Mengapa Harus ZENQIRA? Simak Keunggulanya.
Baca Juga
Sabtu, 23 Maret 2024
Selasa, 26 Desember 2023
Hari Ke-3 Pasee Serantau Aceh Rayakan Maulid dan Santuni Anak Yatim
BY GentaraNews IN Daerah
Senin, 25 Desember 2023
Hari Ke-2 Pasee Serantau Aceh Utara Adakan Maulid dan Santuni Anak Yatim
BY GentaraNews IN Daerah
Jumat, 22 Desember 2023
Pasee Serantau Adakan Maulid dan Santuni Anak Yatim
BY GentaraNews IN Daerah
Sabtu, 16 Desember 2023
Diaspora Aceh Global Sorot Banyak Hal Demi Aceh Bermarbat
BY GentaraNews IN Nasional
Jakarta -Diaspora Global Aceh (DGA) menggelar rapat tahunan dan menyelenggarakan kongres luar biasa. Selain membahas internal organisasi, DGA juga menyoroti situasi global, nasional, dan lokal, bertempat di Wisma Taman Iskandar Mudan Jalan Perahu No. 1 Guntur, Setia Budi, Jakarta Selatan. Acara ini diikuti juga secara Virtual dari 4 benua. Sabtu (16/12/2023)
"DGA pada hari menyelenggarakan rapat tahunan untuk evaluasi kerja selama satu tahun terakhir sekaligus menyusun rencana kerja DGA ke depan serta antisipasi hal-hal yang strategis yang bisa diselesaikan," kata Ketua Umum DGA, Mustafa Abubakar
Diaspora Aceh Global merupakan wadah pemersatu keseluruhan masyarakat Aceh di perantauan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, yang berdomisili di luar Provinsi Aceh. Diaspora Aceh Global dimaksudkan agar secara kolektif dapat berkontribusi membangun, mengembangkan dan mempromosikan nilai-nilai keacehan, keindonesiaan, dan kemanusiaan pada tataran strategis.
Didirikan pada 2021, Diaspora Aceh Global (DGA) saat ini memiliki struktur kepengurusan Dewan Pengurus Pusat DGA yang berpusat di Jakarta serta 20 chapter (sagoe) di seluruh dunia.
"Hari ini, selain menyelenggarakan rapat tahunan, juga sekaligus menyelenggarakan Kongres Luar Biasa DGA untuk mereformulasikan visi, misi, dan restrukturisasi organisasi DGA yang semakin berkembang," katanya.
Rapat tahunan DGA dibuka oleh Pj Gubernur Achmad Marzuki yang diwakili oleh Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Almuniza Kamal, S.STP, M.Si. dalam pantun penutup mengatakan, “Bunga kenanga sangatlah wangi, bunga melati untuk obat, peran Diaspora Aceh sangatlah berarti, untuk mengwujudkan Aceh hebat dan bermartabat”.
Dalam kegiatan ini, dihasilkan rekomendasi terkait kondisi lokal di Aceh, di Indonesia, dan kondisi global. Berikut 12 poin rekomendasi, antara lain :
1. Memberikan apresiasi yang tinggi dan tulus terhadap keputusan UNESCO yang menetapkan hari kelahiran Keumalahayati, Laksamana Perempuan dari Aceh (1550-1615), sebagai hari perayaan/peringatan internasional, disamping ditetapkannya Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ke-7 dalam pertemuan-pertemuan UNESCO;
2. Mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya upaya pemerintah dalam menyelesaikan konflik di Palestina yang telah mengakibatkan belasan ribu korban meninggal, terutama wanita dan anak-anak. DGA menegaskan perlunya segera diusahakan tercapainya gencatan senjata yang permanen, dan mendorong upaya internasional agar Palestina segera meraih kemerdekaan sebagai bangsa yang berdaulat, sesuai amanat UUD 1945;
3. Berkaitan dengan banyaknya pengungsi Rohingya di Aceh, DGA mendesak adanya langkah-langkah konkret dari Pemerintah bersama UNHCR dan IOM, guna mengatasi masalah pengungsi Rohingya tersebut. Sekiranya hal ini tidak secepatnya ditangani, keadaannya dapat membebani dan berdampak buruk terhadap sosial ekonomi masyarakat serta kredibilitas pemerintah lokal dan nasional;
4. DGA menghimbau segenap warga diaspora Aceh untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 serta mendorong terselenggaranya pemilu yang aman, damai, jujur, dan adil, serta terhindar dari kecurangan;
5. Sesuai dengan UU Pemerintahan Aceh No.:11 Tahun 2006, alokasi dana Otsus ke Aceh sebesar 2 persen sejak tahun 2008 sampai 2022 telah mencapai Rp 97,4 triliun atau rata-rata Rp 6,5 triliun per tahun dan menjadi 1 persen mulai 2023 hingga 2027. Penurunan ini dirasakan cukup memberatkan karena pemerintah Aceh sangat membutuhkan dana tersebut untuk dapat menjalankan roda pemerintahan dan pembangunan. Dalam hal ini DGA mendesak Pemerintah Aceh, DPRA dan semua pihak terkait untuk memperjuangkan kepada Pemerintah Pusat dan DPR RI agar Dana Otsus tersebut dapat diperpanjang sebesar 2 persen per tahun;
6. Sehubungan dengan meningkatnya indeks kemiskinan dan pengangguran di Aceh selama beberapa tahun terakhir ini, maka DGA mendesak Pemerintah Aceh segera mencarikan jalan keluar melalui program konkrit serta memprioritaskan alokasi anggaran yang memadai dan efektif untuk mengakselerasi peningkatan kesejahteraan rakyat;
7. Meningkatnya penyalahgunaan narkoba, obat-obatan terlarang, judi online, korupsi dan krisis moral lainnya yang terjadi di Aceh saat ini menjadi keprihatinan Diaspora Aceh. Untuk itu DGA mendesak kepada para penegak hukum, agar memberikan prioritas tinggi terhadap penanganan masalah tersebut, sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
8. Mendorong pemberdayaan kembali secara substantif ketiga aspek keistimewaan Aceh di bidang agama, pendidikan, dan adat-istiadat. Penguatan keistimewaan tersebut bukan saja dalam upaya memperjelas dan memperkuat identitas ke-Aceh-an, tetapi juga dapat menjadi paradigma tersendiri dalam pengembangan sistem pendidikan dan pembentukan karakter SDM Aceh. Penguatan ketiga pilar keistimewaan tersebut dapat juga menjadi sarana pengembangan kesejahteraan masyarakat Aceh melalui kegiatan promosi wisata yang akan berimbas kepada peningkatan ekonomi masyarakat;
9. DGA mengusulkan kepada pemerintah agar menerbitkan regulasi skema fasilitas khusus kepada diaspora Indonesia non WNI, dalam upaya meningkatkan kontribusi mereka untuk pembangunan nasional.
10. Mendorong Pemerintah Aceh untuk dapat menjadikan momen peringatan tsunami tanggal 26 Desember sebagai momen yang langka dan sangat khas yang diperingati setiap tahun agar dilaksanakan melalui promosi yang intensif untuk dapat memiliki manfaat ekonomi khususnya bagi kepentingan pariwisata nasional dan internasional.
11. Mengingat kondisi Aceh yang terkesan terlihat adanya polarisasi dalam berbagai aksi yang dapat memicu ketidakbersamaan dalam menangani berbagai masalah sosial, ekonomi dan budaya, direkomendasikan agar pemerintah Aceh Bersama dengan berbagai elemen Masyarakat Diaspora dalam dan luar negeri untuk menyelenggarakan Musyawarah Rakyat untuk mencari kebersamaan visi untuk mewujudkan Aceh yang bermartabat.
12. Untuk dapat melaksanakan berbagai situasi dan kondisi menuju Aceh yang bermartabat dan menghasilkan kebersamaan visi dan misi, didorong agar Aceh dijalankan oleh seorang pemimpin yang kuat (strong leadership), memiliki keteladanan, keacehan, nilai keagamaan dan berorientasi masa depan tanpa meninggalkan nilai-nilai masa lalu yang perlu berkesinambungan.
Ketua Umum DGA, Mustafa Abubakar memberi Apresiasi kepada semua peserta virtual yang mengikuti acara sampai selesai walaupun ditempat mereka sudah larut malam.
Acara ini di akhiri dengan foto bersama lalu makan siang dengan menu khas Aceh. (LEP).
Kamis, 12 Oktober 2023
Deputi Pencegahan BNN RI Raih Predikat Doktror Dengan Hasil Cumlaude
BY GentaraNews IN Nasiona
Jakarta - Didepan Istri dan Anak tercinta Drs. Richard M. Nainggolan, SH.,MM., MBA., yang kini menjabat sebagai Deputi Pencegahan Badan Narkotika Nasionai Republik Indonesia, dalam Ujian Terbuka Promovendus, berhasil meraih gelar Doktor usai mengikuti ujian terbuka program pascasarjana Universitas Kristen Indonesia (UKI) program studi hukum dengan IP 3,98, yang diselenggarakan di Aula Kampus Program Pascasarjana UKI, Jakarta Pusat, pada Kamis (12/10).
“Saya sangat senang dan terharu telah berhasil meraih gelar doktor setelah berjuang selama 3 tahun, ditengah padatnya jadwal pekerjaan. “Semua ini anugerah Tuhan dan berkat dukungan dari keluarga dan institusi BNN, sehingga semua bisa diselesaikan dengan baik,” kata Richard di Kampus Pascasarjana UKI.
Ujian terbuka atau promovenda Richard M. Nainggolan dengan judul disertasi: "Rekonstruksi Pengaturan Tanggung Jawab Negara Terhadap Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkotika Bernilai Keadilan Menuju Pembangunan Berkelanjutan".
Suasana ujian terbuka tampak hadir para dewan penguji yakni: Dr. Dhaniswara K Harjono, S.H., M.H., MBA. (Rektor), Prof.Dr. John Pieris, S.H., M.H., M.S. , Prof. Dr. Marthen Napang, S.H., M.H., M.S., Dr. Maruarar Siahaan,S.H., Prof. Dr. Mompang L. Panggabean, S.H., M.H., M.Hum., Prof. Dr. Juanda, S.H., M.H., Dr. Wiwik Sri Widiarty, S.H., M.H.
Ujian terbuka promosi doktor Richard M. Nainggolan digelar meriah dan dihadiri oleh pimpinan sidang, para dosen, Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus R. Golose, Sekretaris Utama BNN Brigjen Pol. Tantan Sulistyana, S.H., S.I.K., M.M., dan Deputi Pemberantasan BNN Brigjen Pol. I Wayan Sugiri, S.H., S.I.K., M.Si. serta pejabat lainnya yang dimulai pada pukul 09.00 – 12.00 WIB.
Promovendus telah resmi dilaksanakan, gelar doktor disandang Dr. Drs. Richard M. Nainggolan, SH.,M.M., MBA. usai melalui ujian terbuka promosi doktor yang dipimpin Ketua Sidang. Berdasarkan hasil skoring dari Dewan Penguji mendapuk Richard Nainggolan dengan IPK 3,98 predikat cummlaude alias sangat memuaskan.
Dalam penelitian yang disampaikan pada sidang terbuka ini, Richard M. Nainggolan membahas terkait rekonstruksi pengaturan tanggung jawab negara terhadap rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkotika yang bernilai keadilan yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan ini dewan penguji mengharapkan promovendus Richard M. Nainggolan bisa seperti padi, berisi tapi tetap menunduk dengan disertasi yang dinilai luar biasa untuk hukum di Indonesia terkait penyalahgunaan Narkotika terkait rehabilitasi.
"Senang dan terharu, terharu karena apa? ya saya berjuang selama 3 tahun ya akhirnya sampai ke titik puncak mengikuti ujian terbuka ini. Semuanya tentu berkat dukungan bantuan semua pihak, termasuk keluarga, institusi terutama kepala BNN RI. Jadi saya senang dan terharu," ujarnya di akhir upacara sidang terbuka. (LEP)
Jumat, 06 Oktober 2023
Tenun Songket Wastra Tradisional Indonesia Warisan Dunia
BY GentaraNews IN Nasiona
Jakarta - Badan Penghubung Propinsi Riau
bekerja sama dengan KADIIFA (Komuditas Fashion Art dan UMKM. Red)
melaksanakan kegiatan Festival Tari Tenun dan Songket 2023 dengan tema
"Pemicu dan Peningkatan Kepedulian Terhadap Para Pengrajin Tenun Songket
Indonesia" yang di 21 Sanggar di anjungan Riau Taman Mini Indonesia
Indah. Jum'at 6 Oktober 2023.
Acara ini juga dihadiri Wakil Walikota Jakarta Timur Mutmainah, S. Sos, Msi,
beberapa Kepala anjungan kepala Daerah, Kasubangpol Jakarta Timur, Anggota FPK (Forum Pembauran Kebangsaan) Jakarta Timur.
Dalam sambutannya kepala anjungan
Riau Drs. H. Zulfikar mengatakan, bahwa "Terima kasih atas kepercayaan
anjungan Riau menjadi tempat pelaksanaan lomba (festival tari tenun dan
songket 2023. Red), " ucapnya
"kegiatan ini diikuti sanggar dari
Depok, Jambi, Lampung, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jakarta Selatan
dan Jakarta Timur" jelas Zukfikar.
"Acara ini merupakan rangkaian
acara peringatan hari tenun nasional 7 September yang akan digelar di
GBK tanggal 25-29 November 2023, " tambah Zulfikar.
Tenun dan Songket Tradisional
Indonesia Sebagai Warisan Dunia, Ciri Khas Serta Identitas Bangsa,
Merupakan Perekat Komponen Bangsa Dalam NKRI," Pungkas Zulfikar yang
akrab di panggil Datuk
Ketua Umum KADIIFA Prof. DR. Hj. Anna Mariana, SH, MH, MBA menjelaskan
Sejarah Tenun & songket. Kain
tradisional atau wastra traditional Indonesia telah menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat nusantara sejak zaman prasejarah yang tak hanya
menjadi seperangkat sandang dengan nilai fungsional. Kehadirannya telah
terbukti menjadi perangkat sosial budaya yang menjadi bagian dari
sejarah, penyandang perekonomian masyarakat, pengikat kekerabatan antar
suku dan menjadi kebanggaan negeri mewarnai keragaman budaya Indonesia
secara utuh.
Tenun & songket adalah satu artefak
dalam budaya yang berperanan sebagai salah satu jatidiri suku bangsa
khusus bagi masyarakat Melayu, yang merupakan salah satu etnis terbesar
di dunia yang sebarannya mencakup kawasan Asean dan sarat dengan
pengaruh ajaran Islam.
Prof. Dr. Hj. Anna Mariana SH.,
MH., MBA adalah Tokoh Pengabdi Budaya Indonesia yang Peduli dalam hal
Membina, Mengembangkan, Melestarikan, dan Mengangkat Pengrajin Tenun,
Songket Tradisional Nusantara Menjadi Kebanggaan Indonesia hingga
Mancanegara. Melestarikan, mengembangkan serta melindungi warisan budaya
tradisional tenun dan songket sebagai ciri khas dan jati diri bangsa
Konsistensi dan kiprahnya kurang
lebih selama 36 tahun, hampir separuh lebih dari usianya, Anna Mariana
telah mendedikasikan diri dalam mengembangkan dan melestarikan serta
melindungi warisan budaya khususnya pada wastra tradisional tenun dan
songket yang ada di seluruh kepulauan Indonesia.
"Acara ini merupakan satu kesatuan
dari rangkaian acara peringatan hari tenun nasional 7 September yang
akan digelar di GBK tanggal 25-29 November 2023, berikutnya acara rempah
yang akan di adakan bulan Desembet 2023 di bandung Jawa barat " tutup
Anna Mariana.
Acara dibuka oleh Wakil Walikota Jakarta Timur Mutmainah, S. Sos, Msi
Acara lomba dibagi berdasarkan kelompok Umur 9-13 tahun, 14-17 tahun dan 18-23 tahun.
Keluar sebagai pemenang kelompok usia 9-13 tahun
Harapan 1 dari Sanggar SD Pancoran 01 Jaksel
Harapan 2 dari Sanggar Khaone Geusan Seni
Harapan 3 dari Sanggar Kemuning Cindo Nian
Juara 1 dari Sanggar Gitomaron
Juara 2 dari Sanggar Limpaphe Sumbat
Juara 3 dari Sanggar Lestari Ayu Bulan
Keluar sebagai pemenang kelompok usia 14-17 tahun
Harapan 1 dari Sanggar Lestari Ayu Bulan
Harapan 2 dari Sanggar SMPN 163 Jakarta
Harapan 3 dari Sanggar Xshokat Riau
Juara 1 dari Sanggar Matra Etnika Sumut
Juara 2 dari Sanggar Pringgondani Depok
Juara 3 dari Sanggar Anjungan Lampung
Keluar sebagai pemenang kelompok usia 18-24 tahun
Juara 1 dari Sanggar SPM Jambi
Juara 2 dari Sanggar Svadara Indonesia
Juara 3 dari Sanggar Maripat
Juara Umum di menangkan oleh Sanggar Geko Maron dari Surabaya.
(LEP)