Baca Juga

Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan

Rabu, 25 Januari 2023

BNN SUSUN PETA TEMATIK LADANG GANJA DI INDONESIA

BY GentaraNews IN ,



Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) menyelenggarakan Kick of Meeting bersama Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG) di Gedung BNN RI, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (25/1). Pertemuan ini dilakukan dalam rangka Pembinaan Penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik (IGT) Lahan Ganja Terstandar. 

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berencana akan membuat Peta Tematik Lahan Ganja, yang nantinya akan dipergunakan sebagai data rujukan guna keperluan analisis serta pemusnahan tanaman ganja. 

“Pada setiap tahunnya, jenis narkotika yang paling banyak disita adalah ganja”, ujar Direktur Narkotika Deputi Pemberantasan BNN RI, Brigjen. Pol. Roy Hardi Siahaan dalam paparannya. 

Roy Hardi Siahaan mengatakan pada tahun 2022, BNN RI dan Polri telah memusnahkan sebanyak 193,3 Ton ganja. Lebih lanjut ia mengatakan kondisi geografis Indonesia yang luas dan belum termonitor seluruhnya memberi kesempatan bagi pelaku tindak pidana untuk menanam ganja pada lokasi-lokasi terpencil dan tersembunyi. 

“Keadaan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi para penegak hukum, khususnya di Indonesia”, imbuhnya. 

Menindaklanjuti hal tersebut, bersama BIG pihaknya membentuk Peta Tematik Lahan Ganja guna mendapatkan gambaran utuh persebaran lahan ganja di Indonesia.  Peta Tematik tersebut nantinya dapat dianalisis dan dijadikan dasar penentu kebijakan dalam pengentasan perilaku penanaman ganja yang masih kerap terjadi di masyarakat. 

Sebelumnya, Direktorat Narkotika Deputi Bidang Pemberantasan BNN RI juga telah bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam proses pengumpulan lokasi lahan ganja, yang selanjutnya akan dijadikan sebagai salah satu data dukung dalam pembentukan Peta Tematik Lahan Ganja. 

Dengan memanfaatkan teknologi pesawat tanpa awak, kolaborasi antara Direktorat Narkotika dengan BRIN telah mendokumentasikan citra realtime pada enam area rawan narkoba, diantaranya pada wilayah Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Gayo Lues, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Selatan, serta Kabupaten Mandailing Natal, adapun jumlah total lahan ganja yang berhasil dihimpun mencapai 51 titik lokasi lahan ganja.





Sumber : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Senin, 07 November 2022

BNN RI BERSAMA BEA DAN CUKAI GAGALKAN PENYELUNDUPAN RATUSAN KILOGRAM NARKOTIKA

BY GentaraNews IN ,



Jakarta - Dalam kurun waktu tiga bulan, September s.d. awal November, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) bersinergi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai mengungkap tujuh kasus peredaran gelap narkotika dan satu kasus clandestine laboratorium dengan jumlah tersangka sebanyak 30 orang.

Barang bukti narkotika yang disita dari kedelapan kasus tersebut adalah 354,63 Kg sabu; 197,41 Kg ganja; 105.630 butir dan 451 gram ekstasi; serta prekursor narkotika. Sedangkan barang bukti lainnya yang disita oleh BNN RI adalah 9 unit mobil dan 2 perahu kayu jenis Oskadon.

Adapun kronologis dari pengungkapan delapan kasus tindak pidana narkotika tersebut adalah sebagai berikut :

1. LKN 36 - BB 197,4 KG GANJA
Pada Sabtu (10/9), petugas menangkap seorang pria berinisial N di Jembatan Kampong Baro, Pidie, Aceh. Petugas mengamankan 4 buah karung berisi 200 bungkus ganja dengan berat 197.410 gram yang dibawa oleh tersangka dari Aceh menuju Lampung dengan menggunakan mobil sewaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas, tersangka mengaku diperintah oleh seseorang berinisial EBL, warga binaan salah satu Lapas di daerah Jawa Barat. Selain narkotika, petugas juga menyita 1 unit mobil.

2. LKN 37 - BB 60,6 KG SABU
Pada Selasa (13/9), petugas menggagalkan aksi jaringan sindikat narkotika internasional Malaysia - Indonesia dengan mengamankan 4 orang tersangka berinisial SF, S, I, dan SFA atas kepemilikan tiga buah tas besar berisi narkotika jenis sabu sebanyak 57 bungkus dengan berat 60.679 gram. SF dan S diamankan di kawasan Ulee Reubeek, Lhook Puuk, Seunuddon, Aceh Utara, sedangkan I dan SFA diamankan di sebuah resto yang berada di kawasan Medan-Banda Aceh, Aceh Timur. Selain narkotika, petugas menyita sebuah perahu boat Oskadon berwarna biru.

3. LKN 38 - BB 143 KG SABU
Berdasarkan informasi masyarakat, pada Sabtu (17/9) petugas berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh jaringan sindikat narkotika berinsial P dengan barang bukti berupa sabu seberat 143.000 gram yang dikemas ke dalam 5 buah karung. Terungkapnya kasus ini berawal dari diamankannya seorang pria berinisial M alias C alias R usai menyembunyikan sabu di semak belukar pinggir jalan masuk lapangan bola Reak, Dusun Kuta Blang, Desa Blang Teue, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh. Ketika diamankan, M alias C alias R yang saat itu menggunakan kendaraan minibus sedang bersama S alias P dan MJ alias A. Ketiganya saat itu tengah bersembunyi dari kejaran petugas. Dari pengakuan M, diketahui bahwa sabu tersebut Ia dapatkan dari seseorang yang tidak dikenal atas perintah S alias P dan MJ alias A. Selain narkotika, petugas juga menyita 1 unit mobil yang digunakan oleh tersangka.

4. LKN 39 - BB 53.245 BUTIR EKSTASI
Pada Minggu (18/9), petugas berhasil mengamankan sebuah mobil minibus berisi narkotika jenis ekstasi sebanyak 53.245 butir, yang disembunyikan di dalam jok mobil, dinding mobil bagian belakang sisi kanan dan kiri, serta di dalam ban serep. Selain mengamankan mobil berisi ekstasi, petugas mengamankan mobil lainnya yang turut mengawal mobil berisi ekstasi tersebut. Jumlah tersangka yang diamankan atas kasus ini adalah sebanyak 6 orang, masing-masing berinisial MA alias A, AAN, SB, RF, BAB, dan Z alias BJ. Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa peredaran gelap ekstasi dengan rute Aceh Timur - Jambi - Jakarta tersebut dikendalikan oleh seseorang yang berada di Malaysia. Selain narkotika, petugas juga menyita 2 unit mobil yang digunakan tersangka untuk menyembunyikan ekstasi.

5. LKN 42 - BB 72,5 KG SABU DAN 50.000 BUTIR EKSTASI
Pada Senin (10/10), petugas mengamankan 2 tekong kapal kayu, berinisial Z alias S dan F alias Fe yang didalamnya memuat karung berisi 70 bungkus sabu seberat 72.555 gram dan 20 bungkus ekstasi sebanyak 50.000 butir. Selanjutnya petugas mengamankan tersangka lainnya, yaitu M dan AY di sebuah cafe yang berada di kawasan Banda Aceh. Berdasarkan hasil penyelidikan, diketahui bahwa penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh jaringan sindikat narkotika berinisial Y di wilayah perairan Aceh ini diduga berasal dari Thailand. Dalam kasus ini, selain narkotika, petugas juga menyita sebuah perahu kayu jenis Oskadon.

6. LKN 43 - BB 51,9 KG SABU
Pada Selasa (11/10), petugas menggagalkan aksi jaringan sindikat narkotika internasional, Malaysia - Indonesia, dengan mengamankan 6 orang tersangka, masing-masing berinisial AP, ZR, R, H, MJ, dan MA di tempat berbeda. R, H, AP, dan ZR diamankan di sebuah SPBU kawasan Cilegon, Banten, sesaat setelah keluar dari kapal ferry di pelabuhan penyeberangan Pulo Merak. R dan H menggunakan mobil pickup berisi 50 bungkus narkotika jenis sabu seberat 51.975 gram yang disamarkan dengan buah jeruk, sedangkan dua tersangka lainnya, yaitu AP dan ZR menggunakan kendaraan lain mengikuti pickup tersebut. Berdasarkan pengakuan AP, sabu yang berasal dari Selat Malaka Pelabuhan Rupat, Pekanbaru, Riau, ini rencananya akan diserahkan kepada seseorang di kawasan Cikopo, Purwakarta. Petugas selanjutnya melakukan controlled delivery dan berhasil mengamankan MA dan MJ di Cikopo, Purwakarta, Jawa Barat. Selain narkotika, petugas juga mengamankan 2 unit mobil.

7. LKN 44 - CLANDESTINE LABORATORIUM
Pada Selasa (25/10), petugas menggrebek sebuah ruko pempek di kawasan Pekanbaru, Riau, yang diduga digunakan sebagai tempat pembuatan narkotika jenis inex. Dari kasus ini, petugas mengamankan dua orang tersangka berinisial I dan H dengan barang bukti berupa 2.385 butir dan 451 gram ekstasi, 1 gram sabu, serta bahan-bahan lain yang digunakan untuk membuat narkotika. Berdasarkan pengakuan I, dalam sehari Ia mampu memproduksi sebanyak 300 butir ekstasi. Diketahui bahwa clandestine lab ini dilakukan oleh jaringan sindikat narkotika Malaysia - Dumai - Bengkalis - Pekanbaru.

8. LKN 49 - 26,4 KG SABU
Pada Kamis (3/11), petugas melakukan penangkapan terhadap 3 orang laki-laki, masing-masing berinisial Z alias J, MJ alias A, dan AP, di kawasan Sunggal, Medan, Sumatera Utara. Di dalam kendaraan tersangka, petugas mendapatkan barang bukti narkotika berupa 26.423,9 gram sabu yang dikemas ke dalam 25 bungkus teh Cina berwarna hijau dan disimpan di dalam dua buah tas. Diketahui bahwa sabu tersebut berasal dari Malaysia dan dibawa menuju Asahan, Sumatera Utara, melalui jalur laut. Selain menyita narkotika, petugas juga menyita 3 unit mobil.

Ancaman Hukuman

Para tersangka dijerat dengan Pasal 114 (2) jo Pasal 132 ayat 1 dan 2, pasal 113 (2), pasal 112 (2), pasal 111 (2), Undang-Undang Narkotika No. 35 Tahun 2009, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup.



Sumber : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Jumat, 28 Oktober 2022

Bupati Aceh Utara Kukuhkan PSAU

BY GentaraNews IN ,



Sejumlah tokoh Aceh Utara dan Lhokseumawe hadir pada hari saat pengukuhan organisasi paguyuban Pasee Serantau Aceh Utara (PSAU), antara lain M. Nasir Jamil (Anggota DPR RI), Irjen Pol. (Purn) DR. Drs. H. Saiful Maltha, SH, M. Si, Dr. Ir. Tarmizi Abdul Karim, M.Sc. (mantan Bupati Aceh Utara)
17 Camat asal Aceh Utara, Anggota DPR Kabaten Aceh Utara, Ahyar Kamil, SH (Ketua Umum Persatuan Aceh Serantau),  Muslim Armas (Ketua terpilih Taman Iskandar Muda), yang di hadiri sekitar 300 orang di Hotel Santika. Sabtu (29/10/2022)

Tokoh Aceh yang pernah duduk di DPR RI periode 2004-2009, H Zainal Abidin Husein, SE dikukuhkan sebagai Ketua Umum  Pasee Serantau Aceh Utara (PSAU).
Ia dibantu Sekretaris T Rahmat, Bendara Munawar Kahlil dan sejumlah pengurus lainnya.

Pengukuhan ditandai dengan penyerahan pataka PSAU kepada Zainal Abidin Husein dari Pj Bupati Aceh Utara  Azwardi Abdullah bersama Pj Walikota Lhokseumawe Dr Drs  Imran, M.Si., MA.

Selanjutnya Zainal Abidin menyerahkan baju organisasi PSAU kepada PJ Bupati  Aceh Utara dan PJ Walikota Lhokseumawe.

Pengukuhan itu dihadiri 17 camat dari Aceh Utara, Ketua Taman Iskandar Muda Muslim Armas, Ketua Persatuan Aceh Serantau (PAS) Ahyar Kamil. 

Diawali laporan singkat Ketua Panitia Adri Idris tentang  pembentukan organisasi PSAU yang melibatkan sejumlah tokoh Pasee.

Dalam sambutannya Ketua Umum PSAU Zainal Abidin Husein, mengatakan, "PSAU dibentuk untuk mengikat ukhuwah  (persaudaraan) dan memikirkan masyarakat Aceh Utara untuk lebih maju. Kita ingin melihat Pasee jaya kembali seperti masa lalu," kata Zainal Abidin penuh semangat.

Ia kemudian menyampaikan secara ringkas sejarah masa kerajaan Pasai yang jaya di abad 12-13, dan 14, dengan Sultan Zainal Abidin I, Zainal Abidin II, dan Ratu Nahirsyah.

Zainal Abidin Husein juga memaparkan program kerja jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang PSAU dan semuanya dibutuhkan kerjasama dan saling sinergi seluruh pihak, termasuk Bupati Aceh Utara dan Walikota Lhokseumawe beserta jajarannya.

Ia mengimpikan suatu saat akan dibangun Rumah Sakit Pasee yang memberi pelayanan kesehatan gratis kepada masyarakat dan Universitas Pasee menyediakan pelayanan pendidikan gratis untuk warga Pasee.

Pengukuhan itu juga dimeriahkan dengan pertunjukan Tari Ratoh Jaroe yang diperagakan dengan sangat atraktif dan hamoni.
Sementara itu Pj Bupati Aceh Utara Azwardi Abdullah mengaharapkan kontribusi masyarakat Aceh Utara yang ada di peratauan untuk membangun Aceh Utara.

"Karena itu sebagai bentuk kolaborasi, kita hadir bersama17 camat dari Aceh Utara," kata Azwardi.

"Kita tadi mendengar adanya program UMKM dari pengurus PSAU, ini kita lakukan secara kolaboratif, sehingga UMKM Aceh Utara bisa maju," katanya.

Ia juga minta perhatian penanggulangan banjir di Aceh Utara yang sudah berlangsung puluhan tahun.

"Saya sudah ajukan proposal kepada Menteri PUPR untuk soal ini, mohon bantuan Pak Nasir Djamil," kata Mantan Ketua KNPI Sabang.

Ia menyampaikan juga tentang usaha menurunkan angka kemiskinan di Aceh Utara.

Seperti diketahui Aceh Utara adalah daerah yang paling banyak jumlah penduduk miskin

Menurut PJ Bupati Aceh Utara sudah melakukan beberapa langkah penting dan strategis.

"Kemiskinan sudah coba kita tangani pelan-pelan tapi kemudian datang bencana banjir.

Karena itu mari sama-sama kita atasi bersama, masalah kemiskinan, bencana dan infrastruktur," pungkas Pj Bupati Aceh Utara.(LEP)








Sabtu, 22 Oktober 2022

Indonesia Internasional Culture 2022 di Anjungan Riau TMII

BY GentaraNews IN ,



Anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah menyelenggarakan kegiatan Indonesia Internasional Culture yang diikuti oleh 8 negara, antara lain Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, Kanada, USA, Laos dan Kamboja yang diselenggarakan dari tanggal 21-29 Oktober. 

Tanggal 21 Oktober diselenggarakan di anjungan propinsi DKI Jakarta, tanggal 23 di anjungan propinsi Riau, tanggal 24 di propinsi Nusa Tenggara Timur dan tanggal 25 di anjungan propinsi Lampung. 

Kedatangan seluruh peserta Indonesia Internasional Culture 2022 di anjungan Riau disambut oleh Kepala Badan Penghubung Provinsi Riau Ridho Adriansyah, S.IP dengan mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dan undangan yang hadir.

Kepala anjungan Riau Taman Mini Indonesia Indah DR. Drs. H. Zulfikar, M. Si, M. Hum dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia dalam hal ini kementrian Pariwisata dan ekonomi kreatif, manajemen Taman Mini, sanggar seni anjungan. Pemda Rokan Hilir, SMA Negeri 19 Jakarta dan KADIIFA sebagai partisipan.Didukung oleh even organizir Color Indonesia. 

"Terima kasih kepada yang mendukung dan terlibat dalam acara ini, terutama Pemda Riau, Pemda Kepulauan Riau, Pemda Lampung, Pemda NTB, Pemda NTT dan Pemda DKI Jakarta dan semua yang hadir dalam acara ini", ucap  DR. Drs. H. Zulfikar, M. Si, M. Hum atau yang biasa Datuk. 

"Pertemuan ini adalah pertemuan budaya. Dengan Budaya kita satukan bangsa. Pertemuan ini adalah pertemuan seni. Dengan seni kita memperindah persaudaraan", Tambah Zulfikar. 

"Di tahun 2023 akan dilaksanakan kembali seperti tahun 2021 di bulan oktober Indonesia Internasional Culture. Semoga lebih baik dan lebih meriah lagi", pungkas Zulfikar. (LEP).













Minggu, 26 Juni 2022

Pengukuhan KADIIFA Sebagai Mitra Kerja Pemerintah

BY GentaraNews IN ,


Jakarta- Pengukuhan Kepengurusan Dewan Pimpinan Nasional Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art Dan UMKM (KADIIFA) yang berlangsung Selasar Anjungan Riau TMII, yang dilakukan oleh Direktur Drs. Drajat Wisnu Setyawan, M.M (Direktur Bina Ideologi, Karakter dan Wawasan Kebangsaan  Kemendagri). Minggu 26 Juni 2022.

Dalam sambutan Pengukuhan Direktur Bina Ideologi, Karakter  Wawasan Kebangsaan Kemendagri mengatakan, Kami Pemerintah dalam (Kemendagri, Red) memberikan apresiasi kepada KADIIFA yang akan menjadi mitra pemerintah dalam menggerakan UMKM", jelas Drajat Wisnu Setyawan.

"Kehadiran KADIIFA untuk memajukan UMKM dimasa pasca Covid-19 dibidang fashion dan handicraft patut diapresiasi untuk pemulihan ekonomi secara nasional", tambah Drajat Wisnu Setyawan

"Kolaborasi sinergitas dan kemitraan antara KADIIFA dengan pemerintah sebagai komunitas hingga ke tingkat Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia", tutup Direktur Bina Ideologi, Karakter  Wawasan Kebangsaan Kemendagri.

Dalam sambutanya ketua umum KADIIFA Prof. DR. Hj   Anna Mariana  SH,  MH, MBA mengucapkan banyak kepada Kemendagri dan pihak pihak lainnya yang terlibat pada kegiatan pengukuhan ini. Berkomitmen membantu pemerintah untuk mendorong para anggota yang merupakan para penggiat fashion dan kerajinan tangan tradisional ke kancah internasional.

Latar Belakang
Keberadaan Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UMKM (KADIIFA) adalah unt berkomitmen membantu pemerintah untuk mendorong para anggota yang merupakan para penggiat fashion untuk mengangkat wastra tradisional menggali Tenun dan Songket sebagai salah satu budaya yang perlu digali, dilestarikan dan dikembangkan untuk menjadi salah satu identitas bangsa Indonesia.
Menjadikan Tenun dan Songket sebagai kebanggaan bangsa dan dijadikan gaya hidup dalam bebusana dan gaya hidup lainnya, lalu mengembangkan tenun dan songket menjadi ikon baru yang dikenal lebih luas lagu oleh masyarakat Indonesia.

Tujuan
Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UMKM (KADIIFA), diantara nya untuk :
- Membangun ketahanan sandang (kemandirian produk dalam negri).
-Mengembangkan potensi ekonomi (peningkatan pemasaran bagi kesejahteraan pengrajin serta pelaku usaha tenun dan songket di Indonesia UMKM/IKM).
- Mengembangkan informasi dan teknologi digital (industry dan perniagaan kain tenun dan songket).
- Memberdayakan sumber daya manusia (peningkatan produktifitas, kreatifitas dan kualitas).
-  Mengupayakan perlindungan hukum (terhadap Hak Cipta dan Kelayakan Intelektual Motif Tenun dan Songket).
-    Mengusulkan dan mengembalikan kurikulum Pendidikan (tenun dan songket untuk pengetahuan, pelestarian Keterampilan dan Regenerasi).
- Mendorong dan mewajibkan pengembangan pariwisata (kunjungan ke sentra sentra industri tradisional tenun dan songket di 34 propinsi)
- Mensinergikan program kerja (bekerjasama dengan kementrian dan berbagai pihak terkait).
 
Guna mencapai sasarannya Komunitas Indonesia Internasional Fashion Art dan UMKM (KADIIFA) akan melakukan :
-       Pengrajin Tenun dan Songket di Indonesia
-    Dekranas dan Dekrada di seluruh propinsi dan kabupaten/kota.
-        Pemilik dan kolektor Tenun dan Songket.
- Perancang dan Desainer nasional dan internasional.
-        UMKM dan IKM Tenun dan Songket.
-        Kumunitas budaya dan kain nusantara
-    Generasi milenial Gen. Z, masa kini dan akan datang (dalam maupun luar negri).

Reporter : Aldo
Editot : Le Putra

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga