pelatihan ini, para peserta pelatihan yang tahun ini terdiri dari Karo Kepegawaian, para kepala BNNP, para kepala BNNK, dan para Kepala Bagian, mampu menunjukkan etos kerja, nilai-nilai Organisasi dan Integritas.

Heru Winarko juga menegaskan bahwa BNN merupakan Instansi Sipil sehingga cara kerja yang otoriter tidak bisa diterapkan. Cara kerja di BNN merupakan cara kerja yang gotong royong. Kepala BNNP selain menjadi pimpinan di Daerah, juga harus bisa menguasai lapangan dan menjadi Koordinator Tim Assesment Terpadu (TAT).

“Pegawai yang baru bergabung dengan suatu organisasi, membutuhkan waktu untuk beradaptasi dan membutuhkan bantuan dari Pegawai yang telah lama di organisasi tersebut agar tidak terjadi Culture Shock. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini, para Pegawai mampu segera menyesuaikan agar segera mampu bekerja sama dengan Pegawai yang sudah dan bekerja sesuai dengan budaya organisasi BNN.” ungkap Heru Winarko.

Selain itu, Heru Winarko juga mengungkapkan bahwa dengan adanya Pelatihan Induksi ini diharapkan para peserta mampu mengenal dan mengimplementasikan nilai-nilai budaya kerja BNN,meningkatkan kinerja Pegawai dan memperbaiki citra Pegawai BNN Pusat sampe Daerah, sehingga terciptanya perubahan pola pikir dan budaya kerja Pegawai menjadi budaya yang mengembangkan sikap dan perilaku kerja yang berorientasi pada hasil yang diperoleh produktivitas kerja dan kinerja yang tinggi untuk memberikan pelayanan kepada Masyarakat

Di akhir sambutannya, kepala BNN secara resmi membuka Pelatihan Induksi. Dan berterima kasih kepada penyelenggara serta para narasumber yang berkontribusi dalam kegiatan Pelatihan ini. (LEP)



Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Pengedar Sabu 1 Orang Mati Ditembak, 20 Kg Sabu Dalam Bungkus Milo Disita

BY GentaraNews IN


Tim Harimau Kampar Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau dibantu Satresnarkoba Polres Dumai menangkap tiga orang kasus narkoba. Ada 20 Kg sabu yang diamankan dalam penangkapan ini. Seorang bandar narkoba bernama Hendra tewas ditembak, 20 Kg Sabu diamankan. Senin (9/11/20) jam 2.00 dini hari

Kapolda Riau Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi, dalam jumpa pers didepan awak media mengatakan, "Mereka kita tangkap pukul 02.00 dini hari di Kecamatan Bukit Batu, Kabupaten Bengkalis, Riau. Barang bukti yang diamankan 20 Kg sabu," kata Kapolda Riau, Irjen Agung Setya Imam. Senin (9/11/2020).

"Para pihak yang ditangkap ini diduga terkait dengan jaringan narkoba internasional. Ketiga orang itu ditangkap saat akan membawa sabu masuk ke Pekanbaru dari Bengkalis," Jelas Kapolda Riau.

"Mereka ini akan membawa barang bukti sabu dari Bengkalis untuk dimasukkan ke Pekanbaru," tambah Kapolda Riau

"Ada hal yang baru, kemasan (sabu) yang biasanya dalam bungkus teh, kali ini mereka mengelabui, bungkus Milo. Ini cara mereka menghindari upaya identifikasi. Kita akan terus kembangkan kasus ini," kata Kapolda Riau

Ketiga orang tersebut ialah Syamsul Bahri, Simson Siahaan dan Hendra. Polisi menembak mati Hendra yang berusaha menabrak polisi.

Tersangka Simon Siahaan, disebut sebagai tim sukses calon Bupati Pelalawan, Adi Sukemi. Adi Sukemi disebut sebagai anak Bupati Pelalawan, M Harris. Dia maju sebagai calon bupati diusung Golkar bersama calon Wakil Bupati, Muhammad Rais.

"Iya benar, tersangka jaringan narkoba atas nama Simon Siahaan adalah tim sukses dari nomor pasangan 04. Iya anaknya Pak Bupati Pelalawan," kata Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Effendi saat dimintai konfirmasi, Selasa (10/11/2020).

Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi mengatakan, "Simon Siahaan merupakan bagian dari tim survei. Menurutnya, Simon tidak berkomunikasi dengan Adi Sukemi secara langsung," katanya

"Hasil pemeriksaan, menjadi tim sukses ini tersangka Simon Siahaan komunikasinya sama bapaknya (M Harris). Jadi komunikasinya sama Pak Harris, tidak sama Adi Sukemi-nya langsung," tambah Irjen Pol. Agung Setya Imam Effendi.

Pengejaran Tabrak mobil polisi

Polisi membuntuti tersangka Hendra dan Syamsul Bahri yang sedang melaju dengan mobil Avanza warna hitam.

Sesampainya di Jalan Arifin Achmad, Kecamatan Bukit Batu, Bengkalis, tim melakukan pengejaran dan mengadang mobil tersangka.

Namun, tersangka Hendra yang mengemudikan mobil nekat menerobos petugas untuk melarikan diri.

Karena tersangka mencoba kabur, petugas langsung mengejar. Dalam pengejaran itu, tersangka menabrakkan mobilnya ke mobil petugas. Sehingga, petugas melepaskan tembakan senjata api beberapa kali ke arah mobil tersangka.

Kasubdit I Dit Narkoba Polda Riau AKBP Hardian Pratama yang memimpin penangkapan itu tampak membuka pintu mobil bagian depan.

Tersangka Hendra terlihat sudah tak berdaya. Sedangkan tersangka Syamsul Bahri sudah diborgol.

Hardian meminta anggotanya untuk mencari ambulans untuk membawa Hendra ke rumah sakit di Dumai.

Setelah dilakukan penggeledahan di dalam mobil, petugas mengeluarkan dua buah karung goni dan satu buah tas berisi sabu.

Tim Hariau Kampar amankan 20 kg sabu

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi dalam konferensi pers menyatakan, tersangka diberikan tindakan tegas karena melawan petugas.

"Tersangka Hendra melawan dengan cara menabrakkan mobilnya ke mobil Tim Harimau Kampar. Sehingga, petugas memberikan tindakan tegas. Tersangka Hendra tewas akibat mengalami tembakan petugas. Jasad tersangka kini masih di rumah sakit," ungkap Agung kepada wartawan, Senin sore.

Dikatakan Kapolda, barang bukti sabu yang berhasil diamankan sebanyak 20 kilogram sabu. Barang haram itu dipaket dalam bungkus Milo dan teh China.

Menurut Agung, tersangka menggunakan bungkus Milo sebagai Irjen Agung Setya Imam Effendi, kepada wangka untuk mengelabui petugas. Namun, seperti apa pun cara mereka akan kita ungkap untuk memberantas narkotika," kata Agung.

4 tersangka, dua tewas

Dia menambahkan, dalam kasus peredaran narkotika ini melibatkan empat orang tersangka.

Mereka adalah Hendra, Syamsul Bahri, Simson siahaan, dan Syaharudin Effendi.

Dua tersangka ditangkap hidup, sedangkan dua lagi meninggal dunia.

"Tersangka Hendra meninggal dunia akibat mengalami luka tembak. Untuk tersangka Syaharudin Effendi, meninggal dunia karena sakit. Tersangka ini adalah narapidana di Lapas Kelas IIA Pekanbaru. Dialah yang mengendalikan Hendra dan Syamsul Bahri untuk mengedarkan narkotika," pungkas Agung.

Sebagaimana diberitakan, Ditresnarkoba Polda Riau melakukan penangkapan terhadap tersangka bandar narkotika jenis sabu di Kabupaten Bengkalis, Riau, Senin (9/11/2020), sekitar pukul 02.00 WIB.

Dalam penangkapan ini, satu orang bandar narkoba bernama Hendra tewas ditembak polisi

Selain tiga orang tersebut, Agung mengatakan ada seorang lagi bernama Saharudin Effendi yang merupakan narapidana di Lapas Pekanbaru. Saharudin diduga merupakan pengendali jaringan narkoba tersebut.

"Saharudin ini meninggal dunia di Lapas Pekanbaru karena muntah darah dari sakit yang dideritanya. Ini laporan dari Kalapas Pekanbaru. Dia meninggal pukul 23.00 WIB tadi malam," Jelas Kapolda Riau. (LEP).

Senin, 09 November 2020

Kepala BNNP Malut Sambangi Forkompimda, Memperkuat Kerjasama P4GN

BY GentaraNews IN


Kombes Pol. Roy Hardi Siahaan, S.I.K., S.H., M.H yang baru dilantik menjadi Kepala BNN Propinsi Maluku Utara pada tanggal 27 Oktober 2020 oleh kepala BNN RI Komjen Pol. Drs. Heru Winarko, SH, memperkenalkan diri ke beberapa Institusi, antara lain Korem 152/Babullah, Polda dan Binda Maluku Utara, guna nemperkuat Kerja sama P4GN. Senin (09/11/20).

Di Korem 152/Babullah, Kombes Pol. Roy Hardi Siahaan, S.I.K., S.H., M.H bertemu dengan Danrem, Brigjen (TNI) Imam Sampurno Setiawan dan Kasie Intel Kolonel inf. Wahyu Yudayana. Dalam pertemuaannya dengan Danrem, dibahas kerja sama P4GN yang telah berjalan antara BNNP Malut dengan Korem sampai saat ini baik sosialisasi pencegahan Narkoba dan tes urine kepada anggota TNI. Kepala BNNP juga menyampaikan harapannya agar Babinsa sebagai salah satu unsur di desa/kelurahan ikut berperan aktif mewujudkan program desa/kelurahan Bersih Narkoba (Bersinar).

Pertemuan dilanjutkan ke Kapolda Malut Irjen Pol. Drs. Rikwanto, SH., M.Hum yang didampingi Wakapolda : Brigjen Pol. Lukas Akbar Abriari, S. I. K., M. H. Dir. Reskrimsus : Kombes Pol. Alfis Suhaili, S. I. K., M. S.i, Dir. Intelkam : Kombes Pol. Hadi Wiyono, S. I. K. serta Dir. Narkoba : AKBP. Tri Setyadi Artono, S. H., S. I. K., M. H. Dalam pertemuan tersebut, Kapolda menyampaikan institusi yang dipimpinnya berkomitmen dan membuka diri dalam kerja sama upaya pemberantasan Narkoba.

Kunjungan dilanjutkan jelang sore (09/11) ke Binda Maluku Utara dan bertemu Kabinda, Brigjen TNI Dudi Fristiyanto. Pembahasan dengan kabinda seputar permasalahan Narkoba, lintas Provinsi dan lintas pulau, dan Kabinda menyampaikan, institusinya tetap bekerja sama dengan BNN dalam pencegahan dan pemberantasan Narkoba yang merupakan salah satu tugas intelejen, hal ini sebagai salah satu indikator turunnya tingkat kriminalitas di Maluku Utara.

Selain sebagai bagian dari upaya meningkatkan sinergitas Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba, kunjungan kepala BNNP Malut yang didampingi Kabag umum, kabid P2M dan Kabid Rehabilitasi ini juga dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi dan perkenalan dengan anggota Forkompimda Maluku Utara. (LEP).





Sumber : Bidang Humas BNNP Malut

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga