Baca Juga

Daerah (480) Nasional (231) Berita (115) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (16) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Teknologi (3) Peraturan (2) Pilkada 2024 (2) Profile (2) kesehatan (2) Financial (1) herbal (1) opini (1)

Selasa, 09 Juni 2020

Kepala BNNP Malut Jalin Komunikasi Dengan Wartawan Secara Virtual Meeting

BY GentaraNews IN


Menjalin komunikasi dengan insan pers dari media cetak, elektroneik maupun online di Maluku Utara dilakukan kepala BNNP Malut Kombes Pol. M. Arief Ramdhani, SIK dengan melakukan silaturahmi bersama media secara _virtual meeting_ memakai aplikasi _Zoom Meeting Cloud._ Sejumlah 15 media lokal maupun kontributor Nasional ikut serta dalam pertemuan daring ini yang dilaksnakan pada Selasa, 09 Juni 2020 Pukul 10.00 WIT.

Dalam sapaanya kepada Para awak Media, kepala BNNP Malut menyampaikan Peran Media sangat penting dalam pelaksanaan program P4GN di Maluku Utara untuk dirinya berharap dimasa kepemimpinannya akan tetap bersinergi dengan media di Provinsi Maluku Utara dengan komunikasi yang efektif utamanya terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap Narkoba.

Para awak media berharap kepada BNNP Maluku untuk melibatkan para kuli tinta sebagai mata dan telinganya BNNP Mulut dalam aksi P4GN.

Dalam kesempatan daring ini juga para awak media diberikan kesempatan menyampaikan pendapat atau masukan, dan beberapa hal penting yang dibahas bersama kepala BNNP Malut adalah : Penanganan Narkoba di Maluku Utara memerlukan Strategi khusus dengan melihat kondisi geografis Maluku utara yakni kepulauan dan dikelilingi laut serta banyaknya jalur tikus serta pelabuhan semut. Selain itu BNNP Malut melakukan langkah strategis melalui pemetaan jaringan dengan memanfaatkanTeknologi Komunikasi dan Informasi serta mengoptimalkan kerja sama dan sinergitas dengan instansi tekait dalam menjawab tantangan dimaksud.

Ketika disinggung terkait uji Narkotika untuk calon kepala daerah Kabupaten Kota, Didampingi Kabag Umum, Drs. Fatahillah Syukur, M.Si, disampaikan BNNP Malut tetap konsisten secara integritas sesuai SOP yang telah ditetapkan, dan jika ada pembaruan SOP Dari BNN RI akan disesuaikan.

Para awak media menyarankan kepada BNNP Malut akan adanya virtual meeting berkelanjutan dengan durasi yang lebih panjang.




MoU Tentang Upaya P4GN dan Perlindungan Terhadap Pekerja Migran Indonesia Ditandatangani Antara BNN RI dan BP2MI

BY GentaraNews IN

Pekerja migran Indonesia merupakan kelompok paling rentan yang diicar dan diperdaya oleh para bandar internasional. Hal tersebut terbukti dari adanya beberapa kasus narkotika jaringan internasional yang diketahui melibatkan pekerja migran Indonesia, baik dalam penyelundupan narkotika ke Indonesia, TPPU pada kasus peredaran gelap narkotika, maupun penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh para pekerja migran Indonesia itu sendiri.

Menyikapi hal tersebut, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) yang dulunya dikenal dengan BNP2TKI telah sepakat untuk mengikat kerja sama. Pengukuhan kerjasama ini dilakukan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang diwakili oleh Kepala BNN RI Drs. Heru Winarko, SH dan Kepala BP2MI, Bapak Benny Rhamdani dengan didampingi sejumlah pejabat eselon I dan II dari kedua instansi, Rabu (08/07/20).

Kegiatan penandatanganan MoU tersebut berlangsung di Kantor BP2MI Jl. MT Haryono Jakarta, dimana dalam MoU tersebut kedua lembaga negara ini menyepakati beberapa hal terkait bidang tugasnya, antara lain penyebarluasan informasi P4GN, pelaksanaan pengawasan bersama tenaga kerja Indonesia, peningkatan peran serta BP2MI dalam kegiatan anti narkotika, deteksi dini terhadap penyalahgunaan narkotika, pertukaran data dan informasi, serta penanfaatan sumber daya dari kedua belah pihak.

“BP2MI dan BNN RI akan bergandengan tangan bersama untuk memerangi sindikat dalam bentuk kerja-kerja kolaboratif,” ungkap Benny Rhamdani dalam sambutannya.

Kerja sama ini pun dinilai penting karena BP2MI merupakan lembaga yang memiliki tugas dan kewenangan dalam memberikan pelayanan, mengkoordinasikan, dan melakukan pengawasan terhadap para pekerja migran Indonesia.

“Saya lihat di luar negeri seperti di Negara Taiwan, banyak pekerja Indonesia yang terpapar narkoba, saya harap BNN RI dan BP2MI dapat bekerjasama dalam berbagai pelatihan/training dan memasukan materi Upaya P4GN di dalam modul-modul pelatihan,” ujar Kepala BNN RI.

Adanya sinergitas antara BNN RI dan BP2MI tersebut diharapkan akan terus menguat untuk menjaga seluruh pekerja migran yang merupakan warga negara Indonesia dan anak bangsa dari bahaya penyalahgunaan maupun peredaran narkotika. (LEP)








Sumber : Biro Humas dan Protokol BNN RI

Senin, 08 Juni 2020

Penyalahgunaan Narkoba di Aceh Saat Ini, Peringkat 6 Nasional.

BY GentaraNews


Kasus penyalahgunaan narkoba di Provinsi Aceh mengalami ledakan, dimana saat ini Aceh berada di peringkat ke enam secara nasional terkait prevalensi jumlah penyalahgunaan narkoba yang mencapai 82 ribu lebih atau 2,8 persen dari jumlah penduduk Aceh.

Data itu diungkap Kepala BNN Provinsi Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi, saat membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Pegiat Antinarkoba Instansi Pemerintah yang memfokuskan pembahasan mengenai pelaksanaan Inpres Nomor 02 Tahun 2020, tentang Rencana Aksi Nasional, Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (RAN-P4GN) di Indonesia, Senin (8/6/2020).

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker, menyediakan hand sanitizer dan jaga jarak.

Brigjen Pol Heru menjelaskan, Inpres Nomor 02 Tahun 2020 ini merupakan landasan seluruh Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah, dalam hal ini Pemerintah Provinsi Aceh dan kabupaten/kota se-Aceh untuk menjalankan RAN P4GN.

Di mana program P4GN dimasukkan ke dalam Program di Instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah yang nanti disinergikan dengan Program BNN.

"Kepada OPD yang hadir hari ini tolong sampaikan ke pimpinan, untuk masing-masing Dinas untuk disusun Program RAN P4GN ini. Dimana nanti didukung anggarannya" tegas Brigjen Heru, didampingi Kabid P2M BNNP Aceh, Masduki SH MH.

Maka dari itu, terangnya harapan bersama melalui pelaksanaan Inpres Nomor 02 Tahun 2020 itu angka prevalensi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di Provinsi Aceh dapat ditekan.

Di hadapan 30 peserta yang terdiri dari 15 instansi pemerintah, Brigjen Pol Heru menegaskan di Indonesia yang meninggal karena narkoba sebanyak 30 orang.

"Itu sebabnya kita perlu membentuk atau memperbanyak pegiat antinarkoba di setiap instansi pemerintah, pendidikan, gampong dan di berbagai tempat atau daerah," pungkas kepala BNN Aceh, Brigjen Pol Drs Heru Pranoto MSi.


Pasutri Jadi Bandar Narkoba

BY GentaraNews IN


Suami istri yang diringkus polisi. Keduanya ketahuan menjalani 'bisnis' di sebuah hotel mewah selama 7 hari. Pasangan suami istri di Tasikmalaya ternyata bekerjasama menjadi bandar narkoba.

Hingga akhirnya 'petualangan' mereka berakhir sudah.

Kronologi penangkapan!

Suami istri bandar narkoba ditangkap polisi di hotel mewah, sudah menginap seminggu dan ketahuan karena membuat gempar ketika bertengkar.

Kedua pelaku ditangkap oleh pihak kepolisian pada Senin 8 Juni 2020.

Mereka ditangkap di sebuah hotel mewah di kawasan Cipedes, Tasikmalaya.

Dikabarkan, keduanya melakukan pesta sabu di malam sebelum ditangkap.

Menurut Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya Kota AKP Yaser Arafat, penangkapan tersebut berawal dari laporan para pegawai hotel yang mendengar keributan di kamar suami istri berinisial FR (40) dan KR 32) tersebut.

"Saat dilakukan pemeriksaan mereka ternyata mengaku habis pesta sabu.

Saat digeledah di tasnya, terdapat sabu yang sebagian telah berbentuk paket," katanya kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Selain paket sabu, polisi mengamankan sejumlah bukti, antara lain catatan pesanan sabu, buku tabungan, handphone, timbangan digital, dan alat hisap bong.

Tak hanya itu, saat diperiksa intensif, pelaku mengaku sering mengedarkan sabu di wilayah Tasikmalaya dengan modus tempel.

"Saat dilakukan pemeriksaan mereka ternyata mengaku habis pesta sabu.

Saat digeledah di tasnya, terdapat sabu yang sebagian telah berbentuk paket," katanya kepada wartawan, Senin (8/6/2020).

Selain paket sabu, polisi mengamankan sejumlah bukti, antara lain catatan pesanan sabu, buku tabungan, handphone, timbangan digital, dan alat hisap bong.

Tak hanya itu, saat diperiksa intensif, pelaku mengaku sering mengedarkan sabu di wilayah Tasikmalaya dengan modus tempel.

Sudah menginap 7 malam

Menurut kesaksian para pegawai hotel, Yaser mengatakan, kedua pelaku telah menginap di hotel tersebut selama 7 hari 7 malam.

"Mereka mengaku meningap di hotel mewah tersebut sudah 7 hari 7 malam. Selama ini kedua pelaku mengatur pesanan di kamar hotel tersebut," pungkasnya.

Lalu, pada malam terakhir, para pegawai hotel dibuah gempar setelah mendengar kedua pelaku bertengkar di dalam kamar.

Para pegawai bahkan mendengar jeritan perempuan seperti akan bunuh diri.

Merasa khawatir dan membuat tamu hotel lainnya panik, pegawai hotel pun menelepon polisi.

"Kami awalnya khawatir setelah melihat istrinya teriak-teriak histeris seperti hendak bunuh diri di lantai dua kamarnya.

Perempuannya seperti hendak loncat berdiri di pagar lantai dua.

Kami pun lapor polisi langsung," jelas salah seorang pegawai hotel yang namanya enggan disebutkan, Senin (8/6/2020) malam.

Saat ini, suami istri tersebut telah diamankan dan menjalani pemeriksaan intesif di Mapolres Tasikmalaya.

Sabtu, 06 Juni 2020

Helikopter MI-17 Milik TNI AD Jatuh

BY GentaraNews IN

Telah Terjadi Kecelakaan Jatuh-nya Helikopter MI-17 Milik TNI AD Dengan Nomor Registrasi HA 5141. Sabtu (6/6/2020)

Helikopter tersebut sedang melaksanakan misi latihan terbang di Pusat Pendidikan Penerbang AD, Semarang, Jawa Tengah, sebagai bagian dari program Pendidikan Calon Perwira Penerbang 1.

Helikopter dinyatakan dalam kondisi baik sebel

um terbang, karena saat dilaksanakan Pre-flight Check tidak ditemukan hal-hal menonjol. Selain itu, misi latihan terbang endurance pertama (sebelum misi ke-2) juga berjalan dengan aman.

Sekitar jam 12.35 siang tadi, Helikopter ini melaksanakan misi latihan terbang endurance kedua dengan materi terbang Tactical Manuver.

Dan sekitar jam 13.40 siang tadi, Helikopter MI-17 ini jatuh di Kaliwungu, Kec. Kendal, Jawa Tengah.

Setelah jatuh, Helikopter MI-17 ini terbakar dan menyebabkan 4 orang crew meninggal dunia, sementara 5 lain-nya luka-luka. Korban luka-luka saat ini sudah eievakuasi ke Rumah Sakit terdekat.

Penyebab jatuh-nya Helikopter MI-17 TNI AD masih dalam proses investigasi.

Korban jatuh-nya Helikopter MI-17 TNI AD adalah sbb :

1. Kapten Cpn Kadek (MD)
2. Kapten Cpn Fredi (MD)
3. Kapten Cpn Y Hendro (MD)
4. Lettu Cpn Wisnu (MD)
5. Lettu Cpn Vira Yudha
6. Praka Nanang
7. Praka Rofiq
8. Praka Supriyanto
9. Praka Andi


Sumber :
Brigjen TNI Nefra Firdaus
Kepala Dinas Penerangan TNI AD

Kisah Penaklukan Wanita Beracun Kelamin

BY GentaraNews IN


TIDAK tahu persis apakah Putrou Neng selincah Shang Kuang Lin Fung, itu aktris dalam film-film silat dari Taiwan. Tapi bagi seantero penduduk Aceh - terutama di kampung Blang Pulo, Aceh Utara. Pendekar wanita dengan sebutan Panglima Putrou Neng ini cukup terkenal. 

Di samping mempunyai cerita yang bukan main dan lain dari yang lain. Nama aslinya: Nian Niko Kian Khi. Pendekar wanita asal Tiongkok ini bersama 2.000 orang pasukannya berlayar menuju selatan. Berlabuhlah dia kemudian di pesisir timur Aceh. Berhasil menaklukkan beberapa daerah di tepi pantai, Kian Khi akhirnya menguasai kerajaan Lamuri di Aceh Besar dari tahun 1050 -1069. Daerah kekuasaannya semakin besar, Kian Khi akhirnya menetap di Blang Pulo dan membuat basis pertahanannya di Blang Lancang. 

Tempat terakhir ini kini terkenal sebagai proyek LNG. Itu Janda Muda Dikabarkan pula ketika Putrou Neng menginginkan daerah kekuasaan yang lebih luas lagi lalu menyerbu kerajaan Peureulak di Aceh Timur, kali ini ia terpaksa harus menundukkan kepalanya pada Panglima Syeh Abdullah Kan'an. Kemudian Syeh yang baik hati itu mengajak damai si pendekar wanita tersebut. Dari panglima Peureulak inilah kemudian Kian Khi diberi gelar Panglima Putrou Neng. Dia kemudian menetap di Blang Pulo. Hidup tenang dan lebih jinak. Karena dia rupawan, tidaklah heran jika begitu banyak putera Aceh tergila-gila padanya. 

Sadar bahwa dia cantik, Putrou Neng mengajukan beberapa syarat berat. Bahwa siapa-siapa yang ingin memperisterinya, harus membawa mas kawin seguci besar. Syarat ini rupanya bukan jadi halangan bagi pemuda Aceh saat itu, terutama kaum bangsawannya. Kabarnya banyak yang berlomba untuk mempersuntingnya. Dari sekian banyak yang antri, yang beruntung adalah seorang pemuda tampan. Meurah Johan namanya, putera Raja Adi Gaunali dari kerajaan Lingga, Aceh Tengah. Tanggal dan pesta besar pun ditetapkan harinya. 

Alkisah, Meurah Johan yang disangka bernasib untung, tertimpa nasib buntung. Ketika dia akan mengecap manisnya malam pengantin, kesialan telah melandanya. Keesokan hari. orang banyak gempar. Meurah Johan kedapatan kaku tubuhnya sudah, di atas pelaminan pengantin. Kematiannya cukup misterius dan mereka yang memandikan tubuh Meurah Johan mendapatkan bahwa kemaluan Meurah Johan jadi kebiru-biruan. 

Mungkin karena saat itu belum ada cara bedah mayat, Meurah Johan dikuburkan secara besar-besaran, sama seperti sehari dia dikukuhkan jadi suami Pitrou Neng. Bisik-bisik tentang kematian Meurah Johan segera lenyap, ketika mata orang banyak dialihkan ke si janda muda, Putrou Neng. Begitu ada lamaran yang berkenan di hatinya, tentu dengan syarat yang harus dipenuhi, menikahlah Putrou Neng. Kasus seperti Meurah Johan segera terulang lagi: pengantin laki meninggal di tempat tidur pengantin dan itunya tetap berwarna kebiru-biruan. Anehnya, toh banyak pemuda yang tidak kapok. 

Mungkin Putrou Neng cantik sekali, atau dia punya aji-aji untuk menaklukkan hati lelaki atau mungkin pula Aceh - waktu itu -- kekurangan orang cantik. Pokoknya, dikabarkan bahwa jumlah pemuda (kebanyakan anak Raja) sudah mencapai 99 orang. Singkit cerita, majulah pemuda yang ke-100 . Dia adalah seorang syeh asal Gujarat, India. Syeh Hudam, demikianlah namanya, berhasil mempersunting Putrou Neng. Artinya syeh bisa hidup terus dan tidak mengalami kematian seperti 99 suami semalam sang pendekar wanita. 

Apa gerangan rahasia manjur dari Syeh Hudam? upanya dia telah menyelidiki kasus demi kasus pemuda yang menikahi Putrou Neng. Dengan kepala dingin (dan nafsu tetap di dada), Syeh Hudam pasang kupihg sambil tanam mata-mata untuk menyelidiki cerita rakyat yang tinggal di sekitar puri sang janda yang berbisik bahwa Putrou Neng di rambut alat vitalnya memelihara kalajengking. Pantaslah! Karuan saja, 99 orang pemuda yang kena sengat alat vitalnya jadi meninggal. Dan Syeh Hudam yang berkepala dingin dan bisa mengatur siasat mempunyai akal.

Ibu jarinya dia beri minyak anti bisa. Pendek cerita, sang kalajengking yang melekat di jempol Syeh Hudam mendapatkan ajalnya. Syeh dari Gujarat ini selamat dan hidup terus. Malam-malam yang aman dan nyaman ada di tangan Syeh Hudam. Kabarnya, kalajengking ini adalah binatang piaraan Putrou Neng, agar sewaktu-waktu dia kalah, kalau hendak diperkosa, lawannya akan meninggal di arena ranjang kenikmatan. Biarpun si lawan menang di medan peperangan. 

Taktik lain untuk mengalahkan musuh-musuh Kian Khi. Anehnya, begitu kalajengkingnya meninggal, Putrou Neng jadi wanita yang sakit-sakitan. Usia yang sudah tua? Entahlah. Pendek kata, isteri Syeh Hudam akhirnya meninggal tanpa mendapatkan turunan. Kuburannya kini masih ada. 

Di Blang Lancang, di desa Blang Pulo, di tepi jalan masuk proyek LNG kini. Orang daerah itu menatakan bahwa kuburan lain yang turut meramaikan nisan puteri Cina ialah suaminya yang berjumlah 99 orang. Kuburan Syeh Hudam sendiri hingga kini masih ada. Dia tidak dikuburkan di dekat Putrou Neng. Tapi di sebuah bukit di Blang Pulo. 


BY GentaraNews IN


Sebanyak 41 narapidana (napi) kasus narkoba dipindahkan ke lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Pulau Nuskambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (5/6/2020).

Dirjen Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Irjen Pol Reynhard Saut Poltak Silitonga mengatakan, 10 di antaranya merupakan terpidana hukuman mati dan 11 terpidana seumur hidup.

"Mereka kami pindahkan ke Lapas Kelas I Batu dan Lapas Kelas II Karanganyar. Ini adalah bandar-bandar besar dengan hukuman mati dan seumur hidup," kata Reynhard saat konferensi pers di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jumat pagi.

Reynhard menjelaskan, 41 napi tersebut berasal dari berbagai lapas, yaitu dari Lapas Kelas I Cipinang sebanyak 21 napi, Rutan Kelas I Salemba (7 napi), Lapas Narkotika Kelas II Jakarta (3 napi).

Kemudian Lapas Kelas I Tangerang (4 napi),Lapas Kelas II Cilegon (1 napi), Lapas Kelas 3 Pemuda Tangerang (4 napi) dan Lapas Kelas III Serang (1).

"Adapun perjalanannya semalam kami ambil dari lapas, kira-kira pukul 2300 WIB atau 24.00 WIB berangkat. Tadi pagi sampai dan seterusnya kami tempatkan di Lapas Batu dan Karanganyar," ujar Reynhard.

Pemindahan tersebut mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian. Pemindahan napi juga dengan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19).

Seperti diketahui, Lapas Kelas I Batu dan Kelas II Karanganyar menerapkan sistem super maximum security. Setiap napi menghuni satu sel atau one man one cell.




Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga