Baca Juga

Minggu, 03 Januari 2021

Jadwal Vaksinasi Covid-19 Nasional Dimulai Pertengahan Januari 2021

BY GentaraNews IN

Untuk segera menghentikan penyebaran voris Corona, pemerintah menjadwalkan program vaksinasi Covid-19. Program vaksinasi Covid-19 ditargetkan berlangsung selama 15 bulan mulai dari Januari 2021 hingga Maret 2022. 

Dikutip dari laman @kemenkesRI, juru bicara Vaksin COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, Dalam Konfrensi persnya, “Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air akan dimulai pada minggu kedua atau pertengahan bulan Januari 2021”. Minggu (3/1/2020). 

“Kami rasanya cukup optimistis bisa sesuai dengan jadwal atau penjajakan yang sudah disusun bahwa vaksinasi bisa dimulai minggu kedua atau ketiga Januari 2021,” kata Siti Nadia 

“Secara total, kita membutuhkan waktu 15 bulan, mulai Januari 2021 hingga Maret 2022. Untuk menuntaskan program vaksinasi COVID-19 di 34 provinsi dan mencapai total populasi sebesar 181,5 juta orang,” katanya pada Konferensi Pers secara daring pada Minggu 3 Januari 2021. 

Pelaksanaan vaksinasi selama 15 bulan akan berlangsung dalam 2 periode, yakni Periode 1 berlangsung dari Januari hingga April 2021 dengan memprioritaskan 1,3 juta tenaga kesehatan dan 17,4 juta petugas publik yang ada di 34 provinsi. 

Periode 2 berlangsung selama 11 bulan, yaitu dari April 2021 hingga Maret 2022 untuk menjangkau jumlah masyarakat hingga 181,5 juta orang. 

“Hal ini sekaligus mengklarifikasi pemberitaan yang muncul sebelumnya bahwa dibutuhkan waktu 3,5 tahun untuk merampungkan vaksinasi di Indonesia,” tegasnya. 

Lebih lanjut, dr Siti Nadia Tarmidzi menjelaskan yang dimaksud 3,5 tahun itu adalah proyeksi penyelesaian vaksinasi untuk seluruh dunia, bukan untuk Indonesia. 

Sebelum dan saat proses vaksinasi berlangsung, pemerintah tetap mendorong seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. 

Siti Nadia mengatakan, ada sejumlah masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk diberikan vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. 

Pertama, adalah tenaga kesehatan atau nakes yang akan menjadi prioritas utama. 

Siti Nadia mengatakan pihaknya optimistis jadwal pemberian vaksin tak akan molor dari jadwal yang sudah ditentukan. 

“Kami rasanya cukup optimistis bisa sesuai dengan jadwal atau penjajakan yang sudah disusun bahwa vaksinasi bisa dimulai minggu kedua atau ketiga Januari 2021,” kata Siti Nadia dalam konferensi persnya pada Minggu (3/1/2020). 

Siti Nadia mengatakan, ada sejumlah masyarakat yang akan menjadi prioritas untuk diberikan vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. 

Jadwal vaksinasi Covid-19 yang akan dimulai pada pertengahan bulan Januari 2021 dan dibagi menjadi dua periode. Tenaga kesehatan dan lansia jadi prioritas. 

Pertama, adalah tenaga kesehatan atau nakes yang akan menjadi prioritas utama. Kedua, petugas Publik. Ketiga, orang tua yang sudah lanjut usia atau lansia. 

Nadia mengaku optimistis karena melihat perkembangan uji klinis di Turki dan Brazil yang menunjukkan hasil yang cukup baik 

Selain itu, uji klinis yang dilakukan oleh Universitas Padjajaran juga berjalan positif, sehingga dirinya meyakini jadwal vaksinasi tidak akan molor. 

Vaksin yang telah siap digunakan akan disalurkan ke 13.000 puskesmas, sekitar 2.500 rumah sakit, dan 49 kantor kesehatan Pelabuhan. (LEP) 

Pemerintah juga telah memiliki 30 ribu vaksinator yang siap melaksanakan vaksinasi. "Kami cukup optimistis menyediakan dan melaksanakan vaksinasi dalam 15 bulan," tutup dr. Nadia. 

Dikutip dari twitter KPCPEN @lawancovid19_id, untuk melaksanakan program vaksinasi tersebut, pemerintah menyiapkan 3 juta dosis vaksin dari Sinovac. 

Selain itu juga kerja sama dengan AstraZeneca dan Novavax untuk mendatangkan vaksin Covid-19 ke Tanah Air. 

Sementara itu, Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU mengatakan, vaksinasi Covid-19 akan rampung dalam 15 bulan atau selesai pada Maret 2022 mendatang. 

Pihaknya menargetkan penerima vaksin sampai periode tersebut bisa mencapai 181,5 juta orang 

Dia menjelaskan program vaksinasi Covid-19 ini akan dibagi menjadi dua periode 

Periode pertama akan dilakukan pada Januari hingga April 2021. 

Selama periode tahap pertama, akan diberikan kepada 1,3 juta tenaga kesehatan yang tersebar di 34 provinsi. 

Lalu, vaksin Covid-19 juga akan diberikan kepada 17,4 juta petugas publik. 

Jika vaksin tersebut terbukti aman, maka akan dilanjutkan dengan memberikan kepada kelompok lansia. 

"Tahap selanjutnya adalah masyarakat lansia di atas 60 tahun yang jumlahnya sekitar 21,5 juta," ujar Budi Gunadi Sadikin. 

Selanjutnya, untuk periode kedua, vaksinasi akan dilakukan pada April 2021 hingga Maret 2022. Selama periode itu, akan diberikan kepada masyarakat rentan di daerah dengan risiko penularan tinggi sebanyak 63,9 juta orang. 

Terakhir, vaksin disuntikkan kepada masyarakat umum dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin. 

Targetnya akan ada 77,4 juta orang yang menerima vaksin gratis tersebut. 

Mentri Kesehatan menargetkan, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan terhadap 67 sampai 70 persen penduduk atau sekitar 181 juta orang. 

Hal tersebut dilakukan untuk memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok terhadap virus corona. 

Untuk mencapai target herd immunity, pemerintah menyiapkan 426 juta dosis vaksin untuk 181 juta penduduk itu. 

Ini sebagaimana sesuai dengan standar Badan Kesehatan Dunia (WHO), setiap penduduk akan mengikuti dua kali penyuntikan atau dua dosis vaksin. (LEP)

Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga