Baca Juga

Daerah (480) Nasional (231) Berita (115) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (16) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Teknologi (3) Peraturan (2) Pilkada 2024 (2) Profile (2) kesehatan (2) Financial (1) herbal (1) opini (1)

Selasa, 01 Desember 2020

Pesan Heru Winarko "Asa Menggapai atas Nama Janji, 35 Tahun Mengabdi"

BY GentaraNews IN


Banyak sekali godaan bagi setiap anggota polisi dalam menjalankan profesinya. Karena itu, sejak awal menjalankan profesi, seorang polisi muda tidak boleh berorientasi mengejar materi. Kebutuhan hidup akan terpenuhi pada waktunya jika seorang polisi menjalankan tugasnya dengan baik. 

"Jangan mengejar materi. Laksanakan tugas dengan baik dan benar," kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN)  Komjen (Pol) Heru Winarko pada peluncuran buku otobiografinya berjudul "Asa Menggapai atas Nama Janji, 35 Tahun Mengabdi" di Gedung BNN, Jakarta, Selasa (1/11/2020). 

Peluncuran buku digelar bertepatan dengan ulang tahunnya  yang ke-58. Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu adalah Kepala BNN ke-5. 

Banyak kegiatan polisi yang bersentuhan langsung dengan pelaku kejahatan yang memiliki uang dan jalur uang. Hanya dengan integritas yang tinggi, seorang polisi bisa mengatasi godaan yang datang silih-berganti. 

Dalam 35 tahun pengabdiannya, Heru pernah bekerja di hampir semua bidang tugas. Ia pernah menjadi penyelidik dan penyidik di sejumlah provinsi, menjadi kapolsek dan kapolda,  bekerja di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), menjadi Deputi Penindakan di KPK, dan kini dipercayakan sebagai Kepala BNN. Semua bidang tugas ini sarat godaan materiil.   

Sewaktu bertugas di Polda Riau sebagai Wakapoltabes Barelang, Heru mendapat banyak godaan dari pelaku illegal logging, illegal mining, dan llegal fishing. Tapi, berkat kepatuhannya pada nilai-nilai moral yang diajarkan orangtua dan agama, demikian Heru, ia bisa mengatasi godaan itu. 

Buku otobiografi dengan tebal 186 halaman ini  menceritakan perjalanan hidup Heru, mulai dari kehidupan bersama orangtua dan empat suadara sekandungnya, pendidikan dasar, menengah, perguruan tinggi, dan karirnya di dinas kepolisian. Dari keluarganya, Heru yang berayah polisi, belajar disiplin, tanggung jawab, musik, dan olahraga. 

Heru mengaku nilai-nilai moral dan ethos kerja yang ditanamkan kedua orangtua  sangat mewarnai perjalanan hidupnya. Ayahnya lama bertugas di Polda Metro Jaya sebelum di Badan Intelijen Negara (BIN). Sedang ibunya adalah pengusaha angkutan darat dan pedagang otomotif.

"Saya akrab dengan Jl Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur. Karena di kawasan itu, ibu saya punya show room mobil," jelas Heru. 

HUT ke-58 Kepala BNN Komjen Pol Heru Winarko bersama istri, putri semata wayang dan cucu Foto: Investor Daily/Primus Dorimulu 

Meski menjadi anak polisi yang biasanya akrab dengan perkelahian, Heru selalu mengutamakan belajar dan memperbanyak sahabat.  Sejumlah teman masa sekolah yang memberikan testimoni mengakui, pria yang gemar musik dan olahraga ini rajin belajar. Tidak heran, selepas SMA, ia melanjutkan pendidikannya Undip, Semarang selain Akpol. 

Nilai-nilai yang ditanamkan orangtua, kata Heru, terbawa hingga ia bertugas sebagai polisi dan berkeluarga. Hanya dalam berkeluarga ada perbedaan. Ayahnya sangat keras dan komunikasi lebih banyak satu arah. 

Anak laki-laki diberikan senjata. "Kalau ada yang macam-macam, tembak saja," pesan sang almarhum  ayah, kenang Heru.

“Dalam hal yang satu ini, kami beda. Dengan anak, saya lebih banyak berdialog,"  ujar Heru. 

Dia mengaku, semua senjatanya sudah diserahkan kepada sejumlah keponakannya yang bekerja sebagai polisi. Pria yang mudah senyum itu dikaruniai putri semata wayang, Masayu Shanaz.

Perjalanan tugas Heru sebagai polisi yang acap berhadapan dengan para penjahat dan harus mengambil keputusan dengan cepat dalam hitungan detik dinilai Aditya Gumay, seniman film dan musik, layak diangkat ke layar lebar. 

"Banyak peristiwa dalam tugas Heru yang menampilkan konflik. Selain itu, prestasi gemilangnya dalam tugas yang sarat kekerasan kontras dengan  pergaulannya dalam kehidupan sehari-hari  yang lembut," papar Aditya dalam sesi bedah buku. 

Keahlian Heru dalam mengidentifikasikan pelaku pembunuhan menarik untuk menjadi cerita di layar lebar. 

"Saya selalu memperhatikan kerlingan mata jenazah untuk mendapatkan petunjuk siapa pelaku pembunuhan," tutur Heru dalam bukunya. 

Pemimpin tidak cukup hanya bermodalkan legalitas, yakni SK, melainkan harus didukung kompetensi dan keterampilan yang memadai. 

"Anak buah akan mengetes kita saat pertama kali bertugas. Kalau kita menguasai lapangan, respek akan tinggi," papar Heru. 

Bagi Komjen Pol (Pur) Ahwil Luthan, kontribusi terbesar Heru pada penanganan narkotika adalah koordinasi dengan kementerian dan berbagai instansi agar penanganan narkotika lebih padu dan efektif. Koordinasi BNN dengan Ditjen Bea Cukai, misalnya, semakin baik. 

Di masa Heru menjadi Kepala BNN, kata Ahwil, budaya  lembaga dibangun. "Baru di tangan Pak Heru, BNN lebih tertata dan memiliki budaya kerja yang baik," aku Kepala BNN pertama yang kini menjadi Ketua Kelompok Ahli BNN. 

Kalangan dekatnya mengakui Heru sebagai pribadi komprehensif. Sebagai polisi, ia sudah menunjukkan profesionalisme. 

"Saya pernah mau lari pulang ke rumah orangtua saat pertama berkeluarga. Karena Heru melarang saya menanyakan soal pekerjaan," ungkap istrinya, Syahria Wijayati. 

Dengan putri samata wayangnya, Heru selalu menunjukkan kasih seorang ayah. Tidak ada gaya polisi dalam mendidik anaknya. 

"Pernah selama enam bulan, Papa membangunkan saya dengan piano agar saya tidak terlambat bekerja," jelas putrinya, Masaru Syahnaz. 

Dalam pergaulan sehari-hari, Heru sama sekali tidak menampakkan diri sebagai seorang polisi, apalagi anggota reserve. Tutur katanya lembut dan selalu mudah menyapa serta merespons sapaan. 

Ia piawai memainkan piano dan menyanyi. "Dengan menerbitkan buku ini,  sama sekali saya tidak bermaksud untuk pamer prestasi. 

Saya hanya ingin bercerita pengalaman saya kepada para polisi muda agar mereka tidak mengejar materi, melainkan mengutamakan tugas," ungkap Heru.




Editor : Gora Kunjana 
gora_kunjana@investor.co.id)

Sumber : https://investor.id/national/pesan-komjen-pol-heru-winarko-bagi-polisi-muda-jangan-mengejar-materi

Peduli Kesehatan Anak Yatim, Laznas BMM Berikan Bantuan Cek Kesehatan Gratis

BY GentaraNews IN


Laznas Baitulmaal Muamalat (BMM) melalui Orphan Kafala Program (OKP) melaksanakan kegiatan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) untuk anak-anak yatim di tengah pandemi Covid-19. (1/12/2020)

Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan mulai tanggal 25 November hingga 15 Desember 2020 mendatang di beberapa titik pembinaan anak yatim yang tersebar di Pidie dan Pidie Jaya, Provinsi Aceh.

Staff Progam Database OKP Pidie, Zikrillah mengatakan, "Kegiatan MCU ini merupakan kegiatan rutin yang setiap tahun dilaksanakan. Biasanya Program MCU ini dilaksanakan di Puskesmas terdekat, namun karena situasi di tengah pandemi, maka kami laksanakan di titik-titik pembinaan anak-anak yatim." Katanya.

Tujuan kegiatan ini adalah dalam rangka menjaga kesehatan dan imunitas kekebalan tubuh para anak yatim binaan OKP BMM di masa pandemi Covid-19. Selain itu, pemeriksaan kesehatan juga diperlukan sebagai langkah untuk mengidentifikasi penyakit sejak dini.

Tak hanya melakukan pemeriksaaan kesehatan, para tenaga kesehatan yang didatangkan dari Dinas Kesehatan setempat juga memberikan edukasi tentang pola hidup sehat bagi anak-anak yatim tersebut selama masa pandemi covid-19. 

Hal ini sangat diperlukan untuk memberikan kesadaran akan bahaya virus tersebut sehingga diharapkan bisa memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Dr. Emma Yulia, salah seorang dokter yang bertugas mengingatkan para anak yatim dan pelaksana lapangan OKP untuk selalu menerapkan Gerakan 3M yaitu Menjaga jarak, Mencuci tangan, dan Memakai masker.

“Anak-anak yatim juga mendapatkan bantuan kebutuhan alat-alat kesehatan seperti sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, roti, dan madu sebagai salah satu cara untuk menjaga imunitas tubuh.

Nantinya hasil rekam medis akan kami sampaikan kepada pihak donatur Islamic Development Bank (IsDB) dan Baitulmaal Muamalat. 

"Bagi mereka yang terdeteksi memiliki penyakit akan berobat dan dana kesehatan akan kami tanggung" tutup Eks Aktifis PII. (LEP)

Senin, 30 November 2020

Gubernur DKI Jakarta Dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Positive Covid-19

BY GentaraNews IN

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terpapar Covid-19 dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terpapar sebelumnya. Virus asal Wuhan, China tersebut mengambil korban orang nomor 1 dan nomor 2 di provinsi DKI Jakarta.

Meski dikonfirmasi positif, Anies akan tetap bekerja memimpin rapat-rapat virtual dan melakukan isolasi mandiri.

Anies menyampaikan, dirinya dinyatakan positif Covid-19 mengacu pada hasil tes usap PCR yang keluar pada Selasa (1/12/2020) dini hari.


Seperti penjelasan Anies dalam videonya. Pada Senin siang (30/11/2020) Anies memang telah melaksanakan tes usap PCR di Balai Kota DKI Jakarta.

Bahkan sebelumnya, pada Rabu (25/11/2020) Anies juga telah melakukan tes usap PCR rutin dan saat itu hasilnya juga negatif.

Seperti diberitakan sebelumnya. Pada hari Minggu (29/11/2020) usai Ahmad Riza Patria dinyatakan positif Covid-19, Anies juga sempat melakukan tes usap antigen dan hasilnya negatif.

Memang beberapa hari sebelumnya, Anies intens bertemu dengan Ahmad Riza Patria untuk rapat berdua. Anies menyebut, saat ini kondisinya dalam keadaan baik dan tanpa gejala.

“Setelah berkonsultasi dan sesuai dengan arahan dokter, saya akan menjalani isolasi mandiri dan mengikuti prosedur pengobatan yang ditetapkan tim medis” kata Anies berdasarkan keterangan yang diterima pada Selasa (1/12/2020) pagi.

Anies mengatakan seluruh kontak erat, baik keluarga maupun staf yang ada di kantor, telah dilakukan tes usap PCR.

“Isolasi mandiri akan saya lakukan di tempat yang terpisah dengan keluarga dan akan saya tinggali sendiri. Sementara keluarga akan tetap di kediaman pribadi,” ujarnya.

Dia juga berharap, agar semua orang yang pernah berinteraksi selama beberapa hari terakhir, untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan seperti isolasi mandiri atau tes usap PCR.

“Bagi siapapun yang pernah bertemu saya dalam beberapa hari terakhir, bisa kontak ke puskesmas terdekat untuk menjalani swab test. Tentu tim tracing dari Dinkes juga akan mendata dan menghubungi kontak erat saya. Seluruh prosedur terkait akan dijalankan,” tambahnya.

Seperti diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19 dan tetap dalam kondisi baik. Sesuai arahan dokter, saat ini Ariza menjalani isolasi mandiri.

“Alhamdulillah, meskipun hasil testing yang dilaksanakan pada Jumat (27/11/2020) kemarin menunjukkan positif Covid-19, namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali,” kata Ariza berdasarkan keterangan dari PPID DKI Jakarta pada Minggu (29/11/2020) malam.

Menurutnya, staf dan seluruh anggota keluarganya sudah menjalani tes usap.
Hal ini sebagaimana prosedur kesehatan yang telah ditetapkan WHO, bahwa bagi setiap pasien terkonfirmasi positif Covid-19 wajib melakukan isolasi mandiri dan tetap dalam pengawasan tenaga kesehatan, baik di level puskesmas hingga rumah sakit.

Diketahui, Wagub Ariza sebelumnya melakukan dua kali tes usap (PCR Test), yaitu pada Kamis (26/11/2020) dengan hasil negatif, dan lalu dilanjutkan tes yang sama pada Jumat (27/11/2020) dengan hasil terkonfirmasi positif. (LEP)

Polisi Amankan Dua Pelaku Tawuran Saat Transaksi Narkoba Di Johar Baru

BY GentaraNews IN


Polsek Metro Johar Baru, Jakarta Pusat, mengamankan dua orang inisial ER dan SA saat tengah melakukan transaksi  narkoba jenis sabu di Johar Baru, Jakarta Pusat. Selain menjadi pengedar, salah satunya terbukti sebagai tersangka kasus tawuran di Jalan Baladewa, Johar Baru beberapa hari sebelumnya.

"Iya benar pelaku tawuran diamankan saat transaksi narkoba," kata Kapolsek Johar Baru, Kompol Supriyadi, SH., MH. Senin (30/11/2020).

"Keduanya ditangkap pada Rabu (25/11) sekitar pukul 02.00 WIB di Jalan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Saat itu keduanya tengah melakukan transaksi narkoba jenis sabu seukuran 0,51 gram," jelas Kompol Supriyadi

"Ada beberapa pemuda berkumpul dan transaksi jual beli narkotika jenis sabu, kemudian ditanggapi oleh tim reskrim, dan sesampainya di tempat yang diinformasikan lalu menemukan beberapa orang yang sedang nongkrong selanjutnya dilakukan penangkapan," ucap Supriyadi.

"Polisi selanjutnya menggeledah para pemuda itu. Selanjutnya didapati dua klip bening narkoba jenis sabu di dalam bungkus rokok," ungkap Kompol Supriyadi

Setelah diinterogasi, ternyata SA membeli barang tersebut dari ER seharga Rp 200 ribu. Kemudian terungkap juga ternyata keduanya merupakan pelaku tawuran di wilayah Jalan Baladewa beberapa hari sebelumnya.

"Ternyata merupakan pelaku tawuran yang beberapa hari sebelumnya terjadi di Jalan Baladewa (Kota Paris) dan pada saat dilakukan penggeledahan ditemukan berupa 2 plastik klip kecil yang berisi masing masing narkotika jenis sabu," ujarnya.

Saat ini kedua pelaku ditahan di Polsek Johar Baru. Atas perbuatannya kedua pelaku dikenakan Pasal 114 ayat 1 subsider Pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. (LEP).

BNNK Tegal Cegah Narkoba Dengan Sosialisasi Dan Tes Urine

BY GentaraNews IN


Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Tegal bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal, sebagai upaya preventif penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,  lakukan kegiatan sosialisasi dan tes urine kepada karyawan salah satu tempat hiburan yang ada di wilayah Kota Tegal pada hari Senin (30/11/2020)

Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai upaya penyekatan ruang gerak sindikat peredaran khususnya pada tempat tempat yang dirasa cukup potensial terjadinya tindak kejahatan narkotika.

"Kami maksimalkan upaya preventif terlebih dahulu, dengan edukasi terkait bahaya narkoba baik dari sisi hukum maupun medis diupayakan bisa mencegah perbuatan perbuatan yang tidak diharapkan, selain itu juga penting membangun komitmen bersama, untuk bersikap menolak penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, Happy yes... Narkoba No," jelas Kepala BNNK Tegal, Sudirman

Untuk menggugah kesadaran, penting sekali dilakukan pendekatan kekeluargaan, semua profesi mempunyai potensi.

"Tempat hiburan memang sangat potensial, bukan berarti semuanya seperti itu, tp besar kemungkinan dimanfaatkan sebagai tempat peredaran dan penyalahgunaan", tegasnya.

"Alhamdulillah hasil dari rangkaian pemeriksaan pupil serta tes urine yang dilakukan tidak ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan narkoba, hasil tes urine pun negatif," pungkasnya. (LEP).





Besar Potensinya Peredaran Narkoba di Denpasar, Polisi Komitmen Tindak Tegas Bandarnya

BY GentaraNews

Jajaran Satuan Reserse Narkoba Polresta Denpasar mendapat penghargaan (reward) dari Lembaga Kajian Kepolisian Indonesia (Lemkapi)


Peredaran narkotika di wilayah Bali masih terus terjadi, bahkan diketahui Bali masih menjadi tempat yang memiliki potensi menggiurkan. Peredarannya yang datang ke Bali tak hanya dari luar wilayah Bali, namun juga beberapa negara lainnya.

Polresta Denpasar selalu berupaya menggagalkan setiap peredaran narkoba dan mengungkap jaringan pengedaran narkoba lokal maupun warga negara asing.

Atas keberhasilan kerja keras itu Polresta Bali dan jajaran, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan dan Kasat Narkoba AKP Mikael Hutabarat menerima reward dari Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) dalam upaya memberantas peredaran narkoba di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Yang diserahkan di Gedung Pesat Gatra Polresta Denpasar. Senin (30/11/2020).

Dalam hal ini, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan mengatakan kepada awak media saat ditemui di Polresta Denpasar, "Denpasar dan Badung bagian selatan dalam peredaran narkoba memang masih menjadi lahan yang menggiurkan bagi para bandar narkoba," katanya

Mengingat lokasi dari dua daerah tersebut, masih sangat digemari dan menjadi tujuan wisata bagi para turis lokal serta asing.

"Ini menjadi tantangan besar bagi kami, untuk memberantas narkoba dan menyelamatkan masyarakat maupun generasi muda dari bahaya narkoba," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

"Potensi di dua wilayah tersebut yang menjadi pantauan hukum Polresta Denpasar, masih terus diawasi agar peredaran narkoba dapat dihentikan," ucap Kaporesta Bali lebih lanjut.

Menjelang tahun baru, upaya atau langkah-langkah untuk mengantisipasi peredaran narkoba menjadi perhatian khusus oleh pihaknya," tambahnya

"Kami akan terus berkomitmen menindak tegas para bandar atau kurir narkoba di wilayah Polresta Denpasar," ucapnya lagi.

"Langkah-langkah pasti ada. Yang pasti kami akan tindak secara hukum bagi pelaku narkoba. Komitmen kami, no narkoba di wilayah Denpasar dan sekitarnya," tegas Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan.

“Bapak Kapolda menegaskan di Bali tidak ada sedikitpun muncul kembali aksi premanisme. Akhir tahun ini utamanya pada libur Natal dan tahun baru kami sudah antisipasi. Salah satu sasarannya adalah peredaran narkoba,” tutur Kombes Jansen Avitus Panjaitan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Lemkapi, Edi Saputra Hasibuan dalam sambutan pemberian penghargaan kepada Polresta Denpasar memberikan tanggapan terkait penghargaan yang diberikan ke Kapolresta Denpasar dan Sat Resnarkoba Polresta Denpasar.

Berdasarkan hasil pemantauan kinerja yang dilakukan Lemkapi, Sat Resnarkoba Polresta Denpasar selama ini bekerja dengan baik. Bahkan beberapa kali berhasil mengungkap kasus narkoba yang melibatkan orang asing dan industri rumahan pembuatan narkoba.

“Sudah 3 bulan ini saya amati banyak sekali penegakan hukum yang dilaksanakan jajaran Satresnarkoba Polresta Denpasar. Ada juga warganegara asing. Saya pernah ikut ke TKP penggerebekan tersangka narkoba di kawasan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan Badung. Saya melihat kesungguhan anggota bekerja,” terang Edi Saputra Hasibuan.

Menurut Edi Saputra Hasibuan, pemberian penghargaan ini dilakukan melalui penilaian khusus, bahkan Lemkapi harus turun langsung ke Polres di seluruh Indonesia.

“Hanya Polresta Denpasar yang dinilai terbaik memberantas peredaran gelap narkoba,” sanjungnya.

Ditegaskannya, pemberian penghargaan itu adalah penyemangat untuk terus berbuat lebih baik lagi. Bukan hanya masalah narkoba tapi juga masalah premanisme sebagaimana komitmen Kapolda Bali.

"Untuk itu, reward yang kami berikan merupakan apresiasi dan rasa bangga kepada Sat Resnarkoba Polresta Denpasar yang telah berupaya melindungi dan menyelamatkan jutaan masyarakat dari bahaya narkoba," tambah Edi Saputra Hasibuan. (LEP)


Polda Sumsel Selamatkan 12,178 Jiwa Anak Bangsa Dari Lahgun Narkoba

BY GentaraNews IN

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Supriadi, MM di ruang kerjanya mengatakan bahwa pada Minggu ke IV, November 2020 Ada 40 Kasus Narkoba yang berhasil diungkap Dit Res narkoba dan polres jajaran Polda Sumsel dengan 52 tersangka dengan Perincian : Bandar Nihil, Pengedar : 48 Orang, dan Pemakai : 7 Orang.

“Sedangkan untuk barang bukti yang anggota kita amankan yakni Sabu yaitu Sabu sebanyak 1612,13 gram, Ganja sebanyak 460,34 gram, dan Ekstasi 1001 1/2 butir,” ujar Kombes Pol Supriadi, Senin (30/11).

Lanjut Kabid Humas, 40 kasus yang berhasil diungkap merupakan akumulasi pengungkapan dari Polres jajaran, dengan rincian sebagaiberikut :
1. Ditresnarkoba, 1 LP, dengan 1 tersangka
2. Polrestabes Palembang, 12 LP, dengan 13 tersangka
3. Polres Banyuasin, 2 LP, dengan 2 tersangka
4. Polres Muba, 2 LP, dengan 2 tersangka
5. Polres OI, 1 LP dengan 1 tersangka.
6. Polres OKI, 3 LP, dengan 3 tersangka
7. P0lres Lahat, 1 LP dengan 5 tersangka
8. Polres Prabumulih, 1 LP, dengan 2 tersangka
9. Polres Pagar Alam, 5 LP, dengan 5 tersangka
10. Polres Muara Enim, 4 LP, dengan 6 tersangka
11. Polres OKU, 1 LP, dengan 1 tersangka
12. Polres OKUS, 1 LP, dengan 1 tersangka
13. Polres OKUT, 2 LP, dengan 6 tersangka.
14. Polres Lubuk Linggau, 1 LP, dengan 1 tersangka
15. Polres Mura, 1 LP, dengan 1 tersangka.
16. Polres Empat Lawang, 1 LP, dengan 1 tersangka
17. Polres Muratara, 1 LP, dengan 1 tersangka.

Kombes Pol Supriadi mengimbau, kepada masyarakat Sumsel agar selalu meningkatkan pengawasan terhadap anak dan keluarga masing-masing dari pengaruh buruk Narkoba, yang tentunya dapat merusak generasi penerus bangsa.

"Dari barang bukti Narkotika yang disita, menurut dia, berarti Dit Res Narkoba Polda Sumsel dan Polres jajaran tersebut telah berhasil menyelamatkan 12,178 Jiwa anak bangsa," pungkasnya. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga