Baca Juga

Sabtu, 12 September 2020

Tetap produktif di era new normal dan terus kampanyekan hidup 100 persen

BY GentaraNews IN


BNN Kabupaten Trenggalek melaksanakan Kegiatan Konser Virtual dan Talkshow bertema "Hidup 100 Persen, Prestasi 100 Persen", yang digelar secara virtual melalui akun media sosialnya, Sabtu (12/9/20).

Kegiatan yang dilaksanakan selain dalam rangka untuk mengkampanyekan spirit BNN yakni Hidup 100 persen ini juga sekaligus dalam rangka merangkul para generasi milenial untuk jauhi narkoba dan memilih hidup 100 persen.




Kepala BNNK BNN Kabupaten Trenggalek David Henry Andar Hutapea, S.H., M.Si menjelaskan, "dalam acara ini dilaksanakan dmtetap mematuhi protokol kesehatan covid-19 yang direkomendasikan gugus tugas dan melibatkan talenta muda lokal Trenggalek dari berbagai passion anak muda sebagai pengisi acara," jelasnya

"Tampil dari unsur Band lokal, Komunitas Literasi Trenggalek dan Standup Comedy Trenggalek serta Talkshow bertema Hidup 100 persen dengan narasumber muda Trenggalek yang berprestasi di bidang Olahraga, Ajang Pemilihan Raka Raki Jatim dan Siswa berprestasi," tambah David Henry Andar Hutapea

"Selain itu dalam acara ini juga sebagai ajang untuk memberikan kesempatan musisi dan talenta-talenta anak muda Trenggalek lainnya tampil dan mengekspresikan diri walaupun dimasa pandemi covid-19," jelas David Henry Andar Hutapea lagi.

"BNNK Trenggalek mengharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi pendobrak semangat anak-anak muda Indonesia untuk tetap berperilaku hidup 100 persen, yang sadar, sehat, produktif dan bahagia, tanpa narkoba tentunya dengan berbagai passion yang diminatinya," tutup David Henry Andar Hutapea. (LEP)


Pecandu Narkoba Donor Ginjal Untuk Polisi Yang Pernah Menangkapnya

BY GentaraNews IN

Jocelynn James, 40 tahun, mendonasikan ginjalnya kepada aparat kepolisian yang pernah menjebloskannya ke penjara karena kasus narkoba.


Jocelynn James, perempuan asal Alabama, Amerika Serikat, menyelamatkan nyawa seorang anggota polisi yang telah menangkapnya beberapa kali karena kasus narkoba. James terketuk hatinya untuk mendonorkan ginjalnya kepada polisi tersebut. Sumber: dailymail.co.uk

Jocelynn James diketahui seorang pecandu narkoba yang sedang menjalani rehabilitasi (pemulihan diri). Dia melihat sebuah unggahan permohonan di Facebook bahwa mantan anggota kepolisian, Terrell Potter, sedang membutuhkan transplantasi ginjal.

Unggahan itu dibuat oleh putri Potter dan James terdorong dengan unggahan itu sehingga ingin menyumbangkan salah satu ginjalnya.

Terrell Potter, anggota polisi, mendapat transplantasi ginjal dari bekas narapidana yang dijebloskanke penjara olehnya karena kasus narkoba. 

James, 40 tahun, sudah tobat dari kecanduannya terhadap narkoba. Saat ini dia sedang berjuang melawan rasa kecanduannya pada narkoba yang begitu parah.

Dulu kecanduan Jocelynn James pada narkoba telah membuatnya kehilangan mobil dan pekerjaannya. Dia lalu mencuri agar bisa membiayai kebiasaannya itu.

Jocelynn James total ditangkap 16 kali antara 2007 dan 2012 lalu. Dia bahkan pernah masuk dalam daftar “orang paling dicari” di Negara bagian Alabama.

Suatu malam, Jocelynn James melihat namanya muncul di TV sebagai penjahat yang paling dicari. Dia ingin bertaubat karena sudah muak menjalani hidup sebagai pecandu narkoba. Keesokan harinya, James pun menyerahkan dirinya kepada pihak berwenang dan menjalani penjara selama enam bulan.

Jocelynn James lalu menjalani rehabilitasi selama sembilan bulan. Pada 12 September 2020, James membantu Potter yang amat membutuhkan bantuan. Dalam unggahan di Facebook, putri Potter mengatakan ayahnya mungkin harus menunggu 7 – 8 tahun mendapatkan ginjal baru.

“Saya masih tidak bisa memberi tahu kamu apa isi unggahan itu karena saya tidak pernah membacanya utuh. Saya hanya melihat orang itu membutuhkan ginjal dan Tuhan seperti berbicara kepada saya dan berkata ‘kamu memiliki ginjal orang itu’, sesederhana itu,“ kata Jocelynn James.

James mendonasikan ginjalnya kepada Potter pada Juli 2020 lalu di Rumah Sakit Universitas Vanderbilt, Nashville, Tennessee. Operesi berjalan dengan baik.

“Dia (Jocelynn James) adalah salah satu kandidat yang mustahil mau memberikan ginjalnya, seseorang yang pernah kamu masukkan ke penjara. Jika Anda menanyakan daftar seratus orang yang mau memberi saya ginjal, nama dia mungkin tidak akan ada dalam daftar itu. Sebab kami tidak punya kontak atau apapun. Saya tidak akan pernah menyebutkan namanya. Tapi saya sangat bersyukur Tuhan menempatkan dia dalam hidup saya lagi, “kata Potter.




Sumber: https://www.ndtv.com/offbeat/woman-donates-kidney-to-cop-who-arrested-her-years-ago-2294233?pfrom=home-lateststories

Polrestabes Tembak Mati Pemasok Narkoba Kelas Kakap, Polisi Akan Datangkan DEA

BY GentaraNews IN

Satresnarkoba Polrestabes Surabaya menembak mati pemasok narkoba berinisial FRL (32 tahun) yang disebut memiliki puluhan kilogram barang bukti. Barang bukti itu masih dihitung petugas.

Awalnya, FRL yang ditangkap, diminta untuk mengambil barang bukti sabu dalam tasnya. Namun, bukannya barang bukti yang diambil, tapi justru senjata tajam yang digunakan menyerang petugas.

Setelah tiga kali tembakan peringatan tidak diindahkan, akhirnya guna menyelamatkan petugas yang terancam, tersangka dilumpuhkan dengan timah panas di dada.

Dalam penangkapan pelaku ini petugas juga mengamankan 8 koper berisi narkoba jenis sabu. Selain itu petugas juga mengamankan bungkusan makanan ringan yang dipakai pelaku untuk membungkus narkoba.

"Barang bukti masih kita hitung. Ada puluhan kilogram barang bukti. Nanti kita total dan rilis dengan pelaku yang lain," kata Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian, SIK di Surabaya, Minggu (12/9/2020).

Lebih lanjut, Memo Ardian menyebut jika penangkapan FRL merupakan hasil pengembangan 17 Kilogram sabu yang sebelumnya dirilis.

"Ini jaringan terkait yang berhasil kami profiling. Jadi ini pengembangan," tambah Ardian.

"Polisi masih menelusuri dari mana asal puluhan kilogram narkoba yang dimiliki FRL dan pelaku lainnya. Pihaknya akan bekerja sama dengan Polda Jatim, Polda Metro Jaya hingga Drug Enforcement Administration (DEA) Amerika Serikat (BNN-nya AS)," Ungkap AKBP Memo Arisan, SIK

"Kita akan kerja sama baik itu dengan Polda Jatim, Polda metro, atau Satgas, kita juga akan koordinasi dengan DEA. Asalnya (narkoba) kita belum tahu barangnya. Masih koordinasi dengan BNN. DEA juga akan datang Senin (14/9/2020) besok," jelas Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya.

Ketika wartawan tanya kemungkinan adanya barang bukti narkoba berasal dari bandar internasional karena meminta DEA turun tangan, Memo belum membocorkan. "Tunggu ya, nanti diumumkan," imbuhnya.

"Satresnarkoba masih terus bergerak mengejar pelaku level 2 dan level 1. Di level tersebut merupakan bandar utama. Apalagi, pelaku yang ditembak mati ada kaitannya dengan kasus narkoba yang sebelumnya dikejar Satresnarkoba," imbuh Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya.


Jenazah pelaku yang ditembak mati berinisial F (32 tahun) tiba di kamar mayat RSU dr Soetomo, tiba pada Sabtu (12/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Jenazah pria tersebut berinisial F dengan usia 32 tahun. Pelaku merupakan pemain/bandar kelas tiga. Yang artinya pemasok barang haram tersebut. Ada beberapa kabupaten/kota di Jatim yang dipasok oleh pelaku. Yakni Surabaya, Malang, Pasuruan dan kawasan Madura. 

Selain FRL ada tiga pelaku lain yang diringkus. Namun beruntung, ketiganya bersikap kooperatif meski peluru polisi terpaksa menembus kakinya. (LEP)

Jumat, 11 September 2020

PSBB Total Belum Final Di Bahas, Pemda DKI Jakarta Belum Selesai Koordinasi dengan Jabar

BY GentaraNews IN

Gubernur DKI Anies Baswedan tidak memberikan kepastian kepada kepala daerah di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Bodetabek) apakah akan memberlakukan kembali surat izin keluar masuk atau SIKM Ibu Kota. Menurut Bima, tidak ada jawaban Anies untuk pertanyaan itu meski Anies telah menyatakan pemberlakuan PSBB Jakarta dimulai Senin pekan depan, 14 September 2020.

Wali Kota Bogor Dr. Bima Arya Sugiarto, S.Hum., M.A yang biasa disapa Bima Arya sempat melakukan rapat virtual bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan serta pejabat di kawasan Bogor, Depok, Bekasi (Bodebek). Rapat saat itu membahas koordinasi terkait rencana penerapan PSBB di DKI Jakarta.

"Jadi kemarin itu Mas Anies mengajak kita kepada Bodebek bersama Gubernur Jawa Barat Kang Emil untuk rapat online. Mas Anies awalnya menceritakan Jakarta sudah darurat dan Mas Anies bilang harus injak rem. Dan Mas Anies minta masukan kita semua, kita sampaikan kondisi kita juga gawat dan kita ingin berkoordinasi, tetapi kita tanya lebih lanjut PSBB-nya seperti apa," jelas Bima dalam diskusi virtual Populi Center dan Smart FM yang bertajuk 'PSBB Lagi?' pada Sabtu (12/9/2020)

"Masih harus melakukan rapat dengan pemerintah pusat pada Sabtu (12/9) ini dalam rapat tersebut. Menurutnya, masih ada pembahasan yang belum selesai antara Pemprov DKI dan pemerintah pusat terkait kebijakan PSBB di Ibu Kota," kata Bima Arya

"Mas Anies bilang Gubernur Jakarta masih harus rapat dengan pemerintah pusat hari Sabtu ini. Jadi yang saya tangkap ada yang belum selesai, jadi ada yang belum selesai dalam hal teknis dengan pemerintah pusat," sambung Walikota Bogor

Kemarin Anies menggelar rapat bersama kepala daerah Bodetabek untuk membahas rencana PSBB total di Ibu Kota mulai 14 September. Sebab, Anies menilai, Jakarta sudah masuk tahap darurat di tengah pandemi Covid-19 ini. Menurut Bima, Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu meminta masukan mengenai kondisi di daerah penyangga Jakarta. Konsep PSBB Jakarta belum final. Pemerintah DKI juga harus koordinasi terlebih dulu dengan pemerintah pusat yang rencananya berlangsung hari ini, 12 September 2020.

"Kota Bogor tidak akan menerapkan PSBB total karena akan menimbulkan konsekuensi dan belum tentu efektif. Selain itu, setiap daerah penyangga Jakarta juga memiliki langkah mitigasi yang berbeda dalam menangani Covid-19," tegas Bima Arya. (LEP)

Tanah Papua Bakal Dimekarkan Jadi 5 Provinsi

BY GentaraNews


Provinsi di tanah Papua yang masuk wilayah Indonesia saat ini ada dua, yakni Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat. Sebelum mekar jadi dua, provinsi ini bernama Provinsi Irian Jaya. 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof. Dr. Mohammad Mahfud MD., S.H., S.U., M.I.P. yang lebih dikenal dengan nama Mahfud MD, memastikan akan ada 3 wilayah pemekaran baru di Papua. Sehingga nantinya total provinsi di Papua akan berjumlah 5 wilayah. Hal itu Ia katakan usai menggelar rapat kerja dengan pimpinan MPR di Kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (11/9). 

“Pemekaran daerah Papua yang rencananya dimekarkan sehingga menjadi 5, ditambah 3 dari yang ada sekarang. Karena itu adalah amanat dari undang-undang,” kata Mahfud. 

Mahfud. MD mengatakan, "pemekaran wilayah tersebut merupakan amanat dari Undang-undang 21 tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. “Itu sudah amanat,” jelas Mahfud MD 

"Pemerintah akan melibatkan Kaukus Papua MPR yang bernama For Papua dalam program tersebut. Kaukus itu akan mengkomunikasikan pelbagai perbedaan pendapat yang masih terjadi antara masyarakat Papua dengan pemerintah selama ini," tambah Mahfud MD. 

“Ya untuk mengkomunikasikan perbedaan-perbedaan pendapat, mendekatkan kembali hubungan-hubungan yang mungkin masih belum jelas tentang berbagai isu itu dengan pemerintah,” kata Mahfud MD 

Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan pemekaran Papua menjadi total 5 wilayah tersebut semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat Papua. 

“Karena Papua merupakan bagian tak terpisahkan dari Indonesia,” kata pria yang akrab disapa Bamsoet itu. 

Bamsoet juga menyatakan pemerintah kini tengah menyusun sebuah Instruksi Presiden (Inpres) agar pembangunan di Papua lebih terintegrasi dari semua sektor kementerian dan lembaga. 

Bamsoet menyayangkan selama ini pembangunan di Papua hanya dijalankan pada sektoral masing-masing kementerian/lembaga tanpa adanya integrasi yang jelas. 

“Tidak sendiri-sendiri seperti sekarang kementerian membangun ini ini, nanti terintegarasi sehingga pembangunan jelas nampak nyata,” kata Bamsoet. 

Ide Pemekaran 

Ide pemekaran pembentukan Provinsi Papua Selatan dan Papua Tengah, yang dimekarkan dari Provinsi Papua. Sementara Provinsi Papua Barat Daya, yang berasal dari Provinsi Barat. 

Hal ini seperti yang pernah disampaikan 
Perwakilan masyarakat Papua dan Papua Barat seperti yang Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura, Martinus Maware saat bertemu Presiden RI Joko Widodo di Istana negara, meminta melakukan pemekaran 5 provinsi berdasarkan wilayah adat di Papua dan Papua Barat. Permintaan itu dilakukan agar setiap wilayah adat dapat bertanggung jawab atas wilayahnya. 

"Dengan adanya pemekaran berdasarkan 5 wilayah adat otomatis suhu keamanan di Papua itu otomatis akan terjamin," ujar Ketua Lembaga Masyarakat Adat Kabupaten Jayapura, Martinus Maware saat dikonfirmasi, Rabu (11/9/2019). Martinus juga ikut pada pertemuan perwakilan masyarakat adat Papua dan Papua Barat bersama Jokowi. 

Martinus mengungkapkan, "wilayah Papua menjadi rawan konflik karena hanya ada 2 provinsi yang menjadi tempat tinggal masyarakat dari berbagai wilayah adat".

"Tokoh-tokoh menyampaikan itu (permintaan pemekaran 5 wilayah adat), untuk mencegah itu (konflik), sehingga tokoh-tokoh baik di gunung dan pantai mereka bisa menjaga wilayah adatnya sesuai dengan kultur dan nilai-nilai budaya yang mereka miliki," kata Martinus Maware 

Pemekaran Daerah sudah diatur dalam Pasal 115 Undang-undang nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah 

Namun menurut Martinus, saat pertemuan di Istana Negara Jokowi hanya menjanjikan pemekaran 2 atau 3 wilayah di Papua. (LEP).

Budi Arie Setiadi Canangkan Desa Bersih Narkoba di Gorontalo

BY GentaraNews IN




Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Budi Arie Setiadi atau yang akrab di sapa Budi Arie mencanangkan Desa Bersinar atau Bersih dari Narkoba dan menandatangani prasasti pencanangan di Taman Wisata Embung, Desa Hutadaa, Gorontalo. Peluncuran ini dihadiri ratusan penggerak antinarkoba desa, pejabat BNN, dan Bupati Gorontalo, Nelson Pomalingo bersama jajarannya. Sabtu (12/9)

"Tidak mungkin desa maju tanpa kaum muda yang sehat dan bersemangat. Dan tidak mungkin kaum muda sehat jika terpapar narkoba," ujarnya.

Menurut Wamendes, masyarakat desa harus terus bahu membahu membangun desa dan memerangi narkoba. Pemerintahan desa harus memberdayakan masyarakatnya, terutama kaum muda, untuk berinovasi dan terus berkarya.

Budi Arie melihat Kabupaten Gorontalo mengalami kemajuan pesat di bawah Bupati Nelson Pamolango dan para kepala desa di 191 desa. Dia juga menyinggung penggunaan Dana Desa harus digunakan sepenuhnya bagi kepentingan kemajuan masyarakat.

Wamendes memuji kreatifitas Desa Hutadaa yang telah membangun pasar dan embung wisata. "Ini bukti inovasi desa yang bagus. Lahan yang luas ini dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Budi Arie menyatakan siap membantu desa-desa di Kabupaten Gorontalo agar lebih maju lagi. Sebelumnya, Wamendes melihat Kawasan Wisata Hiu Laut Botu Barani, Kabupaten Bone Bolango.

Setelah itu, Wamendes ditemani Bupati Nelson melihat sarana olahraga di atas fasilitas pengolahan air di Desa Tenggela. Kemudian meninjau pasar dan terakhir taman wisata embung di Desa Hutadaa.

"Saya akan melihat dan terus mendorong gerakan ekonomi rakyat di perdesaan. Pandemi Covid-19 jangan membuat kegiatan ekonomi mandek," ujarnya.

Wamendes Budi Arie juga terus mendorong peran kaum muda milenial dalam membangun desa. Dia mewanti-wanti kaum muda agar tidak alergi menjadi petani.

"Kalau milenial tidak mau bertani, maka 10-20 tahun lagi siapa yang menyediakan pangan? Masak harus impor," katanya.

Program Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberantas peredaran narkoba dari pinggiran karena barang itu disinyalir lebih banyak diedarkan di desa dibandingkan di kota

Program Desa Bersinar akan menjadi percontohan dalam hal penanganan narkoba di desa baik dalam hal penegakan hukum, maupun dalam hal rehabilitasi pecandu.

Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) adalah program turunan dari Desa Bersinar khusus untuk rehabilitasi pecandu. (LEP)

5 Perwira Polisi Di Polda Sultra Terancam Dipecat

BY GentaraNews IN



Lima perwira polisi terancam diberhentikan secara tidak hormat di lingkungan Polda Sulawesi Tenggara. Sanksi tersebut akan diberikan jika kelima perwira polisi tersebut terbukti melakukan pelanggaran.

Mereka diduga meminta uang kepada sejumlah orang saat melakukan penyelidikan kasus narkoba. Tindakan tersebut diduga dilakukan oleh lima perwira polisi di Polda Sulawesi Tenggara.

Terkait laporan lima perwiranya meminta sejumlah uang, pihak Polda Sulawesi Tenggara langsung mengambil tindakan.

Mereka akan melakukan pemeriksaan terhadap kelima perwira tersebut.

Sanksi terberat pun sudah dipersiapkan jika kelima perwira polisi ini terbukti melanggar aturan. Mereka bahkan terancam dipecat jika memang terbukti meminta sejumlah uang saat menangani kasus.

Kini terungkap kronologi terkait lima perwira polisi diduga meminta uang. Menurut laporan yang diterima, kelima perwira polisi ini meminta uang saat menangani kasus narkoba.

Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra Kombes Pol M. Eka Faturrahman mengatakan, peristiwa terjadi di Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur, Sultra, Agustus 2020 lalu.

Saat itu anak buahnya yang dipimpin perwira berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) sedang menggerebek terduga bandar narkoba.Informasinya, para terduga pelaku akan melakukan pesta sabu-sabu.

Saat itu ditemukan empat orang yang sedang bermain kartu, yaitu dua kepala desa, seorang aparatur sipil negara, dan seorang warga.

Ditemukan narkoba

Bersama empat orang tersebut, awalnya tidak ditemukan narkoba. Namun polisi menemukan narkoba di dekat mereka, yakni berjarak 4 meter.

"Tetapi, di jarak sekitar empat meter dari tempat bermain kartu kita temukan 0,7 gram sabu, tidak tahu siapa pemiliknya karena berada di luar dari rumah itu. Setelah dites urine, orang-orang tersebut dinyatakan positif mengonsumsi narkoba," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra. 

Direktur Reserse Narkoba Polda Sultra membenarkan adanya dugaan permintaan uang dari bawahannya. Tetapi dia memastikan hal tersebut bukan pemerasan.

“Kami tidak menutup-nutupi, ada pelanggaran anggota kami," jelas M. Eka Faturrahman

"Bukan pemerasan tapi meminta sejumlah uang kepada empat orang ini ketika saat pengembangan (kasus narkoba),” kata M. Eka Faturrahman saat dihubungi, Jumat (11/9/2020).

Kabid Humas Polda Sultra AKBP Bambang Satriawan mengatakan kasus lima perwira tersebut sudah ditangani Propam Polda Sultra. Proses kasusnya telah masuk tahap penyidikan.

"Dari hasil pemeriksaan saksi dan alat bukti yang Propam (Polda Sultra) dapat, cukup bukti melanggar kode etik profesi Polri," kata Bambang melalui pesan singkat.

Adapun sanksi terberat jika mereka terbukti melanggar kode etik ialah diberhentikan dengan tidak hormat. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga