Baca Juga

Daerah (477) Nasional (231) Berita (113) Internasional (34) education (25) news (25) Berita Gema Nusantara (24) Duit (15) Nasiona (15) Tentang Narkoba (6) video (4) Gema (3) Peraturan (2) Profile (2) kesehatan (2) Teknologi (1) herbal (1)

Senin, 31 Agustus 2020

Pria Bantal ini Dulunya Pecandu Narkotika

BY GentaraNews IN

Mike Lindell dengan bantal "My Pillow"-nya


Jalan hidup seseorang memang penuh misteri. Meski selalu diterpa kesulitan, ada kalanya hal itu berubah seratus delapan puluh derajat. Sebelum sukses menjadi pengusaha dan membangun bisnis bernilai miliaran, Mike Lindell, pria asal Amerika Serikat ini merupakan seorang pecandu narkoba.

Mike Lindell diawal kisahnya memang sangat akrab dengan yang namanya narkoba. Kecanduannya sangat berat hingga membuat rumah tangganya harus hancur dan berujung kepada kata cerai dari istrinya yang tidak betah dengan sikap negatifnya.
 
Mike Lindell pernah tidak dapat selamat 2 minggu dan terus menerus menggunakan Narkoba yang membuatnya tampak seperti orang yang sakit dengan kondisi fisik kurus dan frustasi yang panjang.

Mike Lindell memang bermasalah dalam hal tidur saat dirinya masih berusia 16 tahun, bukan karena amnesia. Namun karena bantal yang dia kenakan sungguh tidak nyaman dan sangat mengganggu.

Banyak orang bilang menjadi pecandu narkoba sama artinya dengan kehilangan masa depan. Kondisi tubuh yang tidak seutuhnya sadar menjadi penyebab seseorang tidak bisa fokus melakukan kegiatan tertentu selain terus mencekoki dirinya dengan narkoba.

Mike Lindell, pengusaha bantal yang sukses jadi miliarder setelah melalui perjuangan panjang melawan kecanduan narkoba. Mike Lindell membangun usaha itu mulai dari tahun 2004 bernama My Pillow.




Ide berjualan bantal

Ide untuk berjualan bantal bermula saat Mike merasa kesulitan tidur setiap malam. Menurutnya, jarang bisa ditemukan bantal yang bisa mempertahankan bentuk dan kembali ke bentuk semula.

Kisah berjualan Bantar awalnya ada seorang pria yang menjalankan program belanja di TV lokal. Pria tersebut kemudian menawari Mike untuk menjual bantalnya di program TV miliknya. Penjualan bantalnya pun meroket. Semua produk bantalnya laris manis di pasaran.

Perjalanan Mike membangun bisnis sempat terpuruk saat di tahun 2008 ia kembali berurusan dengan Narkoba.

Lindell juga pernah mencoba bisnis di bidang kuliner. Waktu itu, bisnis makan siang sedang menjanjikan. Ia kemudian membeli gerobak sandwich dan memberikan sandwich gratis selama seminggu.

Lindell menyerah dan memilih bekerja sebagai bartender. Ia yang saat itu sudah kecanduan kokain malah membeli bar tempat ia bekerja. Ia sendiri mengaku kalau itu bukan keputusan yang tepat.


Terpuruk namun bangkit lagi

Bermodalkan uang pinjaman US$ 15 ribu demi bisa menjual produknya yang dinamakan My Pillow di mall saat natal tiba. Walaupun ia hanya bisa menjual 80 buah bantal.

Di tahun 2011, produknya kembali masuk dalam program belanja di TV. Dari sana, tingkat penjualannya menanjak tajam.

Di akhir tahun, ia mampu mengembangkan perusahaan yang tadinya hanya lima pegawai menjadi 500 pegawai. Ia juga terus menawarkan produknya dalam program belanja di televisi selama enam tahun terakhir.



Membangun bisnis berjualan bantal


“Pria Bantal” adalah julukan untuk Mike Lindell, setelah iklan komersial di televisi tayang. Iklan itu memiliki konsep yang boleh dibilang unik. Ditambah lagi persona Lindell yang muncul di iklan itu terlihat sebagai orang yang lucu. Bagi kebanyakan orang, Lindell dan keseluruhan cerita kesuksesannya memanglah unik dan terkadang terlalu ajaib untuk bisa jadi kenyataan.

Hasilnya, Mike sukses menjual 30 juta bantal. Pendapatannya pun meningkat drastis dari US$ 100 ribu hingga mendekati US$ 300 juta.

Sebelum membangun My Pillow, Mike Lindell sempat mencoba berbagai usaha lain untuk mencari uang. Saat masih kuliah di Universitas Minnesota, Lindell mengambil dua pekerjaan sambilan. Salah satunya di toko grosir.

Namun, ia akhirnya dipecat oleh bosnya. Ia ingat bosnya berkata, “Kalau kau tidak suka di sini, bikin saja perusahaanmu sendiri.”

Perkataan itu kemudian membuat Lindell mencoba mencari uang melalui caranya sendiri. Ia pernah berternak babi tapi gagal karena pasar babi sedang terpuruk dan ia tidak mendapatkan keuntungan.


Penampilan Lindell saat menjadi pecandu kokain (kanan)

Namun, siapa sangka bahwa itu adalah hal besar. Lindell yang waktu itu tidak paham jahit-menjahit malah menghabiskan waktunya untuk membuat bantal yang sesuai dalam mimpinya. Tapi sayang, setelah ia memasarkan bantal buatannya itu, ia hanya mampu menjual 80 buah bantal.

Lindell tidak menyerah dan mencoba memasarkan bantalnya lagi. Hingga suatu hari, ada konsumen yang sangat menyukai bantal buatannya. Momen itu kemudian menjadi titik balik penjualan bantal Lindell yang naik tajam.

Lindell yang aktif memasarkan bisnisnya dengan membuat iklan di televisi. Dalam satu tahun, bisnisnya mengalami pertumbuhan yang cukup pesat dan mampu merekrut 500 orang tenaga kerja. Hingga saat ini, Lindell telah menjual bantalnya lebih dari 25 juta buah di bawah 1500 pegawai. Pencapaian ini kemudian mengantarkannya memiliki kekayaan senilai 300 juta dolar AS, setara dengan 4,2 triliun rupiah. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga