Baca Juga

Daerah (480) Nasional (231) Berita (115) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (16) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Teknologi (3) Peraturan (2) Pilkada 2024 (2) Profile (2) kesehatan (2) Financial (1) herbal (1) opini (1)
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

Selasa, 05 Agustus 2014

Penangkapan Joaquin “El Chapo” Guzman, setelah buron sejak tahun 2001

BY Jazari Abdul Hamid IN

10561794_273377042862231_2925785990845714315_n MANILA – Operasi kartel narkoba Sinaloa di Filipina mungkin akan berakhir setelah penangkapan pengedar narkoba terkenal Joaquin “El Chapo” Guzman baru-baru ini, menurut para pemimpin di Filipina. “Penangkapan Joaquin “El Chapo” Guzman adalah perkembangan yang dinanti dalam kampanye kami melawan narkoba,” kata Direktur Kepala Polisi Nasional Filipina [PNP], Jendral Alan La Madrid Purisima.
 
10583975_273148739551728_2535017783762786661_n“Hal ini merupakan kemunduran besar dalam operasi mereka, akibat kekosongan kepemimpinan yang besar,” katanya. Filipina melimpahkan pujian terhadap Meksiko karena telah meringkus kartel narkoba yang paling berbahaya di dunia. Sejak penangkapannya, para pihak berwajib telah menyingkap keberadaan Sinaloadi Filipina– termasuk keberadaan sebuah gudang di provinsi yang berbatasan dengan ibu kota.
 
10313079_273148159551786_3993786520724128783_nPurisima memerintahkan Satuan Tugas Operasi Khusus Anti-Ilegal [AIDSOTF] dari kepolisian, dalam koordinasinya dengan Badan Narkotika Nasional Filipina [PDEA], untuk memantau berbagai aktivitas keberadaan kelompok tersebut beserta anggota-anggotanya di Filipina. Para penyelidik tidak ingin mengambil risiko terkait kemungkinan kelangsungan operasi kartel narkoba yang paling ditakuti di kalangan internasional ini di Filipina, ungkap kepala AIDSOTF dan inspektur senior Bartolome Tobias.
 
Para penegak hukum Filipina-Amerika yang berbasis di Amerika Serikat telah memperingatkan akan bahaya yang diakibatkan oleh Sinaloa, jika kartel ini melakukan penetrasi penuh ke pasar Filipina, dalam pertemuan pada tanggal 20 Januari dengan Purisima.
 
Para pihak berwajib harus mencegah operasi baru kartel narkoba Meksiko ini di Filipina, jika tidak mereka dapat mengharapkan untuk menyaksikan “pembunuhan dan pembunuhan politik terkait narkoba,” menurut Letnan Purnawirawan Eric Quema dari Departemen Kepolisian San Francisco. Quema merupakan kepala delegasi Asosiasi Petugas Penegak Hukum Filipina Amerika. “Kartel narkoba Meksiko ini, seperti yang diketahui banyak orang, sangat ganas, dan sangat mendominasi.
10487240_273148166218452_1838822616917759818_n
Jadi jika mereka sampai menjejakkan kaki di Filipina, hal ini akan sangat mengkhawatirkan bagi PNP,” katanya. “Sebagai tambahan terhadap semua masalah yang sudah ada dalam hal kejahatan, Anda sama sekali tidak menginginkan munculnya kejahatan seperti ini dari kartel Meksiko, jadi ini merupakan hal yang harus dipertimbangkan karena mereka sangat aktif di Meksiko. Mereka memenggal dan membunuh para pejabat publik,” tambah Quema.
 
Bisnis narkoba Kartel Sinaloa menghasilkan miliaran dolar dan karenanya mereka bisa berbuat semaunya, kata Quema. “Mereka dapat membeli properti dan juga menyewanya, dengan tunai karena mereka dapat menggunakan ini untuk menyuap orang agar meminjamkan kediaman mereka, memanfaatkan bisnis mereka sebagai tameng untuk aktivitas ilegal mereka.
 
Jadi banyak jumlah uang yang terlibat di sini. Juga banyak risiko, risiko tinggi, uang dalam jumlah besar namun semuanya ilegal,” ungkapnya. Kartel menjejakkan kaki di Filipina Para agen AIDSOFT menemukan keberadaan kartel narkoba ketika sedang menggerebek peternakan ayam sabung pada tanggal 24 Desember di Batangas, sebuah provinsi di bagian selatan Manila. Peternakan ini dimiliki oleh keluarga seorang politikus dan disewa oleh kartel. Para agen AIDSOTF ini menyita 84 kilogram metamfetamin hidroklorida kualitas tinggi, yang dikenal secara lokal dengan istilah "shabu." Penggerebekan ini membuahkan hasil sebesar 500 juta peso Filipina [11 juta USD], dan ditemukan dalam 84 koper yang dilapisi lateks vakum atau kantung-kantung plastik.
 
Para agen menangkap tiga orang termasuk Gary Tan alias Chua yang berkebangsaan China-Filipina, dan para penyelidik mengatakan bahwa orang ini berafiliasi dengan Sinaloa. Sebelum penggerebekan tersebut, Purisima mengatakan bahwa para agen AIDSOTF menerima laporan bahwa Tan menjalankan suatu sindikat narkoba di Metro Manila dan wilayah-wilayah di dekatnya, dan telah menjadi sumber utama penyedia narkoba. Dia memerintahkan agar Tobias dan stafnya memperoleh identitas Tan dan melacaknya, melalui koordinasi dengan PDEA. Tobias dan para agennya mengidentifikasi Tan, dan menandai area yang digunakan sebagai fasilitas penyimpanan kelompok tersebut.
 
Dia juga berkata bahwa Tan bekerja dengan Jorge Torres. Para pihak berwenang pada awalnya mengidentifikasi Torres sebagai seorang berkebangsaan Filipina-Amerika yang membawa paspor A.S., namun ternyata diketahui bahwa dia memiliki kewarganegaraan Meksiko. Tobias mengatakan bahwa penangkapan Tan telah membenarkan berbagai laporan yang menyatakan bahwa kartel narkoba Meksiko telah beroperasi di Filipina. Para agen AIDSOTF telah mengidentifikasi anggota-anggota lain dari kartel tersebut.
 
Departemen Kehakiman mendakwa Tan dengan tuduhan pengiriman, transportasi, dan kepemilikan narkoba, bersama dengan Torres dan rekan-rekan kebangsaan Meksikonya, Jaime Sanchez serta Carlos Ochoa. Dari keempat orang ini, hanya Tan yang ditahan. Purisima mengatakan bahwa bisnis narkoba di Filipina merupakan bisnis multi-miliar peso yang menyertakan pengedar serta sindikat narkoba dengan koneksi Afrika, China, dan Meksiko.
 
Sindikat Chinaterus mendominasi perdagangan narkoba di Filipina. Tahun lalu para agen AIDSOTF menyita narkoba dengan nilai hampir 3 miliar peso [65 juta USD] dan telah menangkap 34 pengedar besar, dimana 19 dari padanya berkebangsaan asing, kebanyakan berkebangsaan China. Terlihat Ada dua sindikat jaringan narkotika berbeda berada di manila philipina sindikat cina dan sindikat sinaloa mexiko, sesungghnya mereka adalah satu jaringan, zhenli ye gon ada dibalik semua ini, kata paman sam, udah sejak lama DEA AS mengetahui hal ini dan DEA ya tangani kasus narkotika Factory Pimpinan terkaya zhenli ye gon asal sanghai buronan paling dicari 180 Negara





Oknum Kejaksaan Tinggi Jateng dan Oknum Anggota Polisi Bersama Seorang Sipil

BY Jazari Abdul Hamid IN

Oknum Kejaksaan tinggi jateng dan oknum anggota Polisi bersama seorang sipil Diringkus Satnarkoba Polres Banyu Mas Saat sedang pesta narkoba jenis sabu sabu

Oknum Kejaksaan tinggi jateng dan oknum anggota Polisi bersama seorang sipil Diringkus Satnarkoba Polres Banyu Mas Saat sedang pesta narkoba jenis sabu sabu PURWOKERTO, (PRLM).- Satuan Reserse Narkoba Polres Banyumas Jawa Tengah meringkus oknum kejaksaan tinggi jateng dan seorang oknum polisi dan warga sipil saat pesta narkoba jenis sabu sabu. Ketiganya saat ini terpaksa mendekam di sel Mapolres Banyu Mas .
Ketiga oknum tersebut masing masing inisial Sud (48) merupakan oknum jaksa yang sudah dimutasikan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah mulai 1 Agustus 2014, Sedangkan Ags (40) merupakan oknum polisi berpangkat brigadir yang bertugas di Kepolisian Sektor Kalibagor, Banyumas dan seorang warga berinisial Mar (39). Satnarkoba Polres Banyu Mas saat ini masih memburu pelaku pemasok sabu kepada oknum aparat, berisinial SDM. "Ketiga tersangka sudah kita tahan di Mapolres Banyumas. Sabu tersebut mereka beli dari SDM yang kini masih buron," kata Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono ketika dikonfirmasi Minggu (3/8). Editor : Jhon Hendry Sumber : Pikiranrakyat.com

Investigasi Investigasi

Oknum Kejaksaan tinggi jateng dan oknum anggota Polisi bersama seorang sipil
Diringkus Satnarkoba Polres Banyu Mas Saat sedang pesta narkoba jenis sabu sabu

PURWOKERTO, (PRLM).- Satuan Reserse Narkoba Polres Banyumas Jawa Tengah meringkus oknum kejaksaan tinggi jateng dan seorang oknum polisi dan warga sipil saat pesta narkoba jenis sabu sabu.

Ketiganya saat ini terpaksa mendekam di sel Mapolres Banyu Mas .

Ke tiga oknum tersebut masing masing inisial Sud (48) merupakan oknum jaksa yang sudah dimutasikan ke Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah mulai 1 Agustus 2014,

Sedangkan Ags (40) merupakan oknum polisi berpangkat brigadir yang bertugas di Kepolisian Sektor Kalibagor, Banyumas dan seorang warga berinisial Mar (39).

Satnarkoba Polres Banyu Mas saat ini masih memburu pelaku pemasok sabu kepada oknum aparat, berisinial SDM.

"Ketiga tersangka sudah kita tahan di Mapolres Banyumas. Sabu tersebut mereka beli dari SDM yang kini masih buron," kata Kapolres Banyumas AKBP Dwiyono ketika dikonfirmasi Minggu (3/8).

Selasa, 08 Juli 2014

Eksekusi Mati Pecandu Narkoba di Iran

BY Jazari Abdul Hamid IN

TEHERAN--Pemerintah Iran mengeksekusi mati sepuluh terdakwa pengedar narkoba di penjara Teheran, Rabu (7/11) kemarin. Sebagaimana diberitakan situs resmi kejaksaan Iran, seperti dilansirArab News, para terdakwa tersebut digiring ke tiang gantungan karena terbukti memperdagangan ratusan kilogram narkotika.

Iran termasuk negara dengan tingkat eksekusi mati tertingi di dunia. Hukum negara setempat memberlakukan vonis mati bagi kasus pembunuhan, pemerkosaan, perampokan bersenjata, perdagangan narkoba dan perzinahan.
Eksekusi mati bagi kasus narkoba mene
 
mpati urutan teratas di Iran. Lebih dari tiga perempat eksekusi yang dilaksanakan berasal dari kasus narkoba yang terjaring petugas kepolisian setempat.
Situs berita Amnesty juga melaporkan sejak awal tahun hingga 9 Oktober 2012, tercatat 344 orang telah dieksekusi di Iran. Sebagian besar terdakwa adalah pedagang obat-obatan terlarang. Jumlah kasus hukuman mati di tahun 2012 ini masih belum melewati tahun 2011 yang mencapai 360 orang.

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga