Baca Juga

Jumat, 21 Januari 2022

Hendrajit Putu Widagdo, Kami Siap Roadshow se Jakarta Timur

BY GentaraNews IN



Forum Pembauran Kebangsaan Jakarta Timur diwakili oleh Bidang Seni Budaya melakukan audiensi dengan BNNK Jakarta Timur yang di terima langsung oleh Kepala BNNK Jakarta Timur Hendrajit Putu Widagdo, S.Sos., M.M. Hadir dalam pertemuan. Jum'at (21/01/22)

Dalam pertemuan ini Kepala BNNK Jakarta Timur menyampaikan pesan tentang peran serta masyarakat dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dan mengharapkan peran FPK sebagai perwakilan etnis di Jakarta Timur dapat lebih nyata lagi dan BNNK Jakarta Timur siap menjadi narasumber.

"Kedepan kami harap peran FPK dapat membentuk kelompok masyarakat untuk di didik menjadi penyuluh, mereka akan mendapatkan sertifikat sebagai penyuluh," jelas Hendrajit.

"Kami siap roadshow samapai tingkat Kelurahan, atau bahkan tingkat RTdan RW melakukan sosialisai penyuluhan anti narkoba," tegas Hendrajit

"Insya Allah pak, segera kami akan wujudkan," jelas Enies Ketua Bidang Seni Budaya FPK Jakarta Timur.

"Kami punya lokasi di RW kami di kelurahan Bambu Apus dan siap menerima kunjungan bapak untuk langsung mlakukan kegiatan penyuluhan di hari Minggu tanggal 30 Januari ini pak," kata Alexander Taopan anggota bidang Bidang Seni Budaya FPK Jakarta Timur.

Suasana pertemuan yang cair dan diskusi kian menarik, mengingat FPK Jakarta Timur dan BNNK Jakarta Timur sudah pernah melalukan kerjasama sebanyak 5 kali dimana BNNK Jakarta Timur sebagai narasumber di 5 kecamatan se Jakarta Timur dan BNNK Jakarta Timur pun pernah berpartisipasi dalam expo FPK Jakrta Timur yang diaksanakan pada akhir 2019 di Gedung D Kantor Walikota Jakarta Timur. Acara peetemuan diakhiri dengan foto bersama. (LEP)






Minggu, 09 Januari 2022

Anak Durhaka Jebak Ibu Kandung Bawa Sabu Ke Lapas

BY GentaraNews IN



Banda Aceh - Seorang Anak bernama Rizki Zulfan tega menjebak Ibu kandungnya dengan menyuruh mengirim sabu yang dimasukan dalam sayur dimana si anak durhana itu sedang menjadi narapidana di sebuah Lapas di Meulaboh, akibatnya seorang ibu 64 tahun diamankan oleh sipir Lapas Kelas II B Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Aceh, karena ketahuan membawa gulai sayur berisi sabu-sabu seberat satu gram. Minggu (9/1/2022)

Ganda Fernandi Kepala Pengamanan Lapas Kelas II B Meulaboh, ,"mengatakan, upaya penyelundupan sabu-sabu ke dalam lapas itu berhasil di gagalkan setelah petugas melakukan pemeriksaan terhadap barang bawaan titipan".

"Saat dilakukan pengecekan ke dalam sayur daun ubi terbungkus plastik bening, ditemukan barang haram itu terbungkus kertas warna kuning keemasan, ketika dibuka ternyata berisikan sabu. Kemudian ibu ini langsung kita amankan," kata Ganda.

"Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap pengunjung bernama Wisma Riwani, warga Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Aceh, ternyata si nenek tidak tahu menahu soal sabu di dalam gulai sayur. Ia mengaku dijebak oleh anaknya sendiri," tambah Ganda Fernandi 

"Usut punya usut diketahui ibu ternyata dijebak oleh anak sendiri yang sedang dikurung di dalam Lapas, disuruh antar makanan yang diambil dari temannya, ini seperti cerita anak durhaka kalau kita pikir-pikir, ibu sendiri dikerjai,” ujarnya.

Kepala Pengamanan Lapas Kelas II B Meulaboh menjelaskan, "saat itu sang ibu hendak mengantarkan sayur kepada anaknya bernama Reza Miranda yang dikurung di Blok A Kamar 15. Ia adalah terpidana kasus narkotika yang divonis majelis hakim 4 tahun 3 bulan penjara".

"Ternyata, terpidana Reza juga disuruh oleh warga binaan lain bernama Rizki Zulfan, terpidana kasus pencurian dengan vonis hukuman selam 6 tahun kurungan penjara, yang dikurung sekamar dengan Reza," ungkap Ganda.

Penyeludupan tersebut merupakan yang pertama terjadi di Lapas Kelas II B Meulaboh pada 2022, petugas mengimbau kepada para pengunjung mengecek barang titipan untuk napi terlebih dahulu sebelum membawa ke petugas jaga, agar kejadian serupa tak terulang.

“Ke depan para pengujung diharapkan bisa mengecek dulu bawaan untuk dititipkan ke napi di dalam Lapas, jangan sampai ini terulang lagi. Sudah ada banyak kasus orang dijebak oleh rekan napi diluar Lapas atas suruhan napi dari dalam, jadi harus waspada,” jelasnya. (LEP)

Jumat, 07 Januari 2022

Sumsel Kritis Narkoba Menjadi Nomor Urut 2 Secara Nasional

BY GentaraNews IN



PELEMBANG - Kasus penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) mengalami peningkatan yang cukup pesat. Ada ratusan ribu pengguna narkoba yang menyebar hingga ke pelosok-pelosok desa. Kini Sumsel masuk dalam daerah kritis narkoba dengan menjadi nomor dua terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data pengungkapan kasus narkoba di jajaran Polda Sumsel dari Januari hingga November 2021, ada 1886 kasus narkotika yang berhasil diungkap dan ada 2.460 tersangka yang ditangkap. Jumlah itu terdiri 29 bandar, 1.073 pengedar, 1.356 pemakai dan dua orang kultivasi atau penanam.

Jumlah ini jauh meningkat dibanding dua tahun sebelumnya. Dimana sepanjang 2020 tercatat 1.812 kasus atau mengalami peningkatan sekitar 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 1.599 kasus narkoba.

Badan Narkotika Nasional Provinsi Sumatra Selatan (BNNP Sumsel) mencatat peredaran narkotika di Bumi Sriwijaya semakin meluas dan meresahkan. Akses ke barang ilegal tersebut kian mudah oleh masyarakat.

BNNP Sumsel mengendus peredaran dari kota hingga ke desa. Luasnya penggunaan narkotika mengakibatkan Sumsel masuk fase kritis penyalahgunaan narkotika.

"Soal peredaran narkotika Sumsel sudah mengkhawatirkan, bisa dibilang Sumsel itu kritis," ungkap Kepala BNNP Sumsel, Brigjen Pol Djoko Prihadi.

Ada beberapa hal yang menyebabkan pengguna narkoba di Sumsel meningkat tajam. Antara lain narkoba dijadikan doping bagi pekerja. Peredaran narkotika sudah tidak mengenal batas usia dan profesi. Siapa saja bisa terjebak dalam peredaran narkotika.

"Narkoba ini digunakan sebagai doping untuk penyemangat kerja. Mereka yang menggunakan pun mulai dari nelayan, pekerja perkebunan, hingga penambang minyak ilegal," jelas dia.

Dampak mengkhawatirkan selanjutnya, narkoba juga telah lama masuk desa. Aparat desa yang seharusnya menjadi pencegah, justru terjebak dalam penggunaan barang itu.

"Ada 14 kawasan di Sumsel yang rawan narkoba. Mungkin jumlahnya bisa bertambah setelah kami melakukan pemetaan lanjutan," ujar dia.

Bandar narkotika senang pekerjakan anak di bawah umur. Hampir dua tahun sejak pandemi, peredaran narkotika di Sumsel turut mengalami kenaikan. Bahkan bandar narkotika memperkerjakan anak di bawah umur untuk mengantar paket.

"Saat ini sangat masif, kita butuh rencana aksi bersama-sama memetakan langkah satu tahun ke depan," jelas dia.

Narkoba masuk desa lewat organ tunggal. Direktur Reserse Narkoba Polda Sumsel, Kombes Pol Heri Istu Hariono menyatakan, ada peningkatan penjualan narkotika terutama di wilayah perkampungan atau desa di Sumsel. Kebanyakan narkotika dibawa menggunakan agen travel untuk mengelabui petugas.

"Untuk ke desa-desa, narkotika ini biasanya diedarkan melalui kegiatan organ tunggal. Kenyataannya, peredaran narkoba di Sumsel mengalami peningkatan," jelas dia.

Kenaikan peredaran narkotika di Sumsel naik 77 persen. Jika tahun 2020 jumlah tangkapan narkotika mencapai 84 kilogram, maka pada 2021 sudah mencapai 149 kilogram. Jumlah tersangka diprediksi mengalami peningkatan menjelang akhir tahun mendatang.

"Rata-rata kurir ini adalah orang-orang dengan usia produktif. Ini menandakan faktor ekonomi bisa menjadi pemicu utama mereka terjerumus ke dunia narkoba," terang Heri.

Meningkatnya jumlah peredaran narkoba tak lepas dari banyaknya jalur masuk ke Sumatera Selatan. Selain lewat darat, jalur masuk narkoba Sumsel juga melalui laut dan sungai.

Petugas BNN berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba melalui jalur laut yang terjadi di perairan Banyuasin, Sumatera Selatan. Dari kasus ini sebanyak 171 bungkus teh China berisi sabu seberat 177,16 Kg dan 16.702 butir kapsul warna pink mengandung MDMA atau ekstasi, 20 ribu tablet warna pink dan 18 ribu butir tablet warna kuning kehijauan berbentuk kepala macan mengandung MDMA diamankan dari tangan dua orang tersangka berinisial SY (53) dan PAM (52).

Keduanya diamankan petugas saat menyandarkan kapal nelayan milik mereka di sebuah muara di kawasan Kampung Jekik, Banyuasin, pada 23 Januari 2021. Dari keterangan keduanya, petugas berhasil mengantongi satu nama narapidana penghuni Lapas Kelas I Palembang berinisial MS.

Sementara di bulan November, Polda Sumsel berhasil mengungkap 52 kasus narkoba dan mengamankan 62 tersangka. Dari hasil tersebut Polisi mengamankan barang bukti berupa sabu 263,28 gram, ganja 68 batang atau sekitar 244,31 gram, dan ekstasi sebanyak enam butir.

“Dari 62 tersangka yang berhasil diamankan anggota kita terdiri dari 60 pengedar dan dua orang pemakai dari data per Minggu yang kita dapatkan dari Diresnarkoba, Polrestabes dan Polres jajaran,” kata Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Toni Harmanto MH melalui Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.

Dari ungkap kasus hingga penyitaan barang bukti narkoba tersebut, pihaknya berhasil menyelamatkan generasi muda setidaknya sekitar 1.903 anak bangsa.

Diakuinya peredaran narkoba ini sudah merata di Sumsel. Hal ini terlihat untuk minggu ketiga ini yang nihil ungkap kasus hanya satu Polres saja.

“Yakni Polres OKU Timur tapi kita terus mengingatkan untuk semua Polrestabes dan Polres untuk terus meningkatkan kinerjanya dengan melakukan ungkap kasus kejahatan khususnya mengenai jaringan narkoba yang harus dibasmi hingga ke akarnya,” tegasnya. [LEP]

Kamis, 06 Januari 2022

BNNK Jakarta Timur Bersama Gentara Sepakat Menandatangani MOU

BY GentaraNews IN



JAKARTA – BNNK Jakarta Timur bersama Lembaga Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) Menandatangani MOU sebagai bentuk kemitraan dan sinergi antara BNNK dan Ormas yang ada di Jakarta Timur dalam menciptakan organisasi masyarakat BERSINAR (Bersih Narkoba) acara berlangsung diruang serba guna lantai 4 gedung BNNK Jakarta Timur, Kamis (6/1/2022)

Dalam sambutannya Kepala BNNK Jakarta Timur Hendrajid Putut Widgago. S,Sos,MM,M,Si menjelaskan bahwa, "Gentara ini memiliki posisi yang sangat strategis, pertama sudah senior, kedua gentara telah lama berkecimpung di dunia narkoba dan sudah berada dimana mana, ketiga memiliki kedekatan hubungan dengan tokoh tokoh penting” Ujarnya

Dalam kesempatan ini Hendrajid berharap MOU ini selain menciptakan ruang lingkup ormas bersih dari narkoba, anggota gentara juga dituntut memiliki kepedulian bagaimana mengembangkan diri agar menjadi penyuluh yang baik dan handal memiliki kontribusi yang kongkrit bisa masuk pada seluruh lini masyarakat sehingga gentara memiliki banyak penyuluh” Imbuhnya

Lebih lanjut Hendrajid menjelaskan bahwa Jakarta Timur terbagi dari 10 Kecamatan, ,di sepuluh Kecamatan ada 65 Kelurahan,707 RW, 7926 RT, selain itu masih ada 706 LMK, 1491 sekolah, 87 Kampus dan 372 Perusahaan,sehingga Gentara dapat melakukan pendekatan kepada mereka, merangkul mereka dalam rangka mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba)

Menutup sambutannya Kepala BNNK Jakarta Timur yang dikenal sangat familiar dan kharismatik ini berharap “semoga disetiap Kecamatan kelak ada anggota gentara, syukur syukur seluruh anggota gentara berhasil dan menjadi tokoh masyarakat ” Pungkasnya

Sementara itu Hendryanto Andrie DH, Ketua Umum Gema Nusantara Anti Narkoba (GENTARA) kepada Buserbhayangkaranews.com,mengatakan penandatanganan MOU antara Gentara dan BNNK ini dalam rangka P4GN menuju Kota bersinar (Bersih Narkoba)

Dalam kesempatan ini Ketua Umum Gentara mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNNK Jakarta Timur beserta jajaran yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan kepada gentara dalam menjalin kerjasama dan kemitraan dalam mensukseskan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.(P4GN)

Menurut Ketua Umum Gentara yang akrab disapa Andrie, Gentara adalah lembaga yang telah lama berdiri dan eksis berperan serta dalam sosialisasi P4GN dan gentara senantiasa mendukung program BNN mengenai sinkronisasi program dan kebijakan Kabupaten Kota tanggap ancaman narkoba pada lingkungan masyarakat ” Ujarnya

Untuk itu kami akan berupaya keras untuk menjalankan P4GN secara Mandiri di seluruh wilayah yang dimulai dari Kota Jakarta Timur dan Bekasi serta akan membangun sinergitas yang harmonis pada semua instansi pemerintah Pusat maupun daerah, khususnya BNN TNI Polri, Swasta dan Komponen masyarakat

Maka dari itu kami mohon dukungan dari berbagai pihak agar dapat mewujudkan Indonesia bersinar, karena menurut hasil survey BNN tentang penyalah gunaan narkoba di 34 Provinsi tahun 2019 angka prevalensi 1,8 persen atau sekitar 3,4 jt orang pada rentan usia 15 s/d 64 tahun

Kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkoba ini adalah pelemahan karakter individu yang menyebabkan melemahnya ketahanan masyarakat sebagai awal dari kehancuran bangsa, untuk itu marilah kita bersatu untuk memerangi narkoba demi menyelamatkan generasi muda anak bangsa ” Paparnya (ADMIN/LEP/ALI)

BNNK Jakarta Timur MoU dengan GENTARA

BY GentaraNews IN



JAKARTA – BNNK Jakarta Timur bersama Lembaga Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) Menandatangani MOU sebagai bentuk kemitraan dan sinergi antara BNNK dan Ormas yang ada di Jakarta Timur dalam menciptakan organisasi masyarakat BERSINAR (Bersih Narkoba) acara berlangsung diruang serba guna lantai 4 gedung BNNK Jakarta Timur.

Kedatangan DPP Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) yang dipimpin ketua Umum Hendryanto Andrie beraudiensi dengan BNNK Jakarta Timur diterima oleh Hendrajid Putut Widgago. S, Sos, MM, M,Si di ruang kerjanya. Kamis (6/1/2022).

Dalam sambutannya Kepala BNNK Jakarta Timur Hendrajid Putut Widgago. S, Sos, MM,M,Si menjelaskan bahwa, "Gentara ini memiliki posisi yang sangat strategis, pertama sudah senior , kedua gentara telah lama berkecimpung di dunia narkoba dan sudah berada dimana mana, ketiga memiliki kedekatan hubungan dengan tokoh tokoh penting” Ujarnya

Dalam pertemuan tersebut BNNK Jakarta Timur melakukan MoU dengan Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara) yang disaksikan juga oleh kasie Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat Anton.

Dalam kesempatan ini Hendrajid berharap MOU ini selain menciptakan ruang lingkup ormas bersih dari narkoba, anggota gentara juga dituntut memiliki kepedulian bagaimana mengembangkan diri agar menjadi penyuluh yang baik dan handal memiliki kontribusi yang kongkrit bisa masuk pada seluruh lini masyarakat sehingga gentara memiliki banyak penyuluh” Imbuhnya

Lebih lanjut Hendrajid menjelaskan bahwa Jakarta Timur terbagi dari 10 Kecamatan, di sepuluh Kecamatan ada 65 Kelurahan, 707 RW, 7926 RT, selain itu masih ada 706 LMK, 1491 sekolah, 87 Kampus dan 372 Perusahaan,sehingga Gentara dapat melakukan pendekatan kepada mereka, merangkul mereka dalam rangka mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih Narkoba)

Menutup sambutannya Kepala BNNK Jakarta Timur yang dikenal sangat familiar dan kharismatik ini berharap “semoga disetiap Kecamatan kelak ada anggota gentara, syukur syukur seluruh anggota gentara berhasil dan menjadi tokoh masyarakat ” Pungkasnya

Sementara itu Hendryanto Andrie DH, Ketua Umum Gema Nusantara Anti Narkoba (GENTARA) mengatakan penandatanganan MOU antara Gentara dan BNNK ini dalam rangka P4GN menuju Kota Jakarta Timur bersinar (Bersih Narkoba)

Ketua Umum Gentara mengapresiasi serta mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNNK Jakarta Timur beserta jajaran yang telah memberi kepercayaan dan kesempatan kepada gentara dalam menjalin kerjasama dan kemitraan dalam mensukseskan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Menurut Ketua Umum Gentara yang akrab disapa Andrie, Gentara adalah lembaga yang telah lama berdiri dan eksis berperan serta dalam sosialisasi P4GN dan gentara senantiasa mendukung program BNN mengenai sinkronisasi program dan kebijakan Kabupaten Kota tanggap ancaman narkoba pada lingkungan masyarakat ” Ujarnya

Untuk itu kami akan berupaya keras untuk menjalankan P4GN secara Mandiri di seluruh wilayah yang dimulai dari Kota Jakarta Timur dan Bekasi serta akan membangun sinergitas yang harmonis pada semua instansi pemerintah Pusat maupun daerah, khususnya BNN TNI Polri, Swasta dan Komponen masyarakat

Maka dari itu kami mohon dukungan dari berbagai pihak agar dapat mewujudkan Indonesia bersinar, karena menurut hasil survey BNN tentang penyalah gunaan narkoba di 34 Provinsi tahun 2019 angka prevalensi 1,8 persen atau sekitar 3,4 jt orang pada rentan usia 15 s/d 64 tahun

Kerugian terbesar dari penyalahgunaan narkoba ini adalah pelemahan karakter individu yang menyebabkan melemahnya ketahanan masyarakat sebagai awal dari kehancuran bangsa, untuk itu marilah kita bersatu untuk memerangi narkoba demi menyelamatkan generasi muda anak bangsa ” Paparnya

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga