Gaya hidup yang memicu pekerja dapat mengkonsumsi narkoba. Hal ini berkaitan degan tingkat stres yang tinggi dan tekanan kerja didukung kemampuan finansial sehingga begitu mudah untuk bisa mendapatkan pasokan narkoba sebagai tempat pelarian.
Kepala BNNK Tegal, Sudirman, S.Ag., M.Si, memberikan pemahaman tentang pentingnya pencegahan narkoba dan dampak negatif penyalahgunaannya kepada peserta kegiatan pembekalan kewirausahaan melalui pelatihan keterampilan tenaga kerja mandiri yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tegal. Selasa (17/11/2020).
Kegiatan ini merupakan upaya untuk menekan prevalensi angka penyalahgunaan narkoba khususnya pada kalangan pekerja.
"Angka penyalahgunaan narkoba di kalangan pekerja sangat tinggi, mencapai 50,34 persen, oleh karenanya perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk menanggulanginya baik oleh pemberi kerja maupun para pekerja itu sendiri". Jelas Sudirman
Tentunya ketika terjadi penyalahgunaan narkoba akan mengurangi produktifitas pekerja dan akan berdampak kepada kerugian, dan disitu jelas siapa penerima manfaatnya, imbuh Sudirman
Sebagai upaya preventif, pemerintah juga melakukan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah yang dituangkan dalam Inpres Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional ( RAN) Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
Dimana poin pentingnya adalah terkait penyediaan dan penyebaran informasi tentang pencegahan bahaya narkotika dan prekursor narkotika kepada para pekerja, pemberlakuan tes urin dan pembentukan satgas atau relawan anti narkotika dan prekursor narkotika di lingkungan kerja.
"Jika seorang suami menggunakan narkoba, maka istri dan anak2 nya akan menggunakan narkoba. Artinya jika orang tua tidak bisa menjadi teladan, maka anak akan meniru," Pungkas Sudirman. (LEP)