Baca Juga

Daerah (477) Nasional (231) Berita (114) Internasional (34) education (26) news (25) Berita Gema Nusantara (24) Duit (15) Nasiona (15) Tentang Narkoba (6) video (4) Gema (3) Peraturan (2) Profile (2) Teknologi (2) kesehatan (2) Financial (1) herbal (1)

Kamis, 17 Juni 2021

"Money Laundering" Ala Koruptor dan Kartel Narkoba Hasil Kejahatan

BY GentaraNews IN

Jakarta – Hasil pencucian uang penjualan narkoba berpengaruh dalam berbagai sendi kehidupan sosial, ekonomi, politik masyarakat.

“Sampai sekarang Kolombia dan Meksiko tidak bisa  lepas dari narkoba dan trafficking. Uang hasil kejahatan narkoba tidak bisa dikendalikan. Ahirnya, negara itu tidak bisa dikendalikan,” jelasnya. Pencucian uang juga akan merusak integritas sistem keuangan, investasi dan ekonomi. 

Saat ini  modus dan pencucian uang makin canggih. Penyamaran transaksi dan  rekayasa keuangan kini cara-cara yang semakin rumit dan kompleks. Dalam kasus narkoba misalnya, melibatkan transaksi keuangan trans nasional atau trans border.  Melibatkan organisasi kriminal antar negara yang satu sama lain saling terkait. 

Demikian juga hasil korupsi, Kalau dulu uang hasil korupsi  disimpan di bank. Sekarang melibatkan  money laundering profesional.

“Misalnya mereka pergi ke kasino di luar negeri, tidak benar benar bermain judi, namun menerima uang  dari hasil korupsi,“ jelasnya. Ada kerjasama dengan konsultan profesional yang menyarankan dan menyamarkan menerima uang hasil korupsi, tapi tetap terlihat clean secara hukum dan finansial.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap modus tindak pidana pencucian uang (TPPU) para pelaku tindak pidana korupsi dan narkotika.

Dalam laporan terbarunya, lembaga intelijen keuangan negara itu memaparkan tipologi TPPU antara dua jenis kejahatan tersebut. Pertama, modus TPPU pelaku tindak pidana korupsi lazimnya dilakukan dengan penggunaan rekening atas nama orang lain untuk menampung transaksi hasil tindak pidana.

Salah satu kasus yang terungkap yakni adanya transaksi penerimaan dana di rekening perusahaan cangkang di Singapura senilai US$3,7 juta. Menariknya, uang tersebut ditransfer kembali ke rekening pejabat anak usaha BUMN dengan keterangan "Gift From Godfather".

Menurut PPATK, penggunaan perusahaan cangkang dan melibatkan keluarga sangat lazim dan sering ditemukan dalam praktik tindak pidana pencucian uang. " Ini sebagai upaya menyamarkan dan menyembunyikan hasil kejahatan," tulis dokumen PPATK yang rilisnya dikutip Bisnis, Jumat (18/6/2021).

Kedua, TPPU pelaku tindak pidana narkotika. Sebagai salah satu kejahatan transnasional, pola pencucian uang para kartel narkoba cenderung lebih rumit dan tertata sangat detil.

PPATK mencontohkan, para kartel narkoba biasanya mencuci duit hasil kejahatannya dengan memanfaatkan nominee atau nama pinjaman saat akan membeli aset barang mewah, properti hingga logam mulia.

Temuan lain yang menarik adalah para kartel juga diketahui memanfaatkan sarana pembiayaan untuk melakukan money laundering hasil kejahatan. Tujuannya, supaya pembelian aset tersebut seolah-olah sah. Padahal uang cicilan itu berasal dari hasil tindak pidana atau kejahatan. (LEP)

Jalur Terjal Tantangan BNN Musnahkan Ladang Ganja Di Aceh

BY GentaraNews IN



Jelang peringatan hari anti narkotika internasional (hani) 2021, Badan Narkotika Nasional (BNN) gencarkan pemberantasan peredaran gelap narkoba, salah satunya pemusnahan ladang ganja.

BNN terus meningkatkan strategi hard power approach yaitu pemberantasan jaringan sindikat narkoba di berbagai wilayah di indonesia. Sebanyak 2 titik ladang ganja, berhasil ditemukan di kawasan aceh besar, desa pulo kecamatan seulimeum.

Bukanlah perkara mudah bagi Tim Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk dapat menemukan satu titik ladang ganja di tengah hutan sumatera dengan karakter vegetasi yang cukup rapat. Jalur yang terjal juga menjadi kendala bagi Tim dilapangan untuk dapat mencapai ladang ganja yang kerap di tanam jauh dari pemukiman dan dilokasi yang sulit dijangkau.

Pemusnahan ladang ganja di kaki gunung Seulawah Agam, Aceh Besar, pada 16 Juni 2021 kemarin. Sebanyak 202 tim gabungan diterjunkan untuk menyusuri lokasi ditanamnya pohon bernama latin cannabis sativa itu.

Komjen Pol Dr Drs Petrus Reinhard Golose Pimpin Pasukan

Dipimpin langsung Kepala BNN RI, Dr. Petrus Reinhard Golose, seluruh pasukan menyusuri jalur dengan kemiringan tanah mencapai 80 derajat. Sebanyak 2 titik ladang ganja berhasil ditemukan dengan karakter tanaman yang berbeda. Rabu (16 Juni 2021)

Sedangkan dari Satuan Brimob Polda Aceh dipimpin Wadansat Brimob AKBP Dr Beridiansyah, SH, MH, mewakili Dansat Brimob Polda Aceh, Kombes Pol Selamat Topan, SIK, MSi.

Sementara itu dari Kodim 0101/Aceh Besar, dikomandoi Mayor Inf Isandar, SAg, sebagai perwira penghubung (Pabung).

“Kami mengerahkan 20 personel bersama TNI dan Polri. Lalu, ada Bea Cukai, Satpol PP, dari Dinas Kehutanan dan Dinas Pertanian Provinsi Aceh serta dari Pemerintah Kabupaten Aceh Besar,” terang Wadansat Brimob AKBP Dr Berdiansyah.

Pada TKP 1, ditemukan 1 hektar ladang ganja dengan ketinggian tanaman berkisar 30 hingga 200 cm. Terletak di ketinggian 424 Mdpl, Tim BNN berhasil membabat 10.000 batang pohon dengan berat ganja basah 5 ton. Sementara di TKP 2, tinggi tanaman ganja berkisar antara 200 hingga 300 cm. Terletak di ketinggian dengan 853 MDPL, sebanyak 10.000 batang pohon ganja dengan berat 10 ton berhasil dimusnahkan.

Untuk dapat mencapai kedua lokasi tersebut, dibutuhkan tenaga yang cukup ekstra. Dengan menggunakan seutas tali, Kepala BNN RI bersama pasukan menuruni bukit yang tak terlalu tinggi, namun terjal untuk dilewati. Beberapa anggota kesulitan melalui jalur tersebut, karena medannya yang dipenuhi bebatuan, pasir dan kerikil tajam.

Di sepanjang jalan pun banyak dijumpai tanaman beracun yang dikenal masyarakat dengan sebutan Jelatang. Tanaman ini memang perlu dihindari. Jika tertusuk duri halus pada daun dan batangnya, tanaman bernama latin Laportea ini dapat menyebabkan rasa gatal dan perih seperti terbakar, hingga menyebabkan demam tinggi selama beberapa hari.

Pada kesempatan itu, Kepala BNN Komjen Pol Dr Petrus Reinhard Golose, menegaskan pihaknya sangat komit untuk memberantas ganja, sehingga Aceh Besar terbebas dari ancaman yang membahayakan masyarakat dan generasi muda.

“Mari kita dukung bersama-sama untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik dan bersih narkoba. Hal ini penting dilakukan demi menyelamatkan masa depan anak-anak bangsa,” pungkas Kepala BNN RI

Kepala Biro Humas dan Protokol BNN, Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, mengatakan untuk mencapai titik terdekat lokasi pemusnahan diperlukan kendaraan yang mumpuni, seperti double cabin. Selebihnya jalur pendakian harus dilalui dengan berjalan kaki dan bantuan tali seadanya.

“Jalur yang kami lalui bersama Kepala BNN RI cukup terjal. Namun semua sudah dipersiapkan dengan sangat maksimal. Tim dilapangan pun kembali dengan selamat hingga proses pemusnahan berlangsung lancar”, ujar Sulistyo Pudjo. (LEP)






Sumber : Biro Humas Dan Protokol BNN RI

Rabu, 16 Juni 2021

Sepanjang Tahun 2021 Polri Selamatkan 39,24 Juta Jiwa Dari Penyalahgunaan Narkoba

BY GentaraNews IN



Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri rapat kerja perdana dengan Komisi III DPR RI, Rapat yang dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry itu membahas realisasi program Kapolri serta membahas isu-isu aktual. Dalam sambutan pembukaan rapat, Herman Herry mengucapkan selamat kepada Listyo Sigit Prabowo yang terpilih menjadi Kapolri. Rabu (16/6/2021).

Dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di komplek DPR RI Senayan mengungkap data, sepanjang 2021 Polri telah mengungkap 19.229 kasus peredaran narkoba.

Dalam kasus itu 24.878 orang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Korps Bhayangkara. Dengan barang bukti 7.696 kilogram sabu-sabu, 239.277 butir ekstasi, 2.100 kilogram ganja, 7,3 kilogram heroin, dan 34,3 kilogram tembakau gorilla. Penyidik Polri menemukan berbagai modus oleh pelaku di dalam mengungkap kasus narkoba.

"Itu menyelamatkan 39,24 juta jiwa dari penyalahgunaan narkoba," ujar Listyo. Eks Kabareskrim

Misalnya, narkoba yang disamarkan atau dibungkus dalam berbagai barang-barang impor melalui penyelundupan antarkapal di pelabuhan ilegal. "Penegakan hukum terhadap peredaran narkoba akan terus kami lakukan sebagai upaya pemberantasan dari hulu," pungkas Kapolri. (LEP)

Pada kesempatan ini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan Kepala Divisi (Kadiv) Propam Inspektur Jenderal Polisi Ferdy Sambo untuk menyimpan narkoba yang menjadi barang bukti sitaan di tempat khusus. Tujuannya, supaya tidak diselewengkan oleh oknum kepolisian. Apabila masih ada oknum yang kedapatan menyalahgunakan, menukar dan sebagainya, Kapolri juga memerintahkan Kepala Divisi Propam dan seluruh Kapolda untuk menindak tegas dan proses hukum.

Masalah narkoba tentu menjadi atensi sehingga Polri harus komitmen untuk terus menerus memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba dari hulu ke hilir, termasuk mempertanggungjawabkan narkoba yang sudah diamankan.

“Yang jelas untuk penanganan narkoba betul-betul dilaksanakan secara khusus, diawasi Propam, disimpan di dalam suatu penyimpanan dengan menggunakan lemari khusus besi, pengamanan kunci khusus,” kata Kapolri tegas saat rapat kerja dengan Komisi III DPR RI.

“Saat pemusnahan barang bukti narkoba juga melibatkan instansi-instansi terkait dilakukan pengecekan, sehingga bisa dipastikan lagi jumlah barang buktinya. Dalam pelaksanaannya setelah selesai akan dibuatkan berita acara,” ujarnya.

“Kalau seperti ini, urusannya hanya proses dan pecat. Ini komitmen bagi kita semua untuk masalah narkoba,” tambah Sigit.

"Untuk penanganan narkoba dari hulu ke hilir perlu kerja sama dengan masyarakat dan stakeholder yang ada supaya peredaran narkoba berkurang,' jelas Sigit lagi

“Setidaknya, ada daya cegah dari masyarakat dan bagaimana kita bisa proses maksimal,” Pungkas Kapolri

Senin, 14 Juni 2021

Indonesia Segi Tiga Emas Narkoba "Surga Bagi Peredaran Narkoba"

BY GentaraNews IN



Kasus narkotika menjadi permasalahan serius di berbagai negara di dunia, tak terkecuali Indonesia. Peredaran gelap narkoba di Indonesia masih dalam kondisi yang memerlukan perhatian dan kewaspadaan tinggi.

Ketika permintaan tetap tinggi, maka para sindikat internasional akan terus "menggelontorkan dengan 1001 macam cara, 1001 macam jalur, 1001 macam modus, agar narkoba sampai ke pasar Indonesia".


Penyelundupan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat Polri, BNN dan Bea Cukai, menunjukkan bahwa Indonesia masih merupakan wilayah sasaran penyelundupan jaringan narkoba internasional, karena permintaan konsumsi narkoba masih tetap tinggi.

Mantan Kepala BNN Komjen Pol (Purn). Drs. Budi Waseso pernag mengatakan penyelundupan sabu yang digagalkan aparat kurang dari 10% dari yang berhasil masuk, "Kalau ada kapal yang tertangkap, kapal lain bergerak." Pada Tingkat penyeludupan Narkoba tingkat dunia Jalur laut dianggap sebagai jalur yang paling sering digunakan, mencapai 80%.

Masih menurut Budi Waseso, “maraknya narkoba diselundupkan ke Indonesia antara lain disebabkan luasnya perairan Indonesia dan keterbatasan petugas. Budi juga tidak memungkiri adanya permintaan turut menjadi pemicu”.

Sementara menurut Deputi Pemberantasan BNN, Irjen Pol. (Purn). Drs Arman Depari mengatakan, “Indonesia menjadi sasaran penyelundupan narkoba dari sindikat internasional, tidak terlepas dari sejumlah faktor. Selain jumlah penduduknya yang besar, perkembangan ekonomi Indonesia yang terbilang tinggi menjadi daya tarik bagi sindikat narkoba".

Berdasarkan data Badan Narkotika Nasional (BNN), sejumlah kasus narkotika kelas kakap yang bersindikat nasional hingga internasional terjadi di Indonesia.

Berikut beberapa kasus narkotika terbesar di Indonesia, yang dirangkum Litbang MPI dari berbagai sumber:

Juni 2021

Satuan Tugas Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap kasus narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,1 ton di empat lokasi berbeda, yakni Bogor, Bekasi, Jakarta Timur dan Jakarta Pusat. Sabu-sabu berasal dari jaringan Timur Tengah. Dalam pengungkapan tersebut, polisi menangkap lima warga negara Indonesia inisial NR, HA, HS, NB dan EK serta dua warga Nigeria, CSN dan OCN. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit, pengungkapan narkoba jaringan Internasional itu merupakan hasil pengembangan penangkapan dua tersangka NS dan HA di kawasan Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

April 2021

Satgassus Polri dan Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menangkap jaringan narkoba dengan barang bukti 2,5 ton sabu. Menurut Kapolri Jenderal Listyo Sigit, 18 orang ditetapkan tersangka. Sabu-sabu tersebut merupakan hasil tangkapan dari jaringan internasional yang tersebar di wilayah Timur Tengah, Malaysia dan Indonesia. Pengungkapan itu berasal dari tiga lokasi yang berbeda mulai dari Aceh hingga Jakarta Barat.

Mei 2020

Satgassus Bareskrim Mabes Polri menggerebek gudang penyimpanan narkoba jenis sabu sabu seberat 821kg atau hampir 1 ton di Kampung Kepandean Got, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten.

Sabu-sabu disimpan di dalam ruko yang berada di pinggir jalan yang berada di tengah pemukiman warga. Barang haram itu dibungkus menggunakan plastik bening dan disimpan di dalam ratusan boks. Sabu-sabu tersebut berasal dari jaringan internasional di Timur Tengah. Polisi berhasil mengamankan dua orang pelaku yakni BA asal Pakistan dan AS asal Yaman.

Februari 2018

TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton yang diangkut oleh kapal Singapura, MV Sunrise Glory. Penangkapan bermula saat KRI Sigurot-864 melaksanakan patroli di perairan Selat Phillip, perbatasan antara Singapura-Batam.

Kapal MV Sunrise Glory melintas di luar jalur pelayaran dan masuk ke perairan Indonesia dengan mengibarkan bendera Singapura, sehingga pergerakannya mencurigakan. Karena mencurigakan, petugas melakukan pemeriksaan. Hasilnya, seluruh dokumen MV Sunrise Glory hanya berupa foto copy. Petugas juga menemukan barang bukti narkoba berupa sabu-sabu sebanyak 41 karung beras dengan perkiraan berat 1 ton. Sabu-sabu tersebut ditemukan di antara tumpukan karung beras dalam palka bahan makanan.

Juni 2017

Tim gabungan yang dipimpin Kombes Dr Nico Afinta berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton dari Hotel Mandalika, Desa Anyer, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Polisi berhasil menangkap 4 warga Taiwan. Pelaku adalah LMH, CWC, LGY, dan HY yang ditangkap dari dua lokasi berbeda. LMH yang merupakan bos para penyelundup sabu-sabu ditembak mati.

Februari 2015

Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Jakarta Barat menangkap kontainer berisikan 2 ton daun ganja kering asal Aceh di Riau. Penangkapan terjadi di pinggir Jalan Lintas Timur Sumatera Km 28 Desa Simpang Beringin Kecamatan Seikijang, Kabupaten Palelawan, Provinsi Riau. Truk kontainer yang berisikan 2 ton ganja tersebut dibawa masuk ke Jakarta.

Penangkapan ini bermula ketika petugas menangkap tersangka ZN di Jakarta. Dari informasi anggota sindikat narkoba inilah terkuak informasi masuknya ganja ke Jakarta dengan menggunakan truk kontainer. Dalam penangkapan tersebut, polisi menangkap MAD yang merupakan sopir truk kontainer dan seorang wanita yang merupakan kekasih sopir truk kontainer.

Agustus 2006

Polisi yang menyamar menjadi pembeli sabu-sabu berhasil menangkap tujuh orang pelaku di Desa Tanjung Burung, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten. Dari hasil penangkapan, diamankan barang bukti sabu-sabu 966 kg atau hampir 1 ton. Menurut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Adang Firman menyatakan bahwa jaringan pengedar sabu-sabu adalah pemain baru dari Hongkong yang dikendalikan Mr Chen. (LEP)



Selama 6 Bulan Sejak Januari 2021 Polri Tangkap 24.878 Orang Terkait Kasus Narkoba

BY GentaraNews IN



Dalam enam bulan sejak Januari 2021, jajaran Polri menyita barang bukti berupa ganja 2,14 ton, sabu 6,64 ton, heroin 73,4 gram, kokain 106,84 gram, tembakau gorila 34 ton, dan ekstasi 239.277 butir.

Peredaran narkotika di Indonesia dan jumlah orang yang terjerat penyalahgunaan narkotika sangat tinggi. Tercatat 24.878 orang ditangkap dari 19.229 kasus di Indonesia yang berhasil diungkap Polri sepanjang Januari hingga Juni 2021.

"Dapat kami laporkan dalam kesempatan kali ini, untuk pengungkapan jajaran reskrim berikut Polda Metro, dari Januari hingga Juni 2021 terdapat lebih kurang 19.229 kasus dengan jumlah tersangka 24. 878 orang," ujar Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H di Polda Metro Jaya, Saat rilis Sabu dari Timur Tengah. Senin (14/6/2021).

"Tingginya jumlah barang bukti yang cukup banyak merupakan bahwa Indonesia merupakan pasar peredaran narkotika dan pencandu penyalahgunaannya masih cukup tinggi," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto.

Dengan demikian, Agus meminta kepada jajarannya untuk terus mengantisipasi peredaran narkotika yang berupaya masuk ke Indonesia, tak terkecuali di wilayah Jakarta.

"Bekerja sama dengan stakeholder lain, BNN dengan Ditjenpas, dari Bea Cukai serta semua penggiat antinarkotika untuk memerangi peredaran narkotika guna menyelamatkan putra dan putri serta seluruh anak bangsa dari penyalahgunaan narkoba," ucapnya.

Komjen Pol. Drs. Agus Andrianto, S.H., M.H yang menjabat Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri sejak Februari 2021 berdasarkan surat telegram rahasia (STR) dengan nomor ST/318/II/2021 tertanggal 18 Februari 2021.

Sebelum menjabat sebagai Kabareskrim, Komjen Pol Agus Andrianto menjabat sebagai Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Pria kelahiran Blora, Jawa Tengah pada 16 Februari 1967 merupakan lulusan Akpol tahun 1989. Berikut riwayat Komjen Pol Agus Andrianto lainnya :

- Kasubag Binops Bag Serse Ek Polda Jatim (2001)
- Kasubag Binops Bag Serse Um Polda Jatim (2001)
- Wakapolres KP3 Tanjungperak (2003)
- Pamen Polda Jatim (2005)
- Kasat I/Dit Reskrimsus Polda Metro Jaya (2006)
- Kapolres Tangerang (2007)
- Kapolres Metro Tangerang (2008)
- Dir Reskrim Polda Sumut (2009)
- Kabagresmob Robinops Bareskrim Polri (2011)
- Analis Kebijakan Madya bidang Pidkor Bareskrim Polri (Dlm Rangka Dik Sespimti)
- Kabagbinlatops Robinops Sops Polri (2013)
- Direktur Psikotropika dan Prekursor Deputi Bid Pemberantasan BNN (2015)
- Dirtipidum Bareskrim Polri (2016)
- Wakapolda Sumut (2017)
- Kapolda Sumut (2018)

Seperti diberitakan sebelumnya, Komjen Pol Agus Andrianto sempat diajukan Kompolnas sebagai calon Kapolri pengganti Jenderal Idham Azis.

Nama-nama rekomendasi Kompolnas,  yang diajukan kepada Presiden untuk dipilih sebagai waktu itu calon Kapolri: 1) Gatot Edy Pramono; 2) Boy Rafly Amar; 3) Listyo Sigit Prabowo; 4) Arief Sulistyanto; 5) Agus Andrianto. (LEP)

Polisi Sita 1,129 ton Sabu Jaringan Timur Tengah

BY GentaraNews IN


Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (tengah) memperlihatkan barang bukti sabu-sabu yang disita dari sindikat pengedar narkoba jaringan Timur Tengah dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021).


Jakarta – Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. yang hadir saat rilis narkotika jenis sabu di Mapolda Metro Jaya mengapresiasi keberhasilan Polda Metro Jaya karena mampu mengungkap sabu dengan jumlah sebanyak itu. Ungkapan ini sebagai bentuk komitmen pihak Polri dalam memerangi peredaran narkoba di Indonesia.

Kapolri mengaku prihatin peredaran narkoba di Indonesia di tengah situasi pandemi COVID-19, masih tinggi. Padahal, Polri sedang membantu pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan virus corona.

“Artinya, kita prihatin bahwa Indonesia saat ini menjadi negara dengan jumlah konsumen sangat besar, terbukti dengan beredarnya narkoba dalam kurun waktu yang tidak lama,” Ujar Kapolri.

"Kali ini mereka (pelaku) bekerjasama dengan warga Negara indonesia maupun Asing yang menjadi narapidana di Lapas Cilegon," kata Listyo dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (14/6/2021).

Seperti diberitakan kemarin, Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat membongkar sindikat pengedar narkoba jaringan Timur Tengah-Indonesia dan menyita narkotika jenis sabu-sabu seberat 1,129 ton.

"Jajaran Polda Metro Jaya, Kapolda Metro Jaya, Dir Narkoba dan jajarannya serta Polres Jakarta Pusat kali ini telah mampu mengungkap transaksi narkoba jaringan Timur Tengah," kata Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Pasalnya, saat ini masih ada beberapa tersangka yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) masih diburu oleh petugas. "Karena memang masih ada beberapa pelaku yang saat ini masih DPO kita. Terkait untuk perkembangan selanjutnya akan lebih jelas setelah seluruh pelaku sudah tertangkap," kata Listyo Sigit Prabowo

Kapolri menjelaskan barang bukti tersebut disita dalam pengungkapan di empat lokasi berbeda, yakni di Gunung Sindur, Bogor dengan barang bukti 393 kilogram sabu dan tersangka NR dan HA.

Lokasi penggerebekan kedua, yakni di Ruko Pasar Modern Bekasi Town Square, Margahayu, Bekasi Timur, dengan barang bukti sabu. Tersangka yang ditangkap di lokasi ini adalah NW alias DD, CSN alias ES (WN Nigeria) dan UCN alias EM (WN Nigeria).

Lokasi ketiga, yakni Apartemen Basura di Jakarta Timur dengan barang bukti sabu-sabu sebanyak 50 kilogram dengan tersangka AK.

Pengungkapan terakhir dilakukan di Apartemen Green Pramuka Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dengan barang bukti 175 kilogram sabu.

Kapolri juga mengatakan penyelidikan dan pengungkapan kasus ini memakan waktu 22 hari dengan total barang bukti sabu-sabu yang disita berjumlah 1,129 ton.

Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan ini dijerat dengan Pasal 114 ayat 2, Pasal 115 ayat 2, Pasal 112 ayat 2 dan Pasal 123 ayat 1 dan 2 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan ancaman penjara seumur hidup dan maksimal hukuman mati.

Minggu, 13 Juni 2021

Musisi Anji Terjerat Narkoba

BY GentaraNews IN

Nama Anji sontak menjadi trend Twitter di Indonesia. Musisi dengan nama asli Erdian Aji Prihartanto alias Anji mantan Vokalis Drive Band ditangkap Polisi dikawasan Cibubur, dengan barang bukti ganja kering. Jumat (11/6/2021).

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Ady Wibowo mengatakan, pihaknya menemukan berbagai jenis narkoba dengan jumlah cukup besar saat penangkapan.

Namun, Ady Wibowo enggan menjelaskan secara rinci jenis dan jumlah narkoba yang diduga milik Anji.

"Yang bisa kami sampaikan saat ini bahwa inisial EAN atau AN itu adalah Erdian anji alias Anji," tegas Ady Wibowo ketika ditemui di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (13/6/2021) malam.

"Nanti lengkapnya akan saya sampaikan saat rilis, termasuk barang bukti yang cukup beragam dan cukup banyak," kata Ady, di Mapolres Jakarta Barat, Minggu (13/6/2021).

Ady menuturkan, Anji ditangkap di salah satu studionya, sekitar pukul 19.30 WIB. Petugas mendapati barang bukti narkoba jenis ganja dari tangan musisi itu. Kemudian, polisi menggeledah studio dan menemukan barang bukti selain ganja.

"Ditangkap di salah satu studionya di wilayah komplek perumahan di wilayah Cibubur. Saat kami lakukan penangkapan bahwa barang bukti yang ada padanya adalah narkotika jenis ganja," tutur dia.

"Jadi pada saat pengkapan sementara yang bisa kami sampaikan bahwa barang bukti yang ada padanya adalah narkotika jenis ganja," jelas Kapolres Metro Jakarta Barat

Saat ini, Anji sudah diamankan di Mapolres Metro Jakarta Barat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Ady mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan penyalahgunaan narkoba yang menjerat musisi ternama itu. Termasuk mencari bukti-bukti lain di lapangan. 

"Saat ini Anji masih sedang menjalani pemeriksaan. Kami baru menangkapnya dan sedang kami lakukan pendalaman. Kami perlu ungkap bukti-bukti yang di lapangan," pungkas Ady.

Profil Anji

Erdian Aji Prihartanto alias Anji lahir di Jakara, 5 Oktober 1979, Sejak kecil, Anji telah memiliki cita-cita untuk menjadi penyanyi.

Saat masuk di bangku SMP, ia sempat membentuk sebuah grup band dengan teman-temannya. saat masuk SMA ia sempat memutuskan untuk berhenti bermain musik sama sekali.

Hingga ia sempat mengalihkan hobinya ini ke dunia otomotif, tapi akhirnya ia merasa bosan dan mulai menyadari bahwa musik merupakan minat utamanya.

Saat berkuliah di fakultas Sastra China di Universitas Indonesia, ia mulai memasuki dunia band kembali. Tahun 1998, ia membentuk sebuah grup band yang bernama Yuck Fou bersama teman-temannya.

Anji pun saat itu berada di posisi sebagai bassist. Setelah itu ia pun mulai diundang untuk menjadi pengisi acara di dalam beberapa event. Dari situlah mulai banyak band yang tertarik untuk mengajaknya bergabung.

Di antaranya yaitu adalah band seperti Clinic Funk, Vintage, serta Rockmotiv.

Ia pun bergabung dengan Clinic Funk sambil saat itu ia mengelola studio band milik keluarganya, yang diberi nama Clinic Studio.

Clinic Funk pun berhasil lolos di dalam sebuah kompetisi dan akhirnya dapat rekaman 3 lagu dalam albumnya yang berjudul Imperium I (2002).

Anji ternyata juga pernah mengalami kegagalan di dalam sebuah ajang pencarian bakat, yaitu Indonesian Idol season I pada tahun 2004.

Ia gagal pada babak 76 besar dan tak bisa melanjutkan ke babak spektakuler.

Namun meskipun gagal di dalam Indonesian Idol, Anji tetap melanjutkan bakat bermusiknya ini bersama band bentukannya sendiri yang diberi nama Menthol.

Kemudian ia bertemu Robert, seorang manager dari band Flow, yang mana merupakan cikal bakal dari Drive, band yang telah membesarkan namanya ini.

Anji pun ditawari untuk menggantikan Avant sebagai vokalis pada band tersebut di tahun 2005. Pada saat itu juga band tersebut berganti nama menjadi Drive, dan Anji resmi menjadi vokalis band Drive ini.

Sejak saat itu band ini mulai tampil dari panggung ke panggung dan mulai aktif untuk menawarkan demonya ke berbagai labael musik.

Di tahun 2007, Drive pun secara resmi di produseri oleh salah satu musisi kenamaan Indonesia pada waktu itu, yaitu Piyu Padi.

Kemudian setelah itu Drive merilis album pertamanya yang berjudul Esok Lebih Baik dan salah satu singlenya yang menjadi hits pada waktu itu adalah Bersama Bintang.

Solo Karier

Semenjak saat itulah Drive mulai dikenal oleh masyarakat luas.

Namun karena ada beberapa konflik internal yang terjadi dalam band Drive, Anji memutuskan untuk mundur dari band tersebut. Ia secara resmi mengundurkan diri dari Drive pada bulan Mei tahun 2011.

Anji pun berfokus untuk mulai bersolo karir.  Ia langsubf mengeluarkan album solo pertamanya yang berjudul Luar Biasa.

Anji mulai menggunakan nama Anji Manji semenjak April 2015.

Jika dulu saat masih menggunakan nama Anji Drive ia kerap kali menulis dan membawakan lagu yang bertemakan putus ataupun sedih, kini dengan Anji Manji ia ingin membawakan lagu yang bernuansa lebih positif.

Anji juga pernah memperoleh beberapa penghargaan, seperti pada Anugerah Planet Musik Singapura (2012) dan di Selebrita Award Indonesia (2016). (LEP)





Tutorial BloggingTutorial BloggingBlogger Tricks

Baca Juga