JAKARTA - Kesbangpol DKI Jakarta menyelenggarakan kegiatan Rapat Koordinasi Rancangan penyusunan naskah akademis Peraturan Daerah (Perda) tentang fasilitas pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang diikuti oleh Jama'ah Thoriqoh al Mu'tabaroh Indonesia DKI Jakarta, Gema Nusantara Anti Narkoba (Gentara), Universitas Budi Luhur, Universitas Yarsi, Universitas Binawan, Ashefa Griya Pusaka, Yayasan Natura Indonesia dan Alaika & Bro, yang di selenggarakan di Hotel Mansion. Jakarta. Kamis (30/6/2022).
Dalam paparanya Plt. Kepala BNNP DKI Jakarta Monang Sidabukke, M.Si dalam presentasi menjelaskan kendala yang dihadapi BNNP DKI Jakarta, baik dari sisi kekurangan SDM, baik tenaga Polri dan ASN maupun kendala teknologi dalam ungkap peredaran gelap narkoba. Sementara dari sisi pencegahan BNNP DKI Jakarta masih kekurangan personel
dalam bagian penyuluhan. Secara kualitas sumber daya manusia
yang ada sudah memadai karena
pendidikan yang ditempuh juga
sudah dirasa cukup.
Faktor Penghambat belum maksimalnya kinerja BNN Provinsi DKI Jakarta dari sisi sumber daya manusia, kendala yang terjadi yaitu jumlah sumber daya yang dirasakan masih kurang khususnya di bagian penyuluhan dan penyidik. Sedangkan dari sisi sarana dan prasarana, BNNP DKI Jakarta dihadapkan pada keterbatasan sarana prasarana pendukung seperti ruang tahanan karena belum mempunyai ruang tahanan karena kantor masih berstatus kontrak, sehingga harus menitipkan tahanan ke kantor kepolisian setempat dan kurangnya
"Jakarta di samping menjadi jalur lintas peredaran gelap narkoba juga menjadi target pemasaran, dimana jumlah penyalahguna narkoba urutan ke 3 secara nasional", jelas Monang Sidabukke
Selanjutnya peserta yang hadir diberikan kesempatan menyampaikan pengalamannya di tengah masyarakat dalam kegiatan P4GN sebagai masukan kepada tim akademis untuk menyiapkan naskah akademis guna rencana Perda.
Ketua harian tim penyusun Naskah Akademik Rancangan Perda ARTIRENA (Aliansi Relawan Perguruan Tinggi Anti Penyalahguna Narkoba Zaenal Arifin sebagai moderator kegiatan dan Joko Purnomo sebagai Kabid P2M BNNP DKI Jakarta secara aktif mengajak peserta yang hadir untuk berkontribusi dalam kegiatan ini.
Sementara di sesi terakhir Kesbangpol DKI Jakarta yang di wakili Ahmad Yala mengatakan kesulitan yang dialami Kesbangpol adalah nomenkelatur anggaran yang sangat kecil. (LEP)