Baca Juga

Senin, 22 Juni 2020

Paket Pakaian Berisi Ganja Diamankan

BY GentaraNews IN


Kepolisian Resort Metro Jakarta Utara mendapatkan informasi dari Bea dan Cukai Marunda tentang adanya pengiriman paket asal Medan yang dicurigai berisi narkoba. Informasi itu ditindaklanjuti dengan membentuk tim gabungan untuk penyelidikan lanjutan.

Selanjutnya diamankan seorang direktur PT. SHM sekaligus pemegang saham PT. MPI ditangkap Polisi akibat penyalahgunaan narkoba jenis ganja. Selasa (23/6/2020)

“Tersangka diamankan inisial HKL,” ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Polisi Budhi Herdi Susianto.

Paket barang haram itu dilaporkan berisi pakaian yang dikirim dari 31 Best Collection asal Medan. Paket itu ditujukan kepada tersangka HKL dengan alamat PT MPI di Kawasan SCBD, Jalan Jenderal Soedirman Jakarta Selatan.

“Setelah diperiksa paket tersebut berisi ganja,” kata Kapolres.

Kemudian pada 16-17 Juni 2020, tim gabungan melakukan pemantauan untuk pengantaran paket itu. Saat dihubungi oleh kurir, tersangka mengarahkan paket itu diserahkan melalui pegawai kantor tempat tersangka bekerja.

Selanjutnya tersangka mengambil paket tersebut dan dibawa ke rumahnya. Setelah polisi meyakini barang tersebut telah digunakan tersangka, kemudian dilakukan penangkapan di rumah tersangka pada 18 Juni 2020 sekitar pukul 07.30 WIB.

“Total barang bukti diamankan 58,03 gram,” jelas Kapolres.

Tersangka diancam pasal 111 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman paling lama 12 tahun penjara.

PASUTRI Jual Bayi Mereka Rp 120 Juta demi Narkoba

BY GentaraNews IN


Wang ketika ditangkap polisi di kediamannya pada Oktober tahun lalu. Bersama dengan pasangannya, Zhong, mereka ditangkap karena menjual bayi mereka yang baru lahir seharga Rp 120 juta untuk memenuhi kecanduan narkoba.




Tindakan gila yang di lakukan Pasangan suami Istri  di China ditangkap setelah menjual bayi mereka Rp 120 juta, demi memenuhi kecanduan akan narkoba dan membayar utang.

Sejoli itu dilaporkan menjual anak mereka ke suami istri yang mereka temui di forum daring, yang disebut susah yang mempunyai keturunan.

Namun polisi China berhasil mengendus pasangan itu, di mana mereka segera menangkapnya dan menjeratnya dengan tuduhan perdagangan anak.

Situs berita China, Sina memberitakan, bayi yang baru lahir itu dilaporkan berada dalam perlindungan kakek serta neneknya.

Semua berawal ketika sejoli itu, dikenal sebagai Tuan Wang dan Nona Zhong, menawarkan bayinya yang belum lahir kepada pasangan di internet.

Tawaran itu dilakukan karena sejoli yang tinggal di Neijiang itu menghadapi masalah finansial, dilaporkan The Sun Senin (22/6/2020).

Kondisi tersebut diperparah fakta bahwa mereka kecanduan narkoba, dengan Zhong sering mengonsumsi methamphetamine selama hamil.


Dalam pembicaraan di dunia maya, Zhong dan Wang sepakat untuk menjual anak mereka sebesar 60.000 yuan, atau sekitar Rp 120 juta.

Pasangan yang tak disebutkan identitasnya itu setuju, dengan syarat Wang dan Zhong segera menyerahkannya setelah anak itu dilahirkan.

Dalam insiden yang terjadi pada 11 Oktober 2019 tersebut, sejoli itu segera menyerahkan anaknya setelah lahir dan mendapat uangnya.

Perdagangan tersebut menjadi perhatian polisi, yang segera menggelar pencarian dan menangkap baik Wang dan Zhong maupun pasangan yang membeli.

Wang dan Zhong mengakui bahwa setelah mendapatkan uang, mereka menggunakannya untuk membeli narkoba dan dua ponsel terbaru.

Ketika polisi melakukan penggeledahan, mereka menemukan uang dan barang haram di rumah mereka. Wang terancam dipenjara lima tahun.

Sementara Zhong sudah menerima vonis penjara selama enam tahun.

Early warning system, Polri Harus Maksimalkan Atasenya Guna Deteksi Dini Memerangi Peredaran Narkoba

BY GentaraNews IN



Pentingnya memaksimalkan keberadaan Atase Polri dalam melakukan deteksi dini memerangi peredaran narkoba, hal ini disampaikan oleh
Direktur Paramadina Graduate School of Diplomacy Dr Phil Shiskha Prabawaningtyas.

“Jalur baru (penyelundupan narkoba) semakin meningkat dari Timur Tengah. Penting membuat 'early warning system' dalam fungsi KBRI di negara-negara yang terindikasi (produsen narkoba). 

'Early warning system' dengan fungsi interpol dan atase polisi,” kata Shiskha saat menjadi pembicara Webinar Series "Geopolitik dan Ancaman Transnasional Narkotika di Tengah Pandemi" yang diadakan Universitas Paramadina, Senin (22/6/2020).

"Early warning system" Indonesia dalam mengatasi penyelundupan narkoba dari kawasan Timur Tengah, katanya, dapat dengan memaksimalkan keberadaan atase polisi di Kedutaan Besar Republik Indonesia.

Sayangnya, katanya, di kawasan Timur Tengah, Atase Polri hanya terdapat di KBRI Jeddah, Arab Saudi.

"Di Timur Tengah yang baru ada atase polisi di Arab Saudi. Bagaimana dengan Iran," kata wanita yang akrab disapa Icha tersebut.

Icha menekankan pentingnya keberadaan atase polisi di perwakilan negara di luar negeri sehingga patut menjadi kajian atau pembahasan mendalam.

Selain dapat menjadi sistem deteksi dini, katanya, atase polisi juga dapat membantu pemulihan hubungan bilateral Indonesia dengan negara lain, karena perbedaan politik negara, misalnya penerapan hukuman mati terpidana narkoba yang mengakibatkan sempat renggangnya hubungan dengan Brazil dan Australia beberapa waktu lalu.

Menurut dia, saat ini jalur baru penyelundupan narkoba ke Indonesia semakin meningkat dari kawasan tersebut, khususnya dari Iran.

Ia menyampaikan pada 2020 saja penyelundupan sabu-sabu dari jaringan internasional Iran yang diungkap penegak hukum setidaknya melebihi 1,6 ton.

Pernyataan Icha itu sebagaimana pemberitaan media massa mengenai keberhasilan tim khusus Satgasus Merah Putih yang dipimpin Kombes Pol Herry Heryawan dalam pengungkapan penyelundupan sabu jaringan Iran di Sukabumi, Jawa Barat pada awal Juni 2020 lalu dengan menangkap lima pelaku beserta barang bukti 402 kilogram narkotika jenis sabu.

Sepanjang 2020 setidaknya Satgasus Merah Putih yang kini dikepalai Brigjen Ferdy Sambo berhasil menggagalkan peredaran lebih dari 1,6 ton sabu-sabu. Selain pengungkapan 402 kg sabu-sabu di Sukabumi, dua kasus besar yang berhasil terbongkar yakni 288 Kg sabu di Serpong, Tangerang, pada 30 Januari, dan 821 kg sabu di Banten pada 25 Mei 2020.

Dalam kesempatan yang sama, Icha mengingatkan Polri dan instansi terkait untuk tak lengah terhadap penyelundupan narkoba, apalagi di tengah pandemi ketika seluruh negara di dunia tengah berupaya menstabilkan ekonomi yang terpuruk, termasuk Timur Tengah.

"Perlu antisipasi dan kebijakan untuk antisipasi. Saat ini yang sudah bisa dilakukan Indonesia adalah mencegat. Trendnya meningkat, hampir menyentuh 1,7 ton sabu dari Iran beberapa waktu terakhir," katanya.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Irine Gayatri menyebutkan selama ini perempuan rentan menjadi korban dalam industri narkoba, baik digunakan sebagai kurir hingga sasaran penyalahgunaan agar pangsa pasar tetap besar.

"Perempuan rentan menjadi korban. Tidak hanya di Asia, tapi juga Eropa dan Amerika Latin. Mereka (perempuan) menjadi transporter," tegas kandidat doktor dari Monash University, Australia tersebut.

Sementara psikolog yang juga menjadi Dekan Fakultas Falsafah dan Peradaban Universitas Paramadina, Tia Rahmania menyampaikan pesan pentingnya penanganan lanjutan bagi para pecandu yang telah menjalani rehabilitasi agar tak terjerumus kembali ke lingkaran setan narkoba.

Minggu, 21 Juni 2020

Pemberantasan Narkoba di Stuttgart Jerman Berujung Kerusuhan

BY GentaraNews IN



DI Jerman, Operasi pemberantasan narkoba rutin di kota Stuttgart, berujung pada kerusuhan dengan kekerasan dan penjarahan. Insiden pada Minggu 21 Juni malam itu menyebabkan 24 perusuh ditangkap dan 19 polisi terluka.

Sikap tegas Wali Kota Stuttgart Fritz Kuhn yang mengutuk kerusuhan itu, menyebut kekerasan itu ‘tidak bisa diterima’ dan menegaskan penegakan hukum.

“Kerusuhan telah melampaui batas konsumsi alkohol atau keinginan untuk pamer di media sosial tidak dapat dimaafkan. Kekerasan terhadap layanan darurat tidak ditoleransi,” tegas Kuhn pada Minggu 21 Juni malam, seperti dikutip dari CNN, Senin (22/6/2020).

Kerusuhan dimulai setelah petugas polisi melakukan pemeriksaan di pusat kota terkait dengan laporan penjualan narkoba. Setelah polisi melakukan penangkapan awal, kerumunan pengunjung di daerah sekitarnya diduga menyerang petugas atas dasar solidaritas terhadap tersangka yang ditahan.

Polisi pada awalnya mampu mendorong kembali orang dengan menggunakan semprotan merica, tetapi ketegangan meningkat dengan cepat. Hingga pada saat ratusan orang berhadapan dengan polisi, melempar batu, botol, dan benda-benda lain yang diambil dari lokasi konstruksi.

Para perusuh, bergerak di dalam kota kelompok-kelompok kecil, juga menargetkan properti kota dengan merusak papan iklan dan menyemprotkan grafiti. Setidaknya 30 toko rusak, dan sembilan melaporkan penjarahan. 12 mobil patroli polisi "rusak parah," kata pernyataan pemerintah.

"Kendaraan dipukul dengan tiang dan menyebabkan jendela hancur," kata polisi.

Sekitar 300 petugas polisi dikerahkan sebagai tanggapan, termasuk polisi federal. Kerusuhan akhirnya mulai mereda pada dini hari, tepat sebelum subuh.

Polisi mengatakan mereka telah menangkap 24 tersangka perusuh, sekitar setengahnya adalah warga Jerman. 19 petugas juga terluka, dengan satu tidak dapat terus bekerja karena cedera tangan yang berkelanjutan.

Kepala Polisi Franz Lutz menyebut kerusuhan itu sebagai ‘serangan terhadap seluruh kota’. Lutz menambahkan dia belum pernah melihat hal seperti itu dalam 46 tahun sebagai seorang petugas polisi.

Dia juga menyalahkan perilaku mabuk dan pengaruh online di media sosial sebagai faktor yang mendorong kerusuhan, dan mengatakan dia akan memperkuat pasukan polisi di pusat kota Stuttgart beberapa minggu ke depan.

"Stuttgart sepenuhnya di belakang polisi. Tidak ada yang terbiasa dengan wabah seperti itu,” tegas Wali Kota Kuhn.

Satuan tugas kepolisian sekarang sedang menyelidiki kerusuhan, dan penangkapan lebih lanjut dilaporkan akan marak terjadi.

Jumat, 19 Juni 2020

NYALI BESAR PRAJURIT TNI JADI SOROTAN DUNIA BERANI HADANG TANK ISRAEL

BY GentaraNews IN



 
Layak untuk diacungi 2 jempol terhadap nyali prajurit Tentara Nasional Indonesia. Bagaimana tidak, para prajurit TNI baru saja jadi sorotan dunia karena dengan gagah berani menggagalkan perang.

Peristiwa itu terjadi belum lama ini di area Blue Line alias garis biru perbatasan negara Lebanon dengan Israel, dikutip VIVA Militer dari Lebanese Army, Jumat 19 Juni 2020.

Prajurit TNI bernyali besar tersebut merupakan personel Kontingen Garuda XXIII-M/United Nations Interim Forces in Lebanon (UNIFIL).

Kejadian bermula saat prajurit TNI yang ditugaskan PBB mendapati tentara Israel dan Lebanon telah siap dalam posisi tempur.

Saat itu tentara Israel menggunakan tank Merkava dan telah menerobos pagar kawat perbatasan kedua negara. Sedangkan tentara Lebanon sudah siap dengan RPG dan senjata berat untuk menggempur pasukan dari negeri Yahudi itu.

Situasi benar-benar mencekam dan pertempuran sudah di ujung tanduk bakal terjadi di area garis biru itu.

Namun, dengan gagah berani sejumlah prajurit TNI berjaga tepat di tengah-tengah area garis biru. Yang lebih hebatnya lagi, tanpa kenal takut, prajurit TNI menghadang tank Israel dari area itu dan memaksa mereka untuk kembali ke wilayah negaranya.

Dengan tenangnya prajurit TNI berdiri membentuk barisan pagar betis dan mengibarkan bendara PBB sembari memberikan isyarat pada tentara Israel untuk balik arah.

Yang tak kalah membanggakan, prajurit TNI tetap memerintahkan tank Israel untuk mundur meskipun moncong meriam tank mengarah ke prajurit TNI.

Sementara di saat bersamaan, sejumlah tentara Lebanon masih berdiri dalam formasi siap tempur dengan senjata terhunus di sisi berlawanan dari tank Israel.

Akhirnya tank Israel berhasil dipaksa balik arah dan kembali ke  wilayah negaranya dan tentara Lebanon berhasil di dorong keluar dari area Blue Line.

Untuk diketahui, prajurit TNI memang ditugas PBB untuk mengawasi area perbatasan Israel dan Lebanon. Area Blue Line sendiri merupakan demarkasi perbatasan geopolitik yang telah ditetapkan PBB sejak tahun 2000.

Sumber : Viva

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga