Baca Juga

Daerah (480) Nasional (231) Berita (115) Internasional (34) education (26) news (26) Berita Gema Nusantara (24) Nasiona (16) Duit (15) Tentang Narkoba (6) Gema (4) video (4) Teknologi (3) Peraturan (2) Pilkada 2024 (2) Profile (2) kesehatan (2) Financial (1) herbal (1) opini (1)

Rabu, 05 Januari 2022

Kendala Terbesar Ungkap Narkoba di Tarakan Sampai Ke Bandar, Jaringan Terputus

BY GentaraNews IN



Tarakan - Polres Tarakan, Polda Kaltara bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltara dan BNN Kota Tarakan dalam pengungkapan kasus tindak pidana narkoba jenis sabu dimana berkesimpulan sementara bahwa sebagian besar terkendala masalah jaringan terputus, dimana pengungkapan tidak bisa sampai ke bandar karena para kurir dan pengedar tidak kenal dengan bandar dan komunikasi hanya melalui jaringan telekomunikasi.

Dalam pembayaran honor para kurir juga tidak dilakukan langsung dari rekening bank pemilik sabu atau bandarnya, melainkan menggunakan cara lain untuk menyembunyikan identitas bandarnya.

Kasat Resnarkoba Polres Tarakan Ipda Dien F Romadhoni menuturkan, para kurir ini diarahkan datang ke satu lokasi untuk transaksi narkotika.

Namun antara kurir pertama hingga kurir terakhir, tidak pernah bertemu dan hanya saling titip atau disimpan di tempat yang disepakati bersama.

“Disuruh ke satu tempat, diarahkan dan ada sudah barangnya dibungkus apa dan di mana. Tapi, tidak bertemu orangnya,” ujarnya Rabu (4/1/2022).

Modus cara pembayaran, bukan via transfer antar bank, melainkan menggunakan jasa pembayaran, loket pembayaran atau konter pengiriman uang yang ada di pinggir jalan. Sehingga, tidak diketahui siapa pengirim uang.

“Pengirim dan penerima uang tidak terlihat. Cuma dikasih resi pengiriman saja kalau uangnya sudah terkirim,” bebernya.

Konter pembayaran ini, kata dia, biasanya tidak bisa membuka siapa penerimanya dan alamatnya di mana.

Bahkan pengirim uang juga bisa tidak menyebutkan identitasnya kepada pihak konter yang mengirimkan uang.

Hal ini yang membuat penyidik kesulitan menyelidiki siapa pengirim uang kepada kurir.

Berbeda halnya jika pengiriman dilakukan via rekening bank atau antar mesin ATM bisa diketahui identitas pengirim melalui identitas pemilik rekening pengirim dan penerima yang ada di bank.

“Kalau via konter di pinggir jalan itu, siapa, alamatnya di mana atau hal lainnya tidak diketahui kan. Para pelaku ini pintar, mencari cara supaya terputus dan tidak bisa terdeteksi sumbernya. Di kota besar pun caranya lebih canggih lagi daripada di Tarakan,” kata dia.

Kerja sama para pemilik konter pembayaran sangat dibutuhkan. Minimal meminta identitas dan alamat pengirim hingga kontak telepon dan menyimpannya dalam buku catatan pengiriman.

Sehingga, saat dilakukan penyelidikan kepolisian terkait pengiriman uang di konter tersebut, pemiliknya bisa menunjukkan data yang diminta untuk memudahkan proses penyidikan.

Para pelaku pengedar sabu ini bisa lebih pintar dari Polisi. Menurutnya diperlukan cyber crime yang benar-benar fokus pada penelusuran komunikasi menggunakan teknologi informasi. Dimana diperlukan juga sarana dan prasarana yang mendukung pengumpulan informasi dan pengejaran pelaku. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga