Mengapa Harus ZENQIRA? Simak Keunggulanya.

Baca Juga

Daerah (482) Nasional (231) Berita (116) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (16) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Pilkada 2024 (3) Teknologi (3) Peraturan (2) Profile (2) kesehatan (2) opini (2) Financial (1) herbal (1)

Rabu, 02 Maret 2022

Belajar Keluar Negeri Harus Mampu Berdamai Dengan Diri Sendiri

BY GentaraNews


Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (GARPU) melaksanakan kegiatan Webinar dengan judul “Meraih Mimpi Lewat Beasiswa LPDP dengan Keynote Speaker Hillary Brigita Lasut, SH, LLM yang juga anggota DPR RI Komisi I, sebagai narasumber ada Supardin, ST, M. Eng (Mantan Ketua LPDP DIY), Awardee S3 LPDP UGM, S-2 LPDP UGM) Silviyanti Y Pangkee, SPd, MA (S-2 LPDP Luar Negri), Fridrik Makanlehi (Sekjen DPP Garpu, Mantan Wakil Ketua Ikatan Alumni dan Awarde LPDP NTT 2017, Tenaga Ahli DPR RI dan S-2 LPDP Dalam Negri UGM), DR. Yohanes Kurnia (Kabid IT Garpu, Peraih S-2/S-3 Masa Studi 1 Tahun Perancang Robotik dan CEO PT. Sari Teknologi), sebagai Host Matra Sanjaya, Sip, M.Si (Kabid Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Garpu), acara ini dibuka oleh Ketua Umum DPP GARPU Jufri Lumintang, ST. Seni (3/3/2022)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah Lembaga yang menyelenggarakan program beasiswa Magister/Doktor untuk putra-putri terbaik Indonesia dan mendukung program beasiswa lainnya dari kementrian/lembaga terkait.

Beasiswa Con-founding program beasiswa dalam bentuk Kerjasama pendanaan antara LPDP dan Induvidu (Beasiswa Semi-Mandiri). Beasiswa Co-founding ditujukan untuk pendaftar beasiswa jenjang Magister Luar Negeri dan Doktor Luar Negeri pada program beasiswa regular dan beasiswa perguruan tinggi utama luar negeri.

Dalam Sambutannya Ketua Umum DPP GARPU Jufri Lumintang, ST menyambut baik kegiatan ini yang berlagsung secara webinar yang diikuti secara Zoom dan disiarkan langsung melalui media Youtube.


“Kegiatan ini Penting sebagai informasi bagi masyarakat yang ingin melanjuti jenjang S-2 dan S-3 bagi masyarakat yang punya kemauan tetapi kurang dalam kemampuan secara finansial”, Kata Jufri Lumintang

“Kegiatan ini kelak dapat berkelanjutkan lagi dengan jangkauan lebih luas pesertanya di seluruh Infonesia dan pesertanya dapat menginformasikan kepada lingkungannya untuk mengikti program LPDP”, tambah Jufri Lumintang.

Dalam materinya  Hillary Brigita Lasut, SH, LLM menceritakan pengalamannya sebagai penerima beasiswa 100% yang semi online, yang harus mengerti bahwa saat menerima beasiswa, kenapa para penerima beasiswa berada pada posisi saat ini untuk satu tujuan yang besar.

“Sebagai penerima beasiswa  diluar negeri harus memiliki mental  bahwa semua masalah bisa dilewati, walaupun penguasaan Bahasa Inggris nya masih kurang baik”, jelas Hillary Brigita Lasut.

“Banyak penerima beasiswa asal Indonesia terluar yang PEMDA nya utus belajar ke luar negeri kendala utamanya adalah Bahasa, mereka harus belajar bahasa untuk negara tujuan seperti ke Jerman, China, USA dan Australi sampai 4 bulan”, tambah Hillary Brigita Lasut.

“Saat kuliah di luar neger ada rasa minder dari pemerima beasiswa asal Indonesia perihal asal mereka yang tidak familiar dengan lingkungan kampus mereka, mereka harus melewati semua itu agar bisa fokus belajar, harus mampu berdamai dengan diri sendiri”,  tambahnya lagi

“Siapkan Fisik dan Metal agar mampu menyelesaikan Pendidikan di luar negeri”, pungkas Hillary Brigita Lasut.



Sementara DR. Yohanes Kurnia Peraih S-2/S-3 yang mampu diselesaikan dalam masa Studi 1 Tahun dan Perancang Robotik yang melesaikan S-1 nya di UKRIDA jurusan Elektrikan Engenering, S-2 Jurusan Marketing and Management syetem Information dari Universitas Guna Dharma yang awalnya bercita cita ingin menjadi seorang Dokter yang kini aktif mengajar diberbagai Universitas juga pencipta beberapa robotic.

“Mulai dari SMK saya sambal bekerja, saat kuliah pun saya mendapat beasiswa, ketika awal kuliah hanya terpikirkan bagaimana menjadi mahasiswa dan dapat menyelsaikan kuliah terbaik, Tuhan lah yang pegang kendali atas semuanya”, Jelas Yohanes Kurnia bercerita

“Saat masih SMK sudah memiliki sekolah Bahasa Inggris dan saat kuliah saya sudah mendirikan sekolah robot tahun 2000 lalu banyak perusahaan besar bekerjasama membuat robotika seperti dari Toyota, Sharp, Indofood, Denso, yang kini Usaha nya melalui bendera PT. Sari Teknologi sudah memiliki cabang di Bandung, Bogor dan Palembang”, jelasnya lagi

“Saat ini sekolah robotic saya memiliki members lebih dari 100 sekolah dengan jumlah siswa sampai 7.000 orang, sementara hasil produksi robotik saya sudah di eksport ke Jepang dan Thailand”, jelasnya bangga.

“Saat Pandemi Covid-19 melanda Indonesia diawal 2020, saya menciptakan alat Ventilator dengan bantuan seorang dokter dari Universitas Guna Dharma dalam waktu 2 minggu”, Pungkasnya Bangga

Sementara narasumber Supardin, ST, M. Eng (Mantan Ketua LPDP DIY), Awardee S3 LPDP UGM, S-2 LPDP UGM) Silviyanti Y Pangkee, SPd, MA (S-2 LPDP Luar Negri), Fridrik Makanlehi (Sekjen DPP Garpu, Mantan Wakil Ketua Ikatan Alumni dan Awarde LPDP NTT 2017, Tenaga Ahli DPR RI dan S-2 LPDP Dalam Negri UGM), bercerita seputar pengalamannya sebagai penerima beasiswa dari LPDP. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga