Jakarta - Direktorat Jendral Politik Dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri menyelenggarakan kegiatan Workshop Pelestatian Bhinneka Tunggal Ika dalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa di Propinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini di hadiri 50 peserta dari Unsur Forum Pembauran Kebangsaan, Ormas, Pramuka dan Mahasiswa. Yang diselenggarakan di Hotel 101 Urban di Jakarta. Senin (15/2/2022).
Dalam sambutannya Dirjen Politik Dan Pemerintahan Umum Kementrian Dalam Negeri DR. Drs. Bachtiar, M. Si yang dibacakan oleh Direktur Bina Ideologi, Karakter Dan Wawasan Kebangsaan Drs. Drajat Wisnu Setyawan, MH, keberagaman di Indonesia memiliki tingkat heterogen yang sangat tinggi. Dalam penerapannya, masyarakat diharapkan terus berupaya melestarikan Bhinneka Tunggal Ika agar Indonesia selalu Abadi.
Masyarakat Indonesia memiliki karakter tersendiri yang menjadi keberagaman Indonesia, perbedaan ini akan saling melengkapi dan terbentuklah sebuah persatuan Indonesia.
Dari keberagaman itulah nilai nilai kebersamaan, toleransi, solidaritas masyarakat Indonesia diperkuat, tidak ada mayoritas dan minoritas diantara perbedaan karena pada dasarnya yang ada hanya Indonesia.
Dalam kegiatan Lomba Video kreatif dengan tema "Pelestarian Bhinneka Tunggal Ika" yang berkolaborasi dengan pelaku pembauran kebangsaan dan penggiat seni budaya dalam rangka pembinaan penyelenggaraan pembauran kebangsaan dan pelestarian Bhinneka Tunggal Ika guna memelihara kerukunan nasional serta upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
"sebagai anak bangsa mari bersama kita jaga, rawat dan lestarikan Bhinneka Tunggal Ika guna memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai NKRI" ajak Ketua pelaksana Workshop Pelestatian Bhinneka Tunggal Ika Ir. Arnella Sibero, M. Si
Acara dipandu oleh MC dari Kementrian Dalam Negeri Rakhmad Rahadian, S. IP dengan pantun tema pembauran dan Salam Pembauran, Lestari Bhinneka Tunggal Ika.
Selanjutnya tampil Narasumber Amrul Hakim, ST dari Pembina Koperasi Film Indonesia yang mengulas sejarah lahirnya kata Bhinneka Tunggal Ika yang diambil dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular.
"Kesempatan tidak datang dua kali, tetapi berkali kali dalam pelestarian Bhinneka Tunggal Ika", jelasnya mantap
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Hidup bernegara dan berbangsa tertuang dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Indonesia No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan.
“Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika”
Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara memiliki fungsi mendasar bagi dilaksanakannya kehiduan berbangsa dan bernegara.
Dalam pemaparannya Phinki Surya Pranoto. S.Sn Pembina Yayasan Jago Tanpa Kuliah menyampaikan dalam menyusun gambar video menjadi satu persepsi.
"Jadi Digital Konten adalah Informasi dalam beragam format baik teks atau Tulisan, gambar, video atau kombinasi yang diubah dalam bentuk digital sehingga konten yang diciptakan dapat dibaca dengan mudah dan dibagi melalui platform digital", jelas Phingki Surya
"Buatlah konten yang menarik perhatian, komunikatif, mudah diingat dan unik", tegasnya.
"Mari kita lestarikan budaya Indonesia dalam bentuk pendidikan tentang budaya Indonesia dal bentuk kegiatan event budaya, mendukung upaya pengembangan budaya daerah juga kenallam budaya Indonesia seluas luasnya", ajak Phingki Surya
Rakhmad Rahadian, S. IP dari Kementrian Dalam Negeri menjelaskan bahwa semua video kratif yang masuk nominasi akan menjadi bahan untuk sosiosasi Bhinneka Tunggal Ika dengan semangat nasionalisme.
Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif yang dipandu Rakhmad Rahadian dan dijawab oleh Phingki Surya dan Amrul Hakim. (ADMIN/ALDO/LEP).