Mengapa Harus ZENQIRA? Simak Keunggulanya.
Baca Juga
Minggu, 18 Oktober 2020
Kamis, 01 Oktober 2020
Remehkan, Akhirnya Donald Trump dan Istri Positif Covid-19
BY GentaraNews IN Internasional
Jumat, 25 September 2020
Savitri Jindal, Politikus Wanita Terkaya di Dunia, Kalahkan Donald Trump
BY GentaraNews IN Internasional
Senin, 21 September 2020
Penyelundupan Narkoba Lewat Pepaya Senilai Rp 1,3 Miliar
BY GentaraNews IN Internasional
Sabtu, 12 September 2020
Pecandu Narkoba Donor Ginjal Untuk Polisi Yang Pernah Menangkapnya
BY GentaraNews IN Internasional
Jocelynn James, 40 tahun, mendonasikan ginjalnya kepada aparat kepolisian yang pernah menjebloskannya ke penjara karena kasus narkoba.
Jumat, 04 September 2020
Ratusan Kantong Ganja yang Jatuh dari Langit Tel Aviv
BY GentaraNews IN Internasional
Rabu, 02 September 2020
Terkait Kasus Narkoba Sushant Singh Rajput, 2 Orang Ditangkap
BY GentaraNews IN Internasional
Ada 5 artis India yang tewas bunuh diri di masa pandemi virus corona atau Covid-19.
1. Sushant Singh Rajput (34 tahun), ditemukan tergantung di kediamannya di daerah Bandra, Mumbai, India.
2. Manmeet Grewal (32 tahun), dilaporkan meninggal dunia dengan cara yang cukup tragis, tergantung di kamarnya pada 15 Mei 2020.
3. Sejal Sharma (32 tahun), Ia ditemukan tewas dengan cara gantung diri di kediamannya di Mumbai pada 24 Januari 2020 lalu.
4. Preksha Mehta (25 tahun) ditemukan tewas gantung diri di kediamannya Indore, Madhya Pardesh, Senin (25/5/2020).
5. Sameer Sharma (44 tahun) ditemukan meninggal dunia di kediamannya di Mumbai, Rabu (5/8/2020). Ia ditemukan tergantung dari plafon dapur apartemennya.
Dilansir dari Hindustan Times, Biro Pengendalian Narkotika (NCB) India, telah menangkap dua orang terkait dugaan penggunaan narkoba dalam kasus kematian sang aktor. Kedua orang itu adalah Abdul Basit Parihar dan Zaid Vilatra.
Abdul Basit Parihar diduga memiliki koneksi dengan Samuel Miranda, mantan kepala rumah tangga di kediaman Sushant. “Samuel diduga menyediakan obat-obatan terlarang atas instruksi Showik Chakraborty (adik artis Rhea Chakraborty),” ujar NCB dalam keterangan resminya seperti disiarkan ANI.
Sebagai kepala rumah tangga, Samuel Miranda bertanggung jawab untuk mengurus seluruh pengeluaran rumah Sushant Singh Rajput. Tak hanya itu, keluarga mendiang juga menuding Samuel menolong Rhea menyedot uang sang aktor dan memasok obat-obatan terlarang untuknya.
Pekan lalu, saudara laki-laki Rhea Chakraborty, Showik Chakraborty juga memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani interogasi.
Biro Pusat Penyelidikan (CBI) India juga telah menginterogasi dua orangtua Rhea Chakraborty pada 1 September silam. Proses interogasi, menurut India Today, berlangsung selama 8 jam.
Dalam Undang-undang Narkoba dan Zat Psikotropika (NDPS), Pasal-pasal tersebut terkait dengan hukuman untuk penyalahgunaan tanaman ganja dan ganja (pasal 20), hukuman untuk penyalahgunaan zat psikotropika (22), hukuman untuk konsumsi obat narkotika atau zat psikotropika (27), dan hukuman untuk persekongkolan tindakan kriminal (29). (LEP)
Selasa, 01 September 2020
Video Artis Bollywood Diduga Teler Narkoba
BY GentaraNews IN Internasional
Kangana Ranaut bercerita soal penggunaan narkoba oleh selebriti yang kini sedang marak diperbincangkan.
Kangana mengungkapkan bahwa salah seorang selebriti yang kerap mengonsumsi narkoba di lokasi syuting. Dia menyebutkan nama sang artis, Kangana mengingat bahwa kejadian itu berlangsung di Las Vegas.
“Waktu itu pacarnya yang orang asing ada di sana bersamanya. Tiap malam selalu ada pesta dan narkoba sudah seperti air yang mengalir (dikonsumsi terus). Jenis narkobanya seperti lsd, kokain dan pil ekstasi yang bahkan mereka konsumsi sepanjang hari,” kata Kangana dilansir IntipSeleb dari India Today pada Selasa, 1 September 2020.
Aktor film India ini mengklaim bahwa 99 persen selebriti Bollywood pernah menggunakan narkoba. Bahkan, ketika Kangana baru masuk industri hiburan ia juga dicekoki narkoba karena menurut mereka itu hal yang biasa. Alhasil, pengakuan mengejutkan Kangana Ranaut membuat nyawanya terancam dan ia sempat ingin dimasukkan ke penjara oleh mereka.
“Jika mereka hebat, bagaimana bisa aku membahayakan mereka? Lalu mengapa mereka ingin menempatkanku di balik jeruji besi ? Mereka tahu bahwa aku mengetahui rahasia ini sehingga mereka mencoba untuk menjelekkan aku, menyebut bipolar atau membuatku terbunuh,” lanjutnya.
Video Artis Bollywood Lagi Teler
“Ini adalah sisi nyata Bollywood. Pecandu narkoba. Sushant bukanlah pecandu narkoba seperti mereka, itulah mengapa dia menjadi sasaran empuk bagi mereka. Dengan alasan itu dia tidak diundang ke pesta mereka dan mengapa mereka tidak mendukungnya,” tulis seorang warganet dikutip dari Pink Villa pada Selasa, 1 September 2020.
Kejadian itu juga membuat Kangana kembali bersuara. Dia mengatakan bahwa beberapa orang di industri hiburan memamerkan penggunaan narkoba dan sudah seperti hal yang sangat normal. Kangana Ranaut berhatap pemerintah harus turun tangan dan meminta Ranbir Kapoor, Vicky Kaushal dan Ranveer Singh untuk tes darah. (LEP
Senin, 31 Agustus 2020
Pria Bantal ini Dulunya Pecandu Narkotika
BY GentaraNews IN Internasional
Jalan hidup seseorang memang penuh misteri. Meski selalu diterpa kesulitan, ada kalanya hal itu berubah seratus delapan puluh derajat. Sebelum sukses menjadi pengusaha dan membangun bisnis bernilai miliaran, Mike Lindell, pria asal Amerika Serikat ini merupakan seorang pecandu narkoba.
Mike Lindell diawal kisahnya memang sangat akrab dengan yang namanya narkoba. Kecanduannya sangat berat hingga membuat rumah tangganya harus hancur dan berujung kepada kata cerai dari istrinya yang tidak betah dengan sikap negatifnya.
Mike Lindell pernah tidak dapat selamat 2 minggu dan terus menerus menggunakan Narkoba yang membuatnya tampak seperti orang yang sakit dengan kondisi fisik kurus dan frustasi yang panjang.
Mike Lindell memang bermasalah dalam hal tidur saat dirinya masih berusia 16 tahun, bukan karena amnesia. Namun karena bantal yang dia kenakan sungguh tidak nyaman dan sangat mengganggu.
Banyak orang bilang menjadi pecandu narkoba sama artinya dengan kehilangan masa depan. Kondisi tubuh yang tidak seutuhnya sadar menjadi penyebab seseorang tidak bisa fokus melakukan kegiatan tertentu selain terus mencekoki dirinya dengan narkoba.
Mike Lindell, pengusaha bantal yang sukses jadi miliarder setelah melalui perjuangan panjang melawan kecanduan narkoba. Mike Lindell membangun usaha itu mulai dari tahun 2004 bernama My Pillow.
Ide berjualan bantal
Ide untuk berjualan bantal bermula saat Mike merasa kesulitan tidur setiap malam. Menurutnya, jarang bisa ditemukan bantal yang bisa mempertahankan bentuk dan kembali ke bentuk semula.
Kisah berjualan Bantar awalnya ada seorang pria yang menjalankan program belanja di TV lokal. Pria tersebut kemudian menawari Mike untuk menjual bantalnya di program TV miliknya. Penjualan bantalnya pun meroket. Semua produk bantalnya laris manis di pasaran.
Perjalanan Mike membangun bisnis sempat terpuruk saat di tahun 2008 ia kembali berurusan dengan Narkoba.
Lindell juga pernah mencoba bisnis di bidang kuliner. Waktu itu, bisnis makan siang sedang menjanjikan. Ia kemudian membeli gerobak sandwich dan memberikan sandwich gratis selama seminggu.
Lindell menyerah dan memilih bekerja sebagai bartender. Ia yang saat itu sudah kecanduan kokain malah membeli bar tempat ia bekerja. Ia sendiri mengaku kalau itu bukan keputusan yang tepat.
Bermodalkan uang pinjaman US$ 15 ribu demi bisa menjual produknya yang dinamakan My Pillow di mall saat natal tiba. Walaupun ia hanya bisa menjual 80 buah bantal.
Di tahun 2011, produknya kembali masuk dalam program belanja di TV. Dari sana, tingkat penjualannya menanjak tajam.
Di akhir tahun, ia mampu mengembangkan perusahaan yang tadinya hanya lima pegawai menjadi 500 pegawai. Ia juga terus menawarkan produknya dalam program belanja di televisi selama enam tahun terakhir.
Membangun bisnis berjualan bantal
“Pria Bantal” adalah julukan untuk Mike Lindell, setelah iklan komersial di televisi tayang. Iklan itu memiliki konsep yang boleh dibilang unik. Ditambah lagi persona Lindell yang muncul di iklan itu terlihat sebagai orang yang lucu. Bagi kebanyakan orang, Lindell dan keseluruhan cerita kesuksesannya memanglah unik dan terkadang terlalu ajaib untuk bisa jadi kenyataan.
Hasilnya, Mike sukses menjual 30 juta bantal. Pendapatannya pun meningkat drastis dari US$ 100 ribu hingga mendekati US$ 300 juta.
Sebelum membangun My Pillow, Mike Lindell sempat mencoba berbagai usaha lain untuk mencari uang. Saat masih kuliah di Universitas Minnesota, Lindell mengambil dua pekerjaan sambilan. Salah satunya di toko grosir.
Namun, ia akhirnya dipecat oleh bosnya. Ia ingat bosnya berkata, “Kalau kau tidak suka di sini, bikin saja perusahaanmu sendiri.”
Perkataan itu kemudian membuat Lindell mencoba mencari uang melalui caranya sendiri. Ia pernah berternak babi tapi gagal karena pasar babi sedang terpuruk dan ia tidak mendapatkan keuntungan.
Namun, siapa sangka bahwa itu adalah hal besar. Lindell yang waktu itu tidak paham jahit-menjahit malah menghabiskan waktunya untuk membuat bantal yang sesuai dalam mimpinya. Tapi sayang, setelah ia memasarkan bantal buatannya itu, ia hanya mampu menjual 80 buah bantal.
Lindell tidak menyerah dan mencoba memasarkan bantalnya lagi. Hingga suatu hari, ada konsumen yang sangat menyukai bantal buatannya. Momen itu kemudian menjadi titik balik penjualan bantal Lindell yang naik tajam.
Lindell yang aktif memasarkan bisnisnya dengan membuat iklan di televisi. Dalam satu tahun, bisnisnya mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan mampu merekrut 500 orang tenaga kerja. Hingga saat ini, Lindell telah menjual bantalnya lebih dari 25 juta buah di bawah 1500 pegawai. Pencapaian ini kemudian mengantarkannya memiliki kekayaan senilai 300 juta dolar AS, setara dengan 4,2 triliun rupiah. (LEP)
Bintang Film Porno Dalangi Pembunuhan Pacar Sendiri
BY GentaraNews IN Internasional
Dikutip dari NZHerald, polisi menggunakan anjing pelacak untuk menemukan jenazah Raul yang sudah dalam kondisi membusuk di kuburan dangkal di jalan terpencil, Florida, Amerika Serikat, Selasa, (25/8/20) lalu.
Selain Lauren, dua pria lain juga ditangkap yang diduga kuat ikut terlibat persekongkolan dalam pembunuhan ini.
Polisi menyebutkan pihaknya telah menggeledah dua rumah, termasuk satu rumah tempat tinggal Peters, dan mereka menemukan bukti pembunuhan di kedua properti itu.
Lauren ditangkap dan ditahan atas tuduhan pembunuhan, sementara William Parker (35) didakwa dengan pembunuhan terbuka dan Jeremie Peters (43), didakwa dengan pelecehan mayat.
Polisi mengatakan korban ditembak karena alasan narkoba dan uang. Putri Raul memberikan kesaksian, ayahnya menelpon mantan istrinya untuk meminta uang. Dia mengatakan berada dalam situasi berbahaya.
"Tentu saja, kami harus menunggu sampai Rabu pagi untuk pemeriksaan medis agar memastikan mayat itu adalah almarhum (Raul)," kata Sheriff Holmes County John Tate.
Pihak kepolisian mengatakan para keluarga korban sebelumnya mengaku kehilangan, tapi penemuan mayat ini menjawab kegelisahan mereka.
Raul dikabarkan masih terlihat di kota asalnya Dothan, Alabama, pada 4 Juli 2020. Detektif yakin Guillen bersama ketiga tersangka di rumah Peters malam itu.
Sebelumnya Lauren Wambles sejak tahun 2018, telah memiliki catatan kejahatan. Sempat enam kali masuk penjara. sedang menunggu persidangan atas tuduhan kepemilikan narkoba.
Senin, 24 Agustus 2020
Ada Perempuan Indonesia disebut sebagai pelaku bom bunuh diri di Filipina
BY GentaraNews IN Internasional
Perkembangan ini disampaikan perwira tinggi di angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN.
Sobejana mengatakan "salah satu pelakunya kemungkinan adalah istri dari pengebom bunuh diri pertama Filipina, yang meledakkan diri di luar kam militer di kota Indanan, Sulu, pada 2019".
Media di Filipina menyebut nama laki-laki yang menjadi pengebom bunuh diri pertama di negara tersebut sebagai Norman Lasuca.
Sobejana mengatakan penyelidik sudah mengumpulkan jasad pelaku untuk dilakukan tes forensik dan pemeriksaan lebih lanjut.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Teuku Faizasyah, mengatakan "belum ada konfirmasi resmi" terkait perempuan Indonesia yang disebutkan sebagai pelaku ini.
Dua ledakan hebat di Jolo pada Senin (24/08), selain menewaskan setidaknya 14 orang, juga melukai sekitar 75 orang lainnya.
Juru bicara satuan tugas antiterorisme Filipina, Rex Payot, kepada para wartawan mengatakan bahwa ledakan terjadi di dekat pusat kota.
Laporan militer dan polisi menyebutkan tentara dan warga sipil menjadi korban dalam ledakan pertama, yang terjadi ketika personel militer membantu otoritas sipil melakukan bantuan penanganan pandemi Covid-19.
Tak lama kemudian terjadi ledakan kedua di dekat Katedral Our Lady of Mount Carmel.
Tahun lalu, terjadi serangan bom bunuh diri di katedral ini ketika jemaat tengah melakukan misa. Setidaknya 23 orang meninggal dunia.
Dalam tiga tahun terakhir, terjadi sekurangnya enam serangan bom bunuh diri, jenis serangan yang sebelumnya sangat jarang terjadi di Filipina.
Hingga Selasa (25/08) malam waktu setempat belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab melakukan serangan bom bunuh diri di kota Jolo.
Namun, perwira tinggi militer Filipina untuk kawasan Sulu, Brigadir Jenderal William Gonzales, dalam wawancara kepada media mengatakan bahwa "hanya kelompok Abu Sayyaf yang bisa melakukan serangan seperti ini".
"Satu-satunya kelompok yang punya kapasitas melakukan serangan ini ... adalah kelompok teroris yang aktif di kawasan ini," kata Gonzales, mengacu ke kelompok Abu Sayyaf.
Sulu adalah basis kekuatan Abu Sayyaf, yang oleh pemerintah Filipina digolongkan sebagai kelompok teroris.
Pemerintah Filipina mengatakan kelompok Abu Sayyaf terlibat dalam pengeboman dan penculikan di kawasan Filipina selatan sejak 1989.
Kelompok ini ingin mendirikan negara sendiri di Mindanao di selatan, terlepas dari Manila.
Mereka juga sudah menyatakan diri berafiliasi dengan kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).
Pada 2016, pejabat di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengatakan penggerebakan oleh aparat keamanan Indonesia terhadap para simpastisan ISIS mendorong para simpatisan ini pindah ke Filipina selatan.
BNPT mengatakan bahwa setidaknya puluhan simpatisan tersebut menjalani pelatihan di kawasan tersebut.
Kamis, 06 Agustus 2020
Di Sri Lanka, Kucing Di Jadikan Kurir Narkoba
BY GentaraNews IN Internasional
Dikutip dari DailyMail, Kamis (6 Agustus 2020) aksi si kucing terdeteksi petugas intel Penjara Welikada yang berkeamanan tinggi.
Tapi baru sehari ditahan kucing tadi melarikan diri dari ruang penjara tempatnya ‘ditahan’. Laporan surat kabar Aruna hingga kemarin, belum ada komentar langsung dari otoritas penjara.
Pihak penjara sendiri melaporkan peningkatan insiden aksi buang paket kecil obat-obatan terlarang, ponsel, dan charger yang dilempar dari luar dinding pembatas.
Sri Lanka hingga kini masih berjuang melawan narkoba termasuk kasus yang melibatkan petugas anti-narkotika dalam penjualan obat-obatan sitaan.
Pekan lalu seekor elang yang diduga digunakan pengedar narkoba untuk mendistribusikan narkotika di pinggiran kota Kolombo juga ditangkap.***
Selasa, 04 Agustus 2020
Pesawat Bawa Kokain Jatuh di Papua Nugini
BY GentaraNews IN Internasional
Sebuah pesawat Cessna 402C jatuh di Papua Nugini karena tidak mampu terbang membawa muatan setengah ton narkoba jenis kokain.
Sebuah pesawat dengan mesin baling-baling ganda Cessna 402C jatuh di Papua Nugini saat membawa setengah ton narkoba jenis kokain, yang diduga hendak diselundupkan dari dan menuju Australia.
Seperti dilansir The Guardian, Senin (3/8), insiden pesawat jatuh itu terjadi pada 26 Juli lalu. Pesawat tersebut dilaporkan lepas landas dari Mareeba, Queensland, Australia menuju landasan udara ilegal Papa Lealea di Papua Nugini.
Pesawat itu terbang dengan ketinggian 3.000 kaki diduga untuk menghindari deteksi radar. Menurut penyelidikan Kepolisian Papua Nugini, pilot lantas mengisi muatan berupa lebih dari 500 kilogram kokain sekitar pukul 13.00 sampai 14.30 waktu setempat.
Ketika hendak kembali ke Australia, pesawat itu jatuh. Diduga kuat pesawat tidak mampu lepas landas karena kelebihan muatan.
Menurut pejabat Kepolisian Papua Nugini, David Manning, narkoba itu disembunyikan di dalam badan pesawat dan dibungkus dengan tas kain. Dia mengatakan sindikat penyelundup narkoba dari Australia bekerja sama dengan sindikat dari Papua Nugini.
"Kami meyakini kelompok kejahatan di Papua Nugini membantu sang pilot untuk mengambil kembali narkoba yang gagal diselundupkan. Kami mendapatkan kesaksian antara lain ciri-ciri para penjahat itu antara lain seperti tato," kata Manning.
Manning menyatakan nilai narkoba itu diperkirakan mencapai US$57 juta (sekitar Rp 835 miliar). Kejadian ini membuktikan bahwa Papua Nugini menjadi tempat singgah penyelundupan narkoba.
Dua hari usai kejadian, seorang warga Australia, David John Cutmore, yang menjadi pilot pesawat itu menyerahkan diri ke Komisi Tinggi Australia di Papua Nugini.
Cutmore melanggar undang-undang keimigrasian karena masuk ke negara itu secara tidak sah dan didenda 3.000 Kina. Dia juga akan dijerat kasus penyelundupan narkoba.
Kejanggalan lain yang terungkap dalam kasus itu adalah pesawat tersebut tercatat milik perusahaan bermarkas di Papua Nugini, Ravenpol No 69 Ltd. Sang pemilik, Geoffrey Bull Paul, dilaporkan meninggal akibat ditikam di Port Moresby pada Agustus 2019.
Meski demikian, pesawat itu didaftarkan pada Januari lalu lima bulan setelah kematian Paul.
Kepolisian Australia bersama dengan Komisi Intelijen Kejahatan yang bekerja sama dengan Kepolisian Papua Nugini lantas melacak jaringan sindikat itu. Mereka lantas menangkap lima orang yang diduga anggota di Queensland dan Victoria.
Menurut Sputnik News, mereka adalah sindikat kriminal yang berlokasi di Melbourne. Kelompok itu diduga juga memiliki hubungan dengan mafia Italia.
Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara seumur hidup.
Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape, dilaporkan marah dengan kejadian itu dan fakta bahwa negaranya dijadikan lokasi persinggahan untuk penyelundupan narkoba.
"Kami bukan negara mainan di mana seseorang bisa membawa pesawat dan datang tanpa pemberitahuan. Kami tidak punya tempat untuk mereka yang berpikir mereka bisa menyelundupkan narkoba di negara ini," kata Marape.
Selasa, 30 Juni 2020
Narkoba Milik ISIS Senilai Rp16,1 Triliun Disita Pemerintah Italia
BY GentaraNews IN Internasional
Polisi Italia sita narkoba buatan ISIS. Foto: AFP.
Editor : Fajar Nugraha
https://www.medcom.id/internasional/eropa-amerika/GNG454vb-italia-sita-narkoba-milik-isis-senilai-rp16-1-triliun.
Rabu, 24 Juni 2020
Bos Narkoba Kejam di Meksiko Umbar Ancaman
BY GentaraNews IN Internasional
Pasukan keamanan Meksiko pada hari Minggu mengatakan mereka menangkap anggota kelompok kejahatan terorganisir dalam serangan di Celeya, di mana mereka menemukan sekitar 1 kilogram zat mirip metamfetamin dan uang 2 juta peso (USD88.000).
"Di antara para tahanan adalah Maria 'N', Juana 'N' dan Rosalba 'N', yang diduga sebagai operator keuangan dari organisasi kriminal," kata badan keamanan Meksiko dalam pernyataan bersama, tanpa menyebut kartel Santa Rosa atau pun pemimpinnya.
Surat kabar El Universal mengatakan Ibu, saudara perempuan, dan pacar Yepez ditangkap.
Yepez mengatakan dia takut pihak berwenang akan menjebak Ibunya dengan menganggapnya sebagai salah satu pemimpin kartel narkoba tersebut. "Dengan nama Ibu saya dan orang-orang saya...Saya tidak takut pada Anda," katanya.
Yepez juga mengatakan dia dapat membentuk koalisi dengan kartel Sinaloa atau kelompok-kelompok kejahatan lainnya di utara Meksiko untuk melawan kartel Jalisco New Generation yang merupakan musuh bebuyutan kartel Santa Rosa, yang telah melakukan ekspansi berdarah untuk mengambil alih wilayah rival di seluruh negeri.
Senin, 22 Juni 2020
PASUTRI Jual Bayi Mereka Rp 120 Juta demi Narkoba
BY GentaraNews IN Internasional
Wang ketika ditangkap polisi di kediamannya pada Oktober tahun lalu. Bersama dengan pasangannya, Zhong, mereka ditangkap karena menjual bayi mereka yang baru lahir seharga Rp 120 juta untuk memenuhi kecanduan narkoba.
Minggu, 21 Juni 2020
Pemberantasan Narkoba di Stuttgart Jerman Berujung Kerusuhan
BY GentaraNews IN Internasional
Jumat, 19 Juni 2020
NYALI BESAR PRAJURIT TNI JADI SOROTAN DUNIA BERANI HADANG TANK ISRAEL
BY GentaraNews IN Internasional
Minggu, 14 Juni 2020
Kapal Perang Amerika Cegat Kapal Selam Kartel Narkoba Narco Subs
BY GentaraNews IN Internasional
Setidaknya Militer Amerika Serikat menggagalkan 4 kasus besar penyelundupan narkoba di laut. Mereka melakukannya setelah mencegat tiga perahu mirip kapal selam, Narco Sub, bermuatan penuh obat-obatan terlarang itu dalam empat hari sepanjang Mei lalu dan satu yang terbaru pada 5 Juni lalu.
Perahu itu, yang didesain menyembul sedikit saja di atas air, berhasil dideteksi dan dilacak armada perang Amerika Serikat. Negara ini sampai mengerahkan sejumlah alat tempurnya yang dalam banyak kasus didesain untuk perang dengan kekuatan besar untuk melacak peredaran perahu-perahu tersebut.
Kapal selam narkoba adalah perahu yang dibuat khusus (custom) oleh kartel narkoba untuk berlayar rendah di atas air. Desainnya yang tidak biasa diduga membuat mereka selama ini tak terdeteksi, leluasa melakukan kamuflase di perairan luas, dan mampu menghindari pantauan radar banyak negara.
Perahu-perahu ini mengarungi lautan dari tepian hutan di Amerika Selatan menuju Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia. Sesampainya di tujuan, muatan narkoba dibagi ke dalam pengapalan yang lebih kecil untuk diselundupkan.
Setidaknya satu perahu kapal selam itu yang mampu mencapai Eropa. Ini diketahui dari satu yang didapati telah ditinggalkan begitu saja di perairan pantai Spanyol.
Diperkirakan, total hanya 5-15 persen dari Narco Subs yang ada yang berhasil dicegat. Itupun setelah per 1 April lalu, Komando Armada Selatan Amerika Serikat mengumumkan meningkatkan operasi antinarkotika, mendukung operasi yang sebelumnya hanya bisa dilakukan polisi penjaga pantai.
Mereka berpatroli di Laut Karibia dan perairan Pasifik Timur melibatkan di antaranya kapal-kapal perang penghancur rudal dengan sejumlah helikopternya, serta pesawat patroli Angkatan Laut P-8 Poseidon dan pesawat intai milik Angkatan Udara E-3 AWACS dan E-8 JSTARS.
Sebagian besar dari armada itu memiliki misi mendeteksi dan menghancurkan kapal selam penyusup. Sebagian lainnya untuk pengintaian di kawasan laut yang luas.
Jumat, 05 September 2014
Kepala BNN: Istri AKBP Idha Masuk dalam Jaringan Narkoba Internasional
BY Jazari Abdul Hamid IN Internasional