Baca Juga

Selasa, 08 Desember 2020

Usai Lapas Slawi, Lapas Tegal pun lakukan tes urine

BY GentaraNews IN

Tegal-Dalam rangka upaya preventif pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sekaligus diteksi dini terhadap infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) di lingkungan lapas.

Sedikitnya 30 warga binaan dan 10 pegawai Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Kota Tegal menjalani pemeriksaan tes urine dan tes HIV/ AIDS oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal dan Dinas Kesehatan ( Dinkes ) Kota Tegal. Selasa (8/12/2020).

Hadir pada pelaksanaan kegiatan tersebut, Kepala Lapas, Sambiyono, Bc.IP.,S.H, Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari, Sp.KK., MM.,MH. Dan Kepala BNNK Tegal, Sudirman, S.Ag., M.Si

"Kami berharap kegiatan ini bisa rutin dilaksanakan, karena penting dalam mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba khususnya di dalam lapas", ujar Sudirman

"Kami yakini, Lapas juga sudah sangat ketat dalam mengantisipasi permasalahan ini, akan tetapi memang penting untuk dilakukan monitoring secara berkala guna mengetahui kondisi dan mengantisipasi adanya pelanggaran ataupun tindakan yang melanggar hukum," Imbuhnya.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh BNNK Tegal dan Dinkes, sinergitas ini penting, ke depan kami harapkan hubungan baik ini semakin meningkat yang ditunjang dengan kegiatan kegiatan positif dan berkesinambungan," sambung Sambiyono

Senada dengan itu, dr. Prima menuturkan, narkoba sangat erat kaitannya dengan HIV, selain hubungan intim yang tidak aman, penggunaan jarum suntik secara bergantian pun beresiko tinggi terhadap penularan infeksi HIV.

Sebelumnya BNNK Tegal juga melakukan kegiatan yang sama di Lapas Kelas IIB Slawi dengan hasil negatif.

"Dan yang sekarang, Alhamdulillah hasil yang kami dapatkanpun dari pemeriksaan ini negatif, atau tidak ditemukan adanya indikasi penyalahgunaan narkoba, dan dari Dinkes untuk pemeriksaan HIV pun negatif," pungkas Sudirman. (LEP).










Senin, 07 Desember 2020

POK DIPA, Penghematan Anggaran Jadi Tantangan BNN Menanggulangi Kejahatan Narkotika

BY GentaraNews IN


Jakarta – Penyerahan dokumen Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (POK DIPA) ini merupakan bagian dari rangkaian proses penyusunan anggaran BNN TA. 2021 sekaligus awal dari periode pelaksanaan tahun anggaran.

Hal tersebut disampaikan Kepala BNN, Drs. Heru Winarko dalam sambutannya pada kegiatan Penyerahan POK DIPA Badan Narkotika Nasional Tahun 2021 di Lingkungan Satuan Kerja Pusat di Ruang Muhammad Hatta Lantai 7, Gedung BNN, Jakarta, Senin (7/12).

“Penyerahan dokumen TA. 2021 oleh Bapak Presiden kepada para menteri, pimpinan lembaga negara dan guberbur pada tanggal 25 November 2020 lalu dilakukan secara langsung di istana/offline dan sebagian lainnya secara online”, imbuh Kepala BNN.

Ia juga menambahkan, anggaran BNN pada Tahun 2021 adalah sebesar Rp1.689.992.511.000,- (Satu Triliun Enam Ratus Delapan Puluh Sembilan Miliar Sembilan Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Lima Ratus Sebelas Ribu Rupiah) atau lebih rendah Rp72.757.509.000,- (Tujuh Puluh Dua Miliar Tujuh Ratus Lima Puluh Tujuh Juta Lima Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Sembilan Ribu Rupiah) dibanding anggaran tahun 2020 sebelum adanya kebijakan penghematan, sedangkan BNN dihadapkan pada tantangan perkembangan kejahatan yang terus meningkat walaupun dalam kondisi pandemi. Hal ini tentu merupakan permasalahan tersendiri yang harus kita hadapi.

“Disinilah peran kita sebagai pemangku kebijakan diuji, bagaimana kita dapat keluar dari permasalahan-permasalahan tanpa menimbullan permasalahan yang lain dengan sumber daya yang ada”, ujar Heru.

Lebih lanjut Heru menambahkan, DIPA TA. 2021 secara resmi dapat dilaksanakan mulai 1 Januari 2021, namun demikian sebagai langkah percepatan sudah dapat dilakukan lelang/perikatan pekerjaan mulai dari sekarang khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan yang pelaksanaannya sepanjang tahun atau harus dimulai di awal tahun.

“Persiapan dalam hal ini juga dapat diterjemahkan dengan melakukan reviu beserta jajaran terhadap POK DIPA yang sudah diterima dan mengkaji kembali Rencana Pencairan Dana (RPD), merevisinya bila diperlukan, menetapkan dan menjalankan RPD secara konsisten”, ujar Heru.

Ia juga mengatakan, realisasi anggaran BNN TA. 2020 secara nasional berdasarkan data satu-DJA per tanggal 3 Desember 2020 adalah sebesar 77,55% dari total PAGU Rp1.639.987.709.000,- yang sudah didongkrak melalui optimalisasi anggaran baik untuk penanganan Covid 19 di satker masing-masing maupun untuk memaksimalkan pencapaian sasaran kinerja, namun pada kenyataannya tetap lebih rendah dari kondisi ideal maupun dari target yaitu 14,78% dari yang seharusnya (92,33% per 3 Desember 2020). Realisasi tersebut dengan rincian belanja pegawai sebesar 80,11%, belanja barang sebesar 79,66% dan belanja modal 62,98%.

“Agar menjadi perhatian satker-satker yang mengalokasikan belanja modal untuk dapat segera melakukan realisasi mengingat masih rendahnya kinerja pengelolaan anggaran realisasi belanja modal, yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama untuk memutus tren yang negatif tersebut”, ungkap Heru.

Kepala BNN menambahkan, guna menghindari kondisi ini terulang di tahun selanjutnya, rencanakan pelaksanaan kegiatan-kegiatan (belanja barang) lebih awal dan laksanakan secara konsisten. Begitu juga dengan pengadaan sarana dan prasarana (belanja modal) selain konsistensi dengan rencana pengadaan harus dilakukan melalui perencanaan yang matang, mempertimbangkan keberadaan dan kondisi yang sudah ada, menyiapkan anggaran pemeliharaan, perawatan operasionalisasi, hal ini penting untuk menghindari peralatan yang tidak termanfaatkan dengan baik, dan menjaga nilai atau umur peralatan swcara maksimal. Dan yang lebih krusial lagi adalah penyesuaian pelaksanaan kegiatan selama pandemi Covid 19.

Selanjutnya, guna mendapatkan nilai Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran (IKPA) yang baik harus didukung konsistensi perencanaan terhadap pelaksanaan, dengan demikian harus diupayakan untuk menekan intensitas melakukan revisi anggaran.

Di akhir sambutannya Kepala BNN berharap di Tahun 2021 kita dapat melaksanakan tugas/kerja dengan cerdas, simpel, berorientasi pada pelayanan dan pencapaian pada output/outcome, senantiasa berkoordinasi dan memperhitungkan peran dan pelibatan bidang lain bahkan K/L lain yang terkait agar terbangun sinergi yang harmonis dalam bekerja. (LEP)






SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia BNN Terima Sertifikasi Akreditasi Lembaga Pelatihan

BY GentaraNews IN


Jakarta – Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai unsur penggerak roda birokrasi memiliki peran penting dalam mewujudkan birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel. Selain itu, di era kebiasaan baru yang dihadapi saat ini, SDM Aparatur dituntut mampu beradaptasi untuk bekerja semaksimal mungkin dalam situasi yang tidak pasti.

Sebagai salah satu upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut memiliki kompetensi yang paripurna, disinilah peran penting Lembaga Pelatihan Pemerintah untuk menyelenggarakan pelatihan bagi ASN dengan kualitas mutu yang baik.

Menanggapi hal tersebut, sektor pemerintah maupun swasta di seluruh negara menempatkan pengembangan kompetensi sebagai prioritas untuk merespon tuntutan era kebiasaan baru dan disrupsi organisasi demi meningkatkan mutu pengembangan kompetensi menjadi sangat strategis.

Dalam kesempatan tersebut, Sekretaris Utama BNN Drs. Dunan Ismail Isja, M.M., didampingi Kepala PPSDM BNN Sindhu Setiatmoko, S.E., M.M., melakukan kunjungan kerja ke Lembaga Administrasi Negara (LAN) untuk menerima Surat Keputusan dan Sertifikasi Akreditasi Lembaga Pelatihan yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala LAN RI Dr. Adi Suryanto, M.Si di Kantor Pusat LAN RI, Jakarta (7/12).

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) BNN dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator tersebut berhasil meraih Nilai Akreditasi B.

Kualitas dari penyelenggaraan pelatihan dapat diupayakan melalui peran dari sistem penjaminan mutu Lembaga Pelatihan. Salah satu bagian dari sistem penjaminan mutu yang dilakukan oleh LAN adalah melalui proses akreditasi Lembaga Pelatihan Pemerintah.

Menurut Kepala LAN, Dr. Adi Suryanto., M.Si akreditasi yang diberikan kepada Lembaga Pelatihan merupakan salah satu bentuk pengakuan dari LAN sebagai instansi Pembina Diklat atas terpenuhinya standar yang harus dimiliki oleh suatu Lembaga Pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) baik dari segi SDM, perencanaan strategis, fasilitas, penjaminan mutu ataupun manajemen Lembaga Pelatihan tersebut.

“Akreditasi dilakukan dalam rangka memastikan bahwa Lembaga Pelatihan tersebut mampu mengelola pelatihan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”, imbuhnya. (LEP)





SUMBER : BIRO HUMAS DAN PROTOKOL BNN RI

2 Ladang Ganja 300 Batang Siap Panen Berhasil Di Ungkap

BY GentaraNews IN


Empat Lawang – Satres Narkoba Polres Empat Lawang, Sumatera Selatan, menemukan lahan ganja berisi 300 pohon tanaman ganja siap panen. Seorang penjaga lahan diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lokasi penemuan berada di Tematang Selih Bukit Barisan, Kecamatan Pendopo Barat, Empat Lawang. Terdapat dua lahan yang cukup berdekatan ditanami ganja. Sabtu (6/12/2020) sekitar pukul 03 : 30 wib.

2 lahan berbeda. Yakni lahan seluas 300 meter persegi berisi 200 batang ganja dan lahan seluas 200 meter persegi sebanyak 100 batang ganja siap panen.

"Dini hari kemarin kami menemukan dua TKP ladang ganja, ada 300 batang ditanam," ungkap Rusdiyanto, Senin (7/12).

Kapolres Empat Lawang AKBP Wahyu,S.IK melalui IPTU Rusdianto mengatakan berawal dari informasi masyarakat bahwa di kecamatan pendopo barat terdapat ladang ganja, dari informasi tersebut kasat resnarkoba bersama anggota berangkat menuju kelokasi.

” Kurang lebih 5 jam perjalanan anggota sampai kelokasi dan ditemukan ladang ganja seluas 300 meter persegi dengan tumbuhan ganja sebanyak 200 batang,saat dilakukan penggerbekan dipondokkan tetapi tidak ditemukan terduga pemilik lahan ganja,diduga pemilik pondok tersebut bernama Mori,” Kata Rusdianto.

Masih dikatakan Rusdianto, saat dilakukan penggerebekan dipondok sekitaran lahan tersebut ditemukan seorang laki laki bernama Nahwan alias Wan (45) bin Goni dan dilakukan penyisiran lagi didapati tumbuhan ganja siap panen sebanyak 100 batang dengan luas lahan 200 meter persegi dan belum diketahui siapa pemiliknya," tambah Kapolres Empat Lawang

"Pria itu kami amankan dan masih menjalani pemeriksaan. Dia mengaku tinggal bertetangga dengan pemilik lahan," ujarnya.

” Sebanyak 250 batang ganja dan pondok milik mori dibakar, sedangkan terduga Nahwan beserta barang bukti sebanyak 50 batang ganja diamankan ke polres empat lawang guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, Sementara Terduga Mori masih dalam pengejaran petugas. Sementara lahan satunya hingga kini belum diketahui pemiliknya, ” ujarnya.

"Pelaku memanfaatkan lahan yang jauh dari pemukiman dan sulit dijangkau untuk menanam ganja. Tapi berkat laporan masyarakat ganja itu bisa terungkap," pungkasnya. (LEP).










Minggu, 06 Desember 2020

Gentara Adakan Sosialisasi Narkoba Berbasis Milenial Di Mts Almuhajirin Koba Bangka Tengah

BY GentaraNews IN


Narkoba memiliki dua sisi yang saling bertentangan, seperti sebuah mata uang logam. Ada manfaat baik, tetapi berdampingan erat dengan risiko yang mengancam kesehatan. Ada beberapa jenis obat yang masuk dalam jenis narkoba dan dipakai untuk menyembuhkan karena dampaknya yang memberikan rasa tenang. Namun, dosisnya yang berlebihan dapat mengakibatkan kecanduan.

Koba - Sosialisasi Mengenai Bahaya Narkotika dan Bagaimana Aturan Hukumnya Bagi Pengguna dan Pengedar Narkoba dengan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai apa itu Narkoba beserta golongan-golongannya, cara pencegahan, dan aturan hukumnya bagi santri di Pesantren Al Muhajirin Simpang Perlang, Koba, Bangka Tengah. Senin (7/12/2020)

Kegiatan ini di prakarsai oleh DPD Gema Nusantara Anti Narkoba (Getara) Bangka Tengah yang diwakili oleh Imam Nurudin selalu Sekretaris, kegiatan dihadiri BNNP Propinsi Banga Belitung yang diwakili oleh Syukri, Resnarkoba Polres Bangka Tengah Aipda Doni Hariansyah dan ketua dewan pengawas milenial Ahmadi, SH. di Pesantren Al Muhajirin, yang diikuti kurang lebih 100 orang.

Dalam sambutanya Kepala Sekolah MTs Al Muhajirin Ustadz Deni, mengatakan Manfaat yang diharapkan adalah sebagai bahan masukan dalam penanganan masalah penyalahgunaan narkoba khususnya keikutsertaan pencegahan dan penanganan penyalahgunaan masalah narkoba, serta memberikan pemahaman kepada siswa-siswi kami," Ucapnya.

"Terima kasih kepada bapak Imam Nurudin dari Gentara, bapak Syukri dari BNNP Bangka Belitung, bapak Aipda Doni Hariansyah dari Resnarkoba Polres Bangka dan bapak Ahmadi, SH, yang telah hadir di tempat kami. Hanya Allah yang bisa membalas semua niat baik bapak bapak," ucapnya pamungkas.

Menurut Imam Nurudin, Sekretaris Gentara Bangka Tengah, giat sosialisasi narkoba dengan mengikuti protokol covid19.

Dalam sambutan tertulis Ketua Gentara Bangka Tengah yang dibacakan Imam Nurudin disampaikan, "penyalahgunaan narkoba sering terjadi di kalangan remaja. Katanya, coba-coba menjadi alasan utama, karena ingin membuktikan apakah dampak yang dirasakan benar seperti apa yang dikatakan. Pada akhirnya, mereka menjadi kecanduan, kesulitan untuk berhenti menggunakan dan melakukan apa saja demi mendapatkan stok cadangan, agar dampaknya bisa tetap dirasakan," kata Dairi atau bung Dodoy dalam sambutan tertulis.

"Inilah mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja, agar pemahaman semua remaja di Indonesia tetap sama, bahwa narkoba tidak sebaiknya digunakan. Ada banyak ancaman di balik satu manfaat yang dirasakan," sambungnya.

"Peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat. Jangan sampai terjadi, kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan karenanya," kata Aipda Doni Hariansyah dari Resnarkoba Polres Bangka Tengah. 

"Imam Nurudin Sekretaris Gentara mewakili ketua mengatakan giat ini merupakan lanjutan dari kegiatan kita dalam bermitra dengan pemda dan unsur stake holder di bangka tengah dalam mensosialisasikan bahaya narkoba pada generasi milenial," ungkapnya. (LEP).










Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga